Chapter 1

14 0 1
                                    

Satu tahun telah aku lewati ...

Tanpa terasa waktu masuk kuliah semester 3 akan berakhir tinggal 2 hari lagi aku akan memasuki waktu praktik lapangan..

" Malas sekali..." gerutuku.

Sebelumnya perkenalkan namaku Acelline Martadinata aku anak kedua dari tiga bersaudara, umurku tahun ini sudah memasuki 19 tahun , aku memiliki kakak laki-laki yang bernama Fredy Martadinata dan adik laki-lakiku yang bernama Axello Martadinata...

btw kalau kalian bertanya-tanya mengapa nama kami kebule-bulean jawabannya cuma satu , orangtua kita penggemar film barat hehehe..

next

Seperti biasa karena waktu praktik lapangan sebentar lagi aku membereskan barang-barang yang akan aku bawa nanti. Dan ya sebelumnya aku mendapat kabar yang sangat tidak menyenangkan , karna aku di tempatkan bersama kakak senior yang sejak dulu selalu mencari masalah denganku huff...

" Sayang jangan sampai ada yang terlupakan lagi yaa , jangan bikin papahmu harus bolak balik mengantarkan barang kamu yang tertinggal lagi!" teriak mamahku dari balik pintu kamar.

"iyaaaaa" jawabku. huh menyebalkan, memang sih aku nih orang yang pelupa hehe

"selesaiiii..." akhirnya selesai juga dan sekarang aku bisa keluar bersama temanku untuk yang terakhir sebelum aku pergi praktik besok..

"hey Ran! gue udah didepan nih cepet lu keluar." Ucapku ditelepon.

"iya sabar elah,ini gue lagi jalan keluar." jawab Rani di telepon. Rani Avendess nama lengkapnya, dia salah satu sahabatku dari SMA. 

"kagak sabar amat lu elah" kata Rani sambil cemberutkan muka ketika keluar dari pintu rumahnya.

"haha.. sorry sorry,abisnya lu suka lama dandan kalo gue jemput" jawabku.

"udah lu kagak usah banyak omonglah, cepet jalan gue udah laper."

"oke tapi tujuannya sekarang kita mau kemana nih?"

"mmm... gimana kalo ke D'forty cafe aja?"

"okelah"

Sesampainya di cafe...

"weh! mau pesen apa lu cepet? banyak milih kek putri aja lu" ledeknya.

"anjirr bawel lu, nih gue pesen yang ini sama ini."

Sambil menunggu pesanan datang seperti biasa kita membicarakan tentang hubungannya bersama pacarnya yang semakin hari semakin buruk.

"gimana hubungan lu sekarang sama dia ?" tanyaku.

"yaa masih seperti biasa Sel." tampak wajahnya murung.

"ah elah udah putusin aja kali cowo begitu, masih banyak yang lebih baik dari dia jadi lu kaga usah sedihin dia mulu" hibur gue.

"kaga gampang lepasin orang yang udah lama bareng kita kali, emangnya lu apa"

"yeee gue kaga gitu yaa"

Seperti itulah percakapan kita hingga pesanan datang dan setelah habis kita balik kerumah.


sorry kalo ceritanya masih ngambang wkwk... maklum baru buat cerita jadi masih banyak koreksi. terimakasih yang udah baca :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 07, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Forbidden Love (real story)Where stories live. Discover now