Chapter 12

845 100 34
                                    

10 menit kemudian....

Joshua datang dengan kantung berisi makanan Juga Air mineral untuk Jeonghan.

"Darimana saja kau?" Tanya Seungcheol pada teman nya itu sewot

"Dari eropa Cheol- dari minimarketlah" Joshua tak mau kalah.

Jeonghan menatap lucu kedua orang didepannya itu sedang bertengkar.

"Aku haus.." ucapnya membelah kedua pihak yang berdebat. Seungcheol dan Joshua dengan sedikit tawa menghias wajah cantiknya.

Joshua berdehem dan mengambil Sebotol Air mineral dan dituangkannya kedalam wadah gelas.

"Minumlah dan Habiskan perlahan.. mengerti?"Jeonghan tersenyum dan mengangguk.
Ia senang Joshua berprilaku baik padanya seperti dulu.

Ia sangat merindukan Joshua nya itu. Airmatanya Jatuh namun dengan cepat ia menyeka airmatanya agar Joshua tak melihat dia menangis

"Ini gelasnya.."Joshua segera mengambil gelas yang diberikan Jeonghan.

"Ohya.. Jeonghan ini kalungmu kan?" Tanya Joshua memperlihatkan Kalung yang diambilnya saat terjatuh tadi

"Ini sama seperti milikku lihat.. sama bukan?"sambungnya memberitahu Jeonghan

"Apa... aku boleh membukanya?"tanya Joshua.
Ia mengangguk dan mempersilahkan Joshua membuka isi dari kalung itu

"Wae?"
Joshua menggeleng tak percaya ia menulis dikertas seperti itu.
Hei Josh tapi itu kau..

"Memang apa isinya Jisoo? Aku mau lihat.." ucap Jeonghan yang berada disamping Joshua itu

"A-Anio.. belum saatnya kau lihat ehehe.. nanti saja aku malu hahaha"Jeonghan mengerucutkan bibirnya lucu.

"Wae? Yakk! Kau lupa janji kita ya? Ayo berikan padaku.. kalungku juga ada padamu ayo berikan aku"

"Tidak boleh.."

"Boleh ayo berikan Jisoo aku mohon"

"Not"

"Jisoo~ aku ingin lihat. Jisoo.. menyebalkan"Jeonghan memelas namun usahanya tak berhasil Joshua keras kepala tak mau memberikannya pada Jeonghan

"Yasudah.. aku tak mau bicara dengan Jisoo.. paman bawah pulang saja Dia menyebalkan" sambungnya lalu tidur kembali.
Sungguh mereka disana terbawa suasana sehingga hanya menonton dengan ekspresi gemas dan seakan dapat tiket nonton secara langsung sebuah drama

Joshua yang melihat Jeonghan membalakanginya diam.
Kemudian berjalan ketempat dimana Jeonghan menghadap
Ia menghela nafasnya panjang dan berjongkok tepat dihadapan Jeonghan yang berusaha mengabaikannya dengan menutup mata.

"Dear my future wife. Anyeong.. ini adalah isi kertas yang aku tuliskan. Baca dengan sebaik-baik mungkin. Aku mencintaimu sungguh.. jika saat ini kita tengah canggung maka aku ingin kau memelukku dan mencairkan es dihatiku. Jika saat ini aku mulai lupa seperti apa kenangan kita maka aku ingin kau mengingatkanku kembali. Dan jika kita terpisah tolong datang dan sadarkan aku bahwa aku hanya milikmu dan aku mencintaimu. Ohya ingatkan aku akan melamarmu saat aku sudah selesai kuliah dan menjadi penerus perusahaan nanti. I love you cheonsa"

Joshua mensejajarkan diri dengan pandangan Jeonghan.
Ia tersenyum dan menggenggam tangan Jeonghan

"Sudah kubaca semua. Dan kau sudah tahu isinya kan? Sekarang jangan marah lagi.. ayo baikan dan bantu aku"ucap Joshua tersenyum.
Jarinya menyeka Airmata Jeonghan yang Jatuh karena terharu mungkin?

"Apa?"Jeonghan bersuara

"Bantu aku mengingat dirimu kenangan kita dan ayo bersama kembali kau mau bukan?"Jeonghan tersenyum.
Ia bangun dari tidurnya diikuti Joshua yang berdiri didekat ranjang miliknya

"Kau maukan Cheonsa... ku?"sambung Joshua kaku pada Jeonghan.
Jantungnya sedaritadi tak beraturan dan seakan ingin keluar dari tempatnya

"Tentu"Jeonghan memeluk Joshua erat. Ia merindukan sosok yang sudah menjadi kekasih hatinya lama.

"Hikss.. hikss.. aku.. terharu hiks.."Seungcheol bersuara diantara mereka.
Ia menangis dengan menutup mata ditembok(?

"Bukan kau saja akupun begitu hikss..." kini Henry ikut menangis Haru dibelakang seungcheol

"Kalian keterlaluan.. bermesraan dihadapan kami" protes Seungcheol pada Jihan yang sedang berpelukan melihat mereka

"Kau ponakan kurang ajar Jisoo.. sebagai gantinya carikan pamanmu ini Kekasih!"Joshua dan Jeonghan saling menatap dan tersenyum lucu

"Paman kau Single sepertiku?"
"Apa kau juga single? Astaga hikss.. kita sama hiksss.."Dan kemudian Henry dan Seungcheol berpelukan.

Tawa mereka terdengar sekarang. Menertawakan kedua orang yang mengundang tawa mereka.
















2 tahun kemudian...

"Bersediakah kau menjadi pendamping hidupnya. Suka duka senang dan susah selalu bersamanya?"

"Ya aku bersedia menjadi pendamping hidupnya suka duka senang maupun susah selalu bersamanya"

.
.
.

TBC
Maaf pendek.
Karena Jungsoo lagi ada sedikit masalah dan kegalauan
/mojok ditembok.gk
See you next chapter guys jangan lupa riview ne.
Riview kalian penting jadi penyemangat Author ^^

My Moodboaster (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang