"Dengan ini, kita sudah terhubung. Hubungan ini sangat kuat hingga mengikat jiwamu dengan sangat erat. Kontrak ini tidak bisa dipatahkan dengan cara apapun. Bahkan, memundurkan diri dari hidup ini pun tidak akan membantu." Jelas Theo
Aku mengangguk untuk menandakan kalau diriku ini mengerti. Setiap hal pasti memiliki resiko. Tapi, aku tidak peduli. Aku sudah menjadi seorang geist. Aku sudah memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan Ghoul yang sedang mengejar Tomino itu.
"Adelicia, sekarang pakai sarung tangan itu." Ucap Theo. "Dengan itu,kau dapat sepenuhnya memiliki kekuatan ini." Lanjutnya.
Aku menelan ludah karena gugup. Aku ingat pada waktu itu, waktu dimana ayah dan kakak dari Tomino masih hidup. Aku ingat mereka pernah membantai habis segerombolan Ghoul yang pernah ingin memasuki Alstadt. Mungkin inilah saatnya, saat dimana aku dapat memakai kekuatan ini untuk melindungi Alstadt. Ya, aku dapat melakukannya.
"Wajahmu. Kau pasti memikirkan yang macam-macam bukan?" Tanya Theo dengan dadakan.
"Eh? Kenapa dengan wajahku?" Tanyaku dengan heran.
Theo menghela nafas seraya melirik keatas dengan sebal. Dia lalu menunjuk ke arah sarung tangan itu tanpa sepatah katapun.Aku tertawa dengan canggung sambil melihat ke arah sarung tangan itu.
"Cepat pakai, habis itu kita keluar." Kata Theo.
"Oke, sebelum itu... aku ingin mengganti pakaianku." Kataku sambil tersenyum layaknya orang yang tersenyum karena takut.
"Itu bisa nanti kan? Sudah cepat! Lama sekali kau!" Bentak Theo dengan suara yang berat.
Huh,mentang-mentang sudah tidak berpura-pura, sekarang dia menjadi seenaknya!
Dengan perasaan yang sedikit kesal, aku mengambil sarung tangan itu dan memakainya di tangan kananku. Seketika,aku merasakan tekanan yang luar biasa berat. Dadaku terasa sakit. Aku merasa mual yang amat luar biasa. Aku berlutut sambil menghadap ke lantai yang kian bergoyang dengan asyiknya.
"Tahan ya, efeknya hanya 15 detik kok." Ujar Theo dengan santainya.
Aku merasa kalau kesadaranku sudah mulai hilang. Aku mencoba melihat ke arah Theo tapi karena rasa ini, aku tidak mampu untuk melihat Theo yang hanya berdiri di depanku dengan tenangnya. Tanpa aku sadari, semuanya menjadi gelap gurita. Aku tidak dapat mendengar ataupun melihat apapun, semuanya gelap dan sunyi.
"Adelicia....."
Aku seperti mendengar seseorang sedang memanggil namaku. Aku seperti kenal dengan suara itu. Suara yang lembut, suara yang dapat membuat hatiku tentram. Suara itu terus memanggilku dengan amat hangat.
"Adelicia....."
Aku melihat seorang laki-laki yang sudah tidak asing bagiku. Meski ia membelakangiku, tapi aku yakin kalau itu adalah Tomino, teman yang sedang ingin aku selamatkan.
"Tomino!" Panggilku
Dia menoleh kearahku secara perlahan. Ketika aku melihat wajahnya, yang datang bukanlah perasaan senang, melainkan ketakutan yang dahsyat karena aku melihat wajahnya yang sudah berubah layaknya Ghoul.
***
"Ah!"
Aku terbangun dengan tiba-tiba. Ah sial, kepalaku sakit sekali! Namun, aku sudah bukan berada di ruangan misterius tadi, melainkan aku sudah berada di kamarku. Aku terbaring di atas kasurku yang berwarna putih ini. Di sebelah kasurku,ada kursi hijau yang sedang diduduki oleh Astrea yang sedang tertidur lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenebris
Fantasy(18+) Genre: Dark Fantasy, Romance, Psychological Emosi negatif adalah sebuah kutukan yang dilahirkan dari sisi tergelap manusia, semua orang memilikinya. Namun apa yang terjadi jika emosi itu dapat merubah seseorang menjadi makhluk keji yang tidak...