TAMAT

54 11 10
                                    

Seorang gadis yang sedang asik menelusuri koridor yang lenglang orang-orang, dikejutkan oleh seorang pria bertubuh tegap, tinggi, telinganya yang beranting bolong berwarna hitam, dan berjambul.

Sempat gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Lo anak padus?"

Sontak gadis itu memperhatikan orang dihadapannya, dari pinggang sampai ujung jambulnya. Lalu, Ia menatap manik orang tersebut.

"Iya?" jawabanya ragu.

"Kenal sama Tiara?" si empunya suara bariton itu, tiba-tiba berdiri tepat dihadapannya.

Gadis itu menggeleng samar.

"Beneran anak padus 'kan. Lo?"

"Yaiyalah," jawabnya agak ketus.

"Masa gak kenal sama Tiara. Dia anak padus juga."

"Kok? Maksa, sih? Kalau gak kenal harus digimanain?"

Pria itu kesal seiring berlalunya si gadis begitu saja.

🎬🎬🎬

"Lo, katanya gak kenal Tiara yang mana!?" hardik seorang lelaki secara tiba-tiba.

Saat seorang gadis sedang asik menghabiskan sobekan terakhir roti miliknya, tiba-tiba Ia dihadang oleh pria yang sama tempo hari di koridor. Pria yang menanyakan seseorang yang tak dikenalnya, yang Ia sebut-sebut Tiara, dengan cara memaksa.

Gadis mengerutkan keningnya, keheranan. "Maksudnya?"

"Lo waktu itu bilang gak kenal sama yang namanya Tiara, jelas-jelas gue tanya Tiara-nya dia bilang udah ngobrol beberapa kali sama lo!"

"Ngobrol, apa? Leb--"

"Ya, gak tau." sela si pria.

Gadis itu mendengus keras. "Lebih jelas-jelasnya lagi, Saya gak tau yang mana orangnya." nadanya meninggi. Gadis itu mulai tersulut emosinya, karena dituduh secara tiba-tiba.

"Tiara sendiri yang bilang, kalau dia pernah beberapa kali ngobrol sama lo."

Gadis itu berkacak pinggang dengan pandangan yang melihat entah kemana. Selang beberapa detik, Ia kembali menatap si pria dengan jari telunjuk yang menghadap keatas mengarah pada si pria. Matanya menyipit, menyelidik.

"Masih ada orangnya?"

"Maksudnya?" si pria mengangkat sebelah alisnya.

"Orang yang lo maksud masih ada, apa enggak?" gadis itu mengulang pertanyaan yang telah Ia ajukan sebelumnya.

"Ada dikelasnya lah."

"Biasa aja kali jawabnya, sekarang anter Saya ke kelasnya."

🎬

Sesampainya didepan ruang kelas Tiara, orang yang dimaksudkan si pria aneh.

"Tuh, orangnya." unjuk si pria dengan jari telunjuk mengarah kepada gadis bercardigan softpink.

"Saya memang sering ketemu dia, tapi Saya gak kenal sama dia."

"Masa?" nyinyir si pria.

"Ngeyel! Dan, Saya memang pernah ngobrol sama dia--"

Seorang gadis tampak kebingungan sendiri, ditengah koridor yang sepi. Sebut saja dia Mawar.

"Nyari siapa, dek?" tanya gadis lain yang diam-diam memperhatikannya sedari tadi.
Sebut saja dia Melati.

Tiara [ One Shot ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang