Misi

49 11 6
                                    

Setelah Naik pangkat, team7 menjadi lebih kuat. Kekuatan kami digunakan untuk membela diri dan melindungi orang lain yang terancam kejahatan. Tentunya umurku menjadi 10tahun dan kita sudah masuk semester2 kelas 5. Para team juga banyak yang naik pangkat karena tiap bulan diadakan ujian.

Kami diberi misi oleh sensei.
"Setiap team memiliki skill tersendiri, dan kalian harus bisa mengembangkan skill kalian agar bisa tetap berguna. Akademi karate ini akan segera berakhir, ini adalah pertemuan terakhir kita. Karena kalian semua sudah lulus ujian, maka akan kuberi misi. Misinya adalah, jaga temanmu, saling melindungi dan tentunya bekerja sama. Saat orang lain butuh bantuan, tolong mereka. Disaat seseorang melakukan kejahatan, cegah mereka. Itulah misi kalian, Tekad yang kuat bisa memadamkan api kelemahan. Jadilah seorang yang berguna juga bermanfaat, aku yakin kalian diperlukan di dunia ini. Selamat tinggal murid muridku!". Kata kata sensei memotivasi seluruh team, dan ini adalah hari terakhir masuk akademi karate.

"Sensei, sampai jumpa". Anggota team mengeluarkan air mata. Tak terasa 5 tahun sudah sensei mengajari kami.

Kami adalah team, dan seluruh team selalu latihan di minggu pagi di lapangan. Semua semangat dan serius berlatih. 'Sensei, aku tidak akan melupakan sesnsei. Aku akan memperkuat ikatan pertemanan ini. Dan aku akan mendapatkan kepercayaan dari mereka semua, sepenuhnya'.

Jam sudah menunjukkan pukul 9.00 kita semua pulang bersama team masing masing. "Oke teman teman, balik dulu ya"."Yaaa, kami juga"."Hati hati di jalan ya, jaga diri baik-baik!". "Ya... "." Ayo Zia, Ikhsan, kita pulang!"."Mm. Ayo!".

Kami berjalan pulang saat selesai latihan. Ikhsan tanya sesuatu ke Zia. "Eh, Zia. Kamu udah nyelesaikan PR matematika belum?".

"Udah. Emang kenapa?" Zia menjawabnya dengan pasti.

"Pasti kamu mau nyontek kan San?" aku menggodanya dengan pertanyaan bodoh.

"Eng,eng,enggak. Jangan sok tau Zakka. Aku cuman mau nanya. Kagak papa kan Zi" Ikhsan bicara dengan gugup dan senyum ragu ragu.

"Iya, kalau kamu kagak bisa nanti aku ajarin caranya yak" Zia membalas senyumannya dengan ikhlas.

THEY ARE MY FRIENDS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang