Chap1. Mike

33 6 5
                                    

Hari yang sangat melelahkan,
bukan karena pelajaran ohlaraga melainkan panas nya matahari yang membuatku lelah.
Rick mengajakku untuk menyelesaikan tugas bersama, tapi Rick mengajak orang yang salah. Aku adalah pemalas yang tidak bisa diandalkan,
aku beruntung bisa satu meja dengan Rick yang pandai seperti itu.

Sampai di rumah aku berbaring di kasur dan memejamkan mata lelahku.
Suasana hening itu mengingatkan ku kepada ayah yang pergi karena ibu tiada. Aku tinggal di rumah ibu, sedangkan ayah pergi meninggalkanku sendiri. Walaupun aku bisa melakukan semuanya sendiri, Tapi percaya lah bahwa sendirian itu tidak menyenangkan.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Itu artinya kemarin sore aku tertidur lelap hingga bangun di pagi ini. Aku bersiap berangkat sekolah, melihat cuaca pagi ini terlalu gelap ku rasa akan turun hujan. Aku segera pergi sebelum hujan tiba.

"Charles!" Jessie menyapa ku.

"Jessie? Kenapa jalan kaki? Dimana ayahmu?"

"Untuk hari ini aku tidak ingin mengganggu nya, dia terlihat letih jadi kuputuskan untuk jalan kaki."

"Baiklah."

Pembicaraan kami berhenti. Sampai di sekolah kami berpisah, itu hanya karena kami tidak berada dalam kelas yang sama. Terlihat dari depan pintu kelas ku, banyak murid yang tidak hadir hari ini, termasuk Rick. Itu artinya aku akan duduk sendirian, tidak ada beda nya seperti di rumah.

Siang hari turun hujan dan kebetulan sekali guru memulangkan semua murid karena ada rapat dadakan. Aku tetap di sekolah sampai hujan reda, sore hari hujan sudah mulai surut dan kuputuskan untuk datang ke rumah Rick untuk menanyakannya tentang hari ini.

"Permisi, apa ada Rick didalam?"

"Sebentar." , terdengar seperti suara Rick.

"Charles? Ada apa kau kesini? Ayo masuk saja."

Kami asyik mengobrol tentang hari ini, hanya karena tidak tahan buang air Rick memutuskan tidak masuk sekolah. Dan aku juga menceritakan tentang berangkat bersama Jessie dan rapat nya para guru.
Tidak lama kemudian hujan turun lagi dan matahari tampak mulai tenggelam.

"Bisakah aku menumpang disini sampai hujan berhenti Rick?"

"Yang benar saja, rumah mu hanya berjarak 15 kaki dari sini, aku pernah meminjam payungmu, itu disana ambil lah."

"Jadi kau mengusirku?"

"Tidak, kau ku izinkan disini sampai matahari terbenam sebelum ayah ku pulang. Sekarang kau ku beri kan ikan goreng buatan ibuku, ambil saja di dapur jika mau."

Matahari sudah terbenam tanda bahwa malam akan tiba. Tapi hujan belum juga reda. Ikan goreng yang ditawarkan Rick akhirnya ku bungkus dan bergegas pulang sebelum ayah nya datang. Aku mengambil payungku dan beberapa sampah di rumah Rick tadi. Ku pikir setelah membuang sampah aku akan kembali ke rumah dan tidur dengan nyenyak, tapi itu tidak terjadi karena aku melihat seekor kucing hitam yang sedang merasakan dinginnya hujan di gelap malam dan meringis kelaparan. Aku membawanya kerumah dan kuputuskan akan merawatnya.

 Aku membawanya kerumah dan kuputuskan akan merawatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, sekarang aku tidak akan sendirian lagi." , ucapku berkali kali pada kucing itu. Aku memberinya makan ikan goreng yang diberikan oleh Rick tadi. Kucing itu terlihat senang bisa datang di rumah hangat ku dan memakan makanan favourite nya.

"Siapa namamu?" , saat aku bertanya seperti itu, ekor nya langsung memutar dan wajahnya menatapku.

"Baiklah, namamu sekarang adalah Mike oke."

Entah itu senyuman atau bukan, Mike kembali makan dan tertidur karena suasana dingin dan nikmat untuk tidur.

SolitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang