Langit senja nampak indah, setelah melewati bagian imigrasi dan mengambil bagasi, Firda langsung mencari seraut wajah yang berjanji menjemputnya. Ada banyak penjemput di pintu keluar terminal kedatangan ini, apakah dia masih ingat wajahku? aku tidak melihatnya atau mungkin dia terlambat datang. Sebaiknya aku mencari tempat istirahat sambil menunggu dia datang. Firda melangkahkan kakinya menghindari kerumunan para penjemput, dia mencari cafe yang tidak terlalu ramai pengunjung.
Beberapa saat kemudian, teh hangat sudah menemani dia duduk di sudut ruangan cafe itu. Sesekali dia melihat telepon genggamnya berharap seseorang menghubunginya. Namun hingga tiga puluh menit belum ada tanda-tanda penjemputnya datang. Firda mulai ragu dan khawatir, tidak mungkin dia lupa, bukankah tadi pagi dia berjanji datang tepat waktu, kenapa dia tidak menghubungiku jika dia datang terlambat. Aku harus segera menghubunginya, tidak mungkin duduk berlama-lama ditempat ini sendiri. Beberapa kali dia menelepon nomornya, namun hanya operator yang menjawab bahwa telepon yang ditujunya sedang diluar jangkauan.
Firda tidak tahu apa yang harus dilakukannya, dia mengambil penerbangan melalui Jakarta agar bisa menemui laki-laki itu. Namun hingga satu jam lebih dia menunggu tidak ada kabar sedikitpun yang diterimanya. Adzan maghrib sudah berkumandang, bergegas dia menuju musholla terdekat. Tidak seharusnya aku datang ke kota ini, jika aku melakukan penerbangan langsung, saat ini aku sudah bisa berkumpul dengan ayah dan ibu. Namun tak perlu disesali, pasti ada hikmah dari semua ini. Dia segera mengubah jadwal penerbangannya ke Surabaya, dan mencari hotel terdekat untuk bermalam.
Jauh di bagian lain Kota Jakarta, Adie sudah menyelesaikan pekerjaannya, tepat pukul tiga dia akan keluar dari raung kerjanya. Tiba-tiba Merry masuk ke ruangannya. Tentu saja Adie sangat terkejut, tidak biasanya istrinya datang saat jam kerja. Sebelum sempat dia berbicara, istrinya sudah langsung berkata "Sore ini sahabatmu akan datang, dan kamu akan menjemputnya, apa kamu mau meninggalkan aku dan anakmu untuk wanita itu? "
Kalimat Merry membuat dia terkejut, bagaimana Merry tahu jika Firda akan datang sore ini , semua chatting dengan Firda langsung dihapusnya. Dia terdiam, memikirkan kalimat yang pas untuk menenangkan istrinya. Karena jika kalimat yang dipilihnya salah, akan terjadi keributan di kantor ini. Dia tidak ingin itu terjadi. "Aku membaca pesan sahabatmu itu tadi pagi saat papi sedang olah raga,tidak sengaja teleponmu berbunyi dan ku buka pesan dari dia" .
Adie tidak bisa mencari alibi, istrinya sudah tahu. Sebaiknya dia membatalkan menjemput Firda. Tapi bagaimana dengan Firda? Dia wanita kuat, pasti dia bisa mengatasi semuanya sendiri. Wanita di depanku ini adalah ibu dari anakkku, dia yang telah banyak berkorban menemaniku selama ini, aku tidak ingin menyakitinya. Katasebelah hatinya berbisik pada sebelah hati yang lain.
" Ayo kita pulang Mer ... " ajaknya sambil membuka pintu ruang kerjanya. Merry tampak terkejut, ternyata pikirannya salah, suaminya tidak menemui wanita itu. Betapa bahagia hatinya mengetahui Adie lebih memilihnya dibandingkan sahabatnya. Dia tidak akan pernah kehilangan suaminya. Sejak awal Merry tahu Adie laki-laki yang baik, meskipun dia harus berjuang cukup lama untuk membuka hatinya. Cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Pada kenyataannya kebersamaan akan mendekatkan dua hati, sebaliknya jarak akan memisahkan ikatan hati. Meskipun hal itu tidak berlaku secara umum.
Perjalanan pulang terasa sangat lama, pikiran Adie terus berkecamuk, rasa bersalah terhadap Firda yang sudah rela menemuinya, dan rasa iba pada istrinya serta tidak ingin menyakitinya membuat kepalanya serasa menahan beban yang berat. Merry tidak pernah tahu hal ini, betapa Adie harus mengorbankan hatinya sendiri agar membuatnya bahagia. Biarlah Firda hanya menjadi kenangan yang tidak pernah diketahu oleh siapapun. Ini pilihan terbaik saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Yang Tak Berbentuk
RomanceAdie dan Firda adalah sepasang sahabat yang akhirnya saling jatuh hati, Namun jalan hidup yang dituliskan oleh Tuhan tak sejalan dengan keinginan mereka.