Misi Rahasia Amestria

34 3 0
                                    

Disuatu siang saat sedang berlatih bersama teman2. Aku dipanggil komandan Gasper untuk menemui paduka raja untuk menjalankan sebuah misi rahasia untuk merebut medali xerxes milik kerajaan yang dicuri kelompok Assassin.

"Hentikan duel kalian!" Teriak komandan Gasper kepada kami yang sedang melakukan sebuah duel.

"Baik komandan." Kata kami berdua sambil menghentikan duel kami.

"Hei Ajis! Cepatlah kamu pergi keistana untuk menemui raja." Pintahnya

"Baiklah komandan." Kataku sambil bergegas pergi untuk menemui raja.

Sesampai didalam istana, aku melihat seorang pemuda sedang berbicara dengan raja.

"Misi apa yang harus aku lakukan paduka?" Kata pemuda tersebut yang tidak lain adalah Faten temanku dari divisi 1.

"Pergilah kedesa timur untuk mencari informasi tentang sebuah kelompok Assassin yang bernama Dead Silent untuk merebut kembali medali xerxes dari tangan mereka."

"Kau akan menjalankan misi ini bersama dengan dia." Kata raja sambil menunjuk kepadaku.

"Berkemaslah Ajis! Kita akan pergi besok subuh." Seru dia kepadaku sambil berjalan keluar istana.

"Tapi misi apa yang akan kita lakukan." Tanyaku dengan bingung.

"Nanti akan kuberitahu." Jawabnya dengan santai.

Saat subuh tiba kamipun bersiap berangkat menuju gerbang timur untuk segerah keluar dari kerajaan menuju ke desa2 yang berada di timur.

Setelah itu, kami sampai didesa kecil dekat hutan homan yang dikenal dengan hutan pemburu. Dikerenakan di hutan tersebut didiami banyak sekalih rusa dan kelinci.

"Kita istirahat dulu didalam restoran itu?" Kata Faten sambil masuk kesebuah restoran.

Kamipun masuk dan memesan makanan. Disaat sedang makan, terlihat pemuda yang sedang memukuli seorang pelayan.

"Siapa yang memesan makanan ini bodoh!" Teriak lelaki itu sambil terus memukuli pelayan itu.

"Jangan bikin gaduh bajingan!" Seru Faten kepada lelaki tersebut yang tidak lain adalah bandit dengan harga kepala 400 gil.

"Siapa kau brengsek." Kata bandit itu dengan marah.

"Lumayan harga kepalanya Faten." Rayuku kepada Faten.

"Benar juga yah. Hei bajingan! Mati kau." Kata Faten sambil memotong tangan kiri bandit tersebut.

Aghh....! Kurang ajar kau. Kau tidak tau dar......" perkataannya terpotong dengan sebuah panah yang tertancap dikepalanya.

Disaat itu suasana pun hening dan aku melihat melihat seorang lelaki melompat keluar jendela.

"Siapa kau!!!" Teriakku kepada lelaki tersebut.

"Cepat kejar dia Ajis!" Pintah Faten kepadaku sambil berlari mengejar lelaki tersebut.

Kami mengejarnya sampai kedalam hutan homan dan bertemu dengan pasukannya yang berjumlah 10 orang dengan berpenampilan seperti Assassin.

"Sepertinya mereka dari kelompok Assassin." Kata Faten.

"Emangnya kenapa kalau mereka dari kelompok Assassin?" Tanyaku dengan bingung.

"Itu misi kita bodoh." Jawab Faten.

"Kau saja belum bilang kepadaku brengsek!." Bentakku dengan marah

"Tenanglah. Ayo kita hadapi mereka." Kata Faten dengan pedang ditangannya.

Dan pertarunganpun terjadi dengan sangat hebat dimana Faten dengan hebatnya mengalahkan 7 orang dari mereka

"Seginihkah kekuatan dari pasukan Assassin yang terkenal." Kata Faten dengan nada suara merendahkan.

Serentak lelaki tersebut terkejut dengan kehebatan Faten. Dan dengan segerah dia memanah kaki Faten.

"Ahh....! Sialan kau." Teriak Faten dan diapun pingsan.

Akupun marah. Dan dengan segerah menyerangnya. Tetapi, aku dihadang sisa pasukannya. Dengan susah payah aku berhasil mengalahkan mereka dan duel kamipun terjadi.

Dengan serangan yang cepat kearahnya. Dia berhasil menghindar seranganku dengan santai.

"Dibandingkan dengan temanmu. Kau tidak ada apa2nya dibandingkan denganku. Apakah kau bermimpi bisa mengalahkanku." Katanya dengan sombong.

"Jangan dulu sombong brengsek." Kataku dengan penuh percaya diri.

Aku menyerangnya dengan serangan bertubi2 kearahnya dengan sangat cepat. Tetapi, serangan itu ditangkisnya dengan mudah.

Disaat aku sudah kehabisan nafas. Dia melempariku dengan sebuah belati tepat mengenai perutku dan akupun pingsan seketika itu.

Sebelum aku pingsan, aku melihat seorang pemuda datang menyerang lelaki itu. Dan lelaki itu pun lari dengan wajah ketakutan.

Saat aku sudah sadar dan telah berada di sebuah rumah di tengah hutan. Aku melihat seorang pemuda datang dengan membawa sebuah potion.

"Minumlah ini. Kalian berdua bersyukur masih bisa hidup mendapatkan racun kodok merah dari orang2 itu." Katanya.

"Terima kasih" jawabku

Saat Faten terbangun, diapun diberi potion dan langsung meminumnya.

"Kalau boleh tau, kenapa kalian bertarung dengan para Assassin?" Tanya dia kepada Faten.

"Pemimpin dari mereka tadi telah memanah bandit didalam restoran. Setelah itu diapun lari dan kamipun mengejarnya kedalam hutan." Jawab Faten dengan tegas.

"Tapi, sesaat sebelum aku pingsan. Kau datang dan dia melihat wajahmu dengan raut ketakutan." Tanyaku bingung.

"Apakah kau mengenalnya." Tanya Faten.

"Iya. Dia dulunya adalah bawahanku." Jawabnya

"Berarti kau adalah pemimpin Assassin?" Tanya Faten terkejut setelah apa yang dia katakan.

"Dulunya. Sebelum tangan kananku membuat kudeta untuk menjatuhkanku." Katanya dengan murung.

"Apakah kau tidak ingin membalaskan dendammu kepadanya?" Tanyaku.

"Jika saja aku tau dimana mereka. Sudah kubunuh mereka karna telah berkhianat." Jawab dia dengan keadaan marah.

"Bolehkah kami membantumu untuk membalas kebaikanmu?" Tanya Faten untuk memudahkan misi kita untuk memasuki dunia Assassin dan merebut kembali medali xerxes.

"Tidak, terima kasih." Jawab dia sambil berjalan keluar rumah untuk berburu.

Malampun tiba dan pemuda itu belum juga pulang. Kamipun lekas tidur.

Saat pagi tiba kamipun pergi untuk melanjutkan perjalanan kami. Sesampai didalam hutan aku melihat sebuah tombak tertancap ditubuh seekor rusa.

"Bukankah ini tombak milik pemuda itu?" Tanyaku

"Mungkin." Jawab Faten.

"Apakah dia diculik kelompok Assassin itu?" Tanyaku dengan curiga.

"Siapa tau. Ayo Ajis kita segera mencarinya." Kata Faten sambil berjalan mencari jejak.

Petualangan kamipun berlanjut untuk mencari pemuda tersebut yang kami curigai telah ditangkap kelompok Assassin.

***

Amestria KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang