"Sae-Saejin"
"Deabak, kalian memainkan peran dengan sangat baik" teriak Saejin membuat beberapa orang yang juga sedang berada di tempat itu mengalihkan pandangannya ke arah mereka. 😒
"Saejin-ah, tunggu dulu!" panggil Seokjin sambil mengejar Saejin yang telah jauh berlari pergi.🗣🏃
Sedangkan Soobin, wanita itu hanya bisa menangis dalam diam.😢 Tidak ada yang peduli dengan keadaannya. Ia menyerka air mata di pipinya berulang-ulang kali. Namun, kembali basah lagi karena air matanya yang tak mau berhenti keluar.
"Minumlah!" ucap seseorang yang kini telah duduk di sampingnya sambil menyodorkan sekaleng minuman.
Soobin menoleh dengan senyum kecut di wajahnya.🙁
"Untuk apa kau peduli padaku, Jungkook-ssi?" ketus Soobin sambil menepis minuman kaleng tersebut.💢
"Jangan merusak rumah tangga orang lain! Minta maaflah dan jelaskan pada Saejin yang sebenarnya!"
"Tch, jangan ikut campur urusanku!"
"Kalau kau terus bersikap seperti ini, kau sama saja seperti minuman kaleng ini"
"Apa maksudmu?!" tanya Soobin mulai emosi.
Jungkook terkekeh sambil memutar-mutar minuman kaleng di tangan kanannya.
"Saat aku memberikan minuman ini padamu dan kau menolaknya, lalu ku letakkan di sini..." Jungkook meletakkan minuman kaleng itu di antara Soobin dan dirinya.😌
"...Dan aku pergi, ku yakin kau tak akan meninggalkannya juga. Minuman ini akan terus berada di sini sampai seseorang membuangnya ke tampat sampah"
"Ya! Langsung saja katakan apa maksudmu!"
Jungkook melempar minuman kaleng yang tadi ia tawarkan pada Soobin ke dalam tong sampah.
Puk 🗑
Minuman itu masuk dengan mulus, kemudian ia menyeruput sampai habis minumannya dan melemparkannya juga. Pria itu tersenyum puas, ia memasukkan ke dua telapak tangannya ke dalam saku jas kerjanya kemudian pergi.
"Ya! Kita belum selesai" teriak Soobin.😠
__***__
"Saejin-ah, tunggu dulu!" ucap Seokjin setelah berhasil menahan pergelangan tangan kiri Saejin.
"Lepaskan!"
"Shireo"
"Lepaskan atau aku akan berteriak!" ancam Saejin. Seokjin pun melepaskan genggamannya.
"Dengarkan dulu penjelasanku!"🙁
"Aku melihat semuanya"😒
"Semua itu salah, dengarkan dulu penjelasanku!"
"Mataku tidak bermasalah"
Saejin berbalik ingin pergi. Namun, Seokjin kembali menahan tangannya.
"Aku butuh waktu untuk sendiri" nada bicara Saejin mulai melembut.
"Kau mau pergi kemana?"
Saejin tak menjawab, ia menarik kasar tangannya. Setelah berhasil lepas dari genggaman Seokjin. Iapun berlari pergi yang pastinya tanpa alas kaki.
__***__
Seokjin memasukkan password rumahnya dengan tergesa-gesa.😯 Firasatnya berkata Saejin tidak mungkin pulang ke rumah, Namun, ia berusaha menyangkalnya.
Cletek 🚪
Setelah pintu terbuka, ia langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Saejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
FanfictionSalahkan jika ku terlalu mudah jatuh cinta? Salahkah jika ku terlalu berharap padanya? Mereka berkata lukamu akan benar-benar sembuh jika kau sudah menemukan cinta yang baru, apa itu benar? Dimana cinta itu? Aku hanya tidak ingin terlalu terlarut da...