Chapter 8

22 5 0
                                    


*Sementara di Kerajaan Merah*

Aka berjalan menuju kamarku *tok tok* "Mizuo...kau sudah bangun? Aku akan berangkat ke sekolah. Jika tidak keberatan aku akan mendaftarkanmu ke sekolahku hari ini. Jadi kau bisa memulainya kapan pun yang kau mau" Aka menunggu respon dariku. "Kenapa tidak ada jawaban? Apakah ia masih tidur? Sebaiknya aku masuk saja" Aka membuka pintu kamarku "Mizuo? Mizuo? Dimana kau?", 'Kenapa kamarnya kosong?' Aka melihat ada kertas yang dilipat di atas meja. "Apa ini?" Aka pun membacanya. Isi suratnya adalah 'Aka...aku pergi keluar sebentar ya, tenang saja! Aku akan kembali lagi kesini! Jadi tidak perlu mencemaskanku dan tidak perlu mencariku...kau hari ini berangkat sekolah bukan? Berhati-hatilah dan selamat jalan!! Semangat ya Aka! Dan jangan marah ya Aka~ Dari Mizuo' Aka membacanya dalam hati dan ia tiba-tiba tersenyum sendiri "Aah~ ya ampun kau Mizuo...awas saja saat aku pulang nanti! Ahahaha" Aka tertawa. "Yosh! Waktunya berangkat sekolah!", 'Terima kasih Mizuo...' Aka masih saja tersenyum sendiri.

*Kembali ke Aoi*

Kitapun sudah sampai di tempat tujuan, yaitu sebuah taman bunga.

Aoi merentangkan kedua tangannya. "Inilah tempat yang ingin ku tunjukkan~! Bagaimana menurutmu, Mizuo?"
"Woaaaaaahhh!! Luar biasa sekaliiii!! Aaaaa!! Indahnyaaaaa~!!" aku terkagum-kagum.

"Ini adalah taman bunga terbesar dan terluas milik Artex. Disinilah berbagai jenis bunga ada, kau bisa melihatnya sendiri bukan..."

"Waaah!! Benar sekali Aoi! Terima kasih sudah membawaku kesini!" aku tersenyum sangat tulus padanya. "Aoi...! Aku lihat-lihat bunganya sebentar ya...!" aku begitu gembira. Aku berlari sambil menggerak-gerakkan kedua tanganku naik-turun seperti burung.

Pipi Aoi merona, ia tiba-tiba tertawa kecil 'Dia benar-benar orang yang lucu...gadis yang ceria~ apakah aku tertarik padanya?'

"OOII!! AOI!! LIHAT SINI!!" aku berteriak dari jauh di tengah-tengah taman bunga itu sambil melambai-lambaikan tanganku padanya.

Aoi membalas lambaianku. 'Tidak salah lagi...sepertinya aku memang menyukainya...', "OK! AKU AKAN MENGEJARMU LALU MENANGKAPMU! JADI BERSIAPLAH MIZUOOO!!" Aoi lari menuju ke arahku.

'Gawat! Dia akan menangkapku!', "coba saja tangkap jika bisa~!! nyiahahaha" nada mengejek.
"Hoo~ baiklah! Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu!!" Aoi sangat bersemangat. Kita terus bermain kejar-kejaran di taman bunga itu sambil tertawa bersama-sama.

Aku terkejut tiba-tiba Aoi sudah berada tepat dibelakangku. "Lumayan juga kau bisa menandingiku berlari Aoi!"

"Hee~ apakah kau meremehkan seorang Aoi?!" tiba-tiba Aoi melompat dan menangkapku dari belakang.

"KYAA!!" aku terkejut tiba-tiba dia menerkamku.

Kita pun terjatuh bersama-sama diantara bunga-bunga dengan posisi Aoi yang berada tepat di atas tubuhku. Wajah Aoi begitu dekat dengan wajahku.

Saat kita berdua membuka mata secara bersama-sama kita saling terkejut, dan wajah kita berdua sama-sama memerah.

'Te-terlalu dekat!!' wajahku sangat memerah dan jantungku berdegup kencang.

"Mizuo...dari jarak sedekat ini...kau benar-benar manis ya...~"

"Ja-jangan membuatku tambah malu Aoi!!"

"M-maaf Mizuo!" Aoi refleks menyingkir dari tubuhku. "Apakah kau terluka?! Maaf sudah menjatuhkanmu secara tiba-tiba"

"Ti-tidak apa-apa kok Aoi...aku tidak terluka sama sekali hehe...lagi pula ini sangat menyenangkan!" aku tersenyum padanya dengan memperlihatkan gigiku. 'Aaaaa!! Jantungku masih berdegup kencang!!' sambil memegang dadaku dengan tangan kiri.

Takdir Dari Sebuah Impian yang KuatWhere stories live. Discover now