1

31 1 0
                                    

Awal pertemuan singkat yang membuat suatu kenangan panjang yang berakhir tak ada tujuan.

.
.
.

Awalnya semuanya sangat indah dimulai dari awal gua masuk ke Sekolah menengah atas.

Gua berjalan disepanjang koridor sekolah ini,menyelusuri sekolah yang menurut orang sekolah terbuang Tapi bagiku tidak karna gua yakin sekolah ini tidak seburuk yang orang kira

Akhirnya gua menemukan kelas yang akan gua tempati, sekolah ini tidak luas tapi cukup buat gua binggung dimana letak kelas ini.
Gua milih duduk di pojokan sebelah kanan dekat pintu kelas
Gua suka pojokan karena pojokan adalah tempat yang paling sempurna untuk belajar menurut gua.

"Semoga gua mendapatkan yang terbaik disini"
Gua menghela nafas dalam karena gua mesti berjuang disekolah ini untuk mendapatkan kepercayaan orang tua gua lagi.

yah gua pernah gagal dibangku menegah pertama,gua mendapatkan nilai yang benar benar buruk menurut kedua orang tua gua tapi tidak untuk gua gua rasa nilai itu cukup memuaskan bagi gua karna gua fikir kemampuan gua segitu. Tapi mereka tidak menghargai itu.

"Hai anak anak selamat datang di Sekolah baru kalian, perkenalkan nama saya Lita kalian boleh memanggil saya bu lita saya guru yang mata pelajaran inggris sekaligus walikelas kalian"

welcome new life hehe

"Selamat pagi bu lita"

"Bagus, mari kita mulai pembelajaran kita dengan perkenalan. Dari depan yah"

skip

"Oke sekarang giliran gadis yang paling pojok,silakan"

"Halo, nama gua reinara arsetya putri gua berasal dari singapura tapi gua asli orang indonesia hanya dibesarkan disana. Salam kenal, mari kita berteman terima kasih " gua mengakhirnya dengan senyuman manis andalan gua hehe

"baiklah terima kasih murid murid sekalian mari kita belajar materi pertama"

huft awal yang menyenangkan
.
.
.
Gadis itu berjalan mengitari kamarnya
Ntah apa yang dirasakannya saat ini.
Sakit,hancur,sedih,marah
Semuanya bercampur jadi satu.

Terlalu banyak kenangan pahit yang mencuak hanya karna satu kesalahan dirinya sendiri.

Terlalu banyak masalah yang ia lalui.

Ia berhenti setelah menemukan sebuah pisau kecil, itu pisau yang ia gunakan bersama sahabat sahabatnya waktu praktek biologi

Ia tersenyum kecil mengingat semua itu, ia ingin kembali ke masa dimana ia hanya tau bahagia saja

Satu per satu hayatan yang ia buat mengeluarkan darah. Tak ada ekspresi yang keluar dari wajah lesunya

Terlalu sakit sampai tak bisa merasakan rasa sakit itu lagi.

5 juni 2017

DISOLVED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang