1. Hi Kamu!

158 73 69
                                    

Bau masakan itu telah menyebar di seluruh ruangan menandakan sang empu rumah telah berada di dapur.

Tak pernah terbayang akan terjadi seperti ini pada akhirnya.
Semua yang telah kita lewati bersama nyata hilang dan sirna. Hitam putih berlalu janji kita menunggu tapi kita tak mampu.
(Isyana saraswati- tetap di dalam jiwa)

"Duh Nara udah deh gak usah ingat masa lalu kalau itu nyakitin lo aja," sambil berjalan menuju lemari es untuk mengambil minuman.

"Gita gue gak lagi ingat masa lalu gue kok, gue cuma lagi mau reuni an aja, kapan lo datang?" meletakkan makanan di atas meja makan.

"Baru aja sampai, itu sama aja Kinar Rahayu, lo itu gak berubah dari dulu, gue mau bilang aja sama lo buat lupain dia, masih banyak orang yang lebih baik dari dia Nara, tuh macam si Delon misalnya," dia berjalan menuju kursi makan untuk duduk disana .

"what... Lo bilang Delon, apa an lo mau gue sama dia, udah deh Git, apa coba yang istimewa dirinya menurut gue dia standar, gak kayak dia beda tau.." sambil menyuap makanan ke mulutnya.

"Omg hello Ra.. Lo gak mesti menilai seseorang dengan cara melihat dari perbedaan mereka berdua aja, gue capek buat nasehatin lo, gue cuma mau bilang jangan sampai lo jadi menyesal di akhir nanti karna belum tentu semua seperti yang elo mau," memakan makanannya juga.

"Iya.. Ibu Gita Novitasari yang bijak, gue mau bilang kalo gue diterima di D&S company gue mulai kerja hari ini tapi belum tahu sih di tempatin dimana."

Seketika itu juga Githa menyemburkan air yang sedang di minumnya, "Gue gak percaya, perusahaan terbesar kedua setelah R&V wow amazing," jingrak-jingrak gak jelas.

"Tapi gak sampe nyembur gue juga kali Git, udah gue mau siap-siap dulu mau kerja," berjalan meninggalkan Githa dan memasuki kamarnya sendiri.

Acara untuk bersiap siap pun telah selesai, Nara sambil mengenakan sepatu high heals berwarna navy yang di padu padankan dengan blazer navy bermotif flower dan bawahan rok berwarna hitam, rambutnya dia biarkan tergerai hingga memperlihatkan betapa cantiknya rambutnya itu. 

" Lho gak bareng gue, kita juga satu arah ra.. Gue mau ketemu my daddy lama gak jumpa."

Kinar masih saja sibuk dengan pekerjaan nya untuk terlihat rapi saat ini. "Gak usah deh Git gue naik taksi aja takut telat nihh, wahh padahal gue juga pengen ketemu sama om Deswa, tapi ya sudah lah gue titip salam aja, oh ya Git gue pergi terus pintu lo kunci aja gue bawa cadangannya kok," tergesa-gesa menuju pintu keluar.

🍒🍒🍒

Jam telah menunjukkan pukul 07.35 menit dan itu menyebabkan jalan di penuhi dengan kendaraan yang hendak memulai aktifitasnya masing-masing begitu juga dengan pria ini dengan setelan jas berwarna abu-abu yang Dipadu-padankan dengan kemeja putih dan celana hitam, terasa cocok dengan perpaduam kulitnya yang putih bersih itu, apalagi ditambah dengan kacamata hitam yang bertengger diwajah yang begitu banyak memikat para kaum hawa. Itulah Dava Saputra seorang pengusaha muda yang sedang naik daun.

"Ada apa? ada masalah," dengan wajah yang masih dibilang datar itu.

"Tuan mobil kita dalam masalah, sepertinya ada kerusalan pada mesinnya," mengabarkan dari luar jendela mobil.

"Cepat perbaiki mesinnya atau panggilkan mobil yang lainnya, saya ada meeting 15 menit lagi!" masih acuh dengan sopirnya itu.

Sedangkan sang sopir sedang sibuk dengan panggilan untuk sang tuannya itu.

Dia pun telah sampai ke tempatnya saat itu, dia berjalan dengan tegas dan penuh wibawa semua pegawai yang berada di lobby mengucapkan sapaan kepada ceo muda itu, namun dia tak peduli akan hal itu, inilah Dava seorang yang tertutup dan mempunyai karisma memikat. Dava hanya berbicara saat penting dan kepada teman dan keluarga terdekatnya, itulah Dava yang sangat misterius dengan segala kerumitannya.

"Woy Dava.. Tumben pagi banget dateng, gak biasanya?" menepuk-nepuk pundak sobatnya ini yang sedang berjalan menuju ruang meeting.

"Gue ada rapat sama investor untuk proyek berikutnya, dan lo Dit gue mau lo bagi tugas untuk pegawai baru kita yang berjumlah 3 orang dan lo keluarkan orang ini, " menunjukkan data profil salah satu pegawai.

"Emang kenapa kita sudah lakukan seleksi untuk mereka dan dia pantas di sini karena dia mempunyai kemampuan," masih bingung dan meneliti di mana kesalahan dari data itu.

"Gue gak mau tau itu, dan apa alasan lo ke dia nanti yang penting dia keluar dari D&N company ini," meninggalkan Adit yang bingung setengah mati dengan sahabatnya ini.

🍒🍒🍒

Nara berlari menuju tempat represionist dengan tergesa-gesa.

"Mba.. Untuk pembagian tugas pegawai baru dimana yah mba?"  sambil menormalkan napasnya setelah berlari tadi kemudian menunggu pegawai itu menelpon seseorang kinar pun merapikan pakaian yamg terlihat berantakan akibat berlarian.

"Atas nama siapa, saya berbicara?" menjauhkan telpon dari telinganya.

"Atas nama Kinar Rahayu," hingga pegawai yang di ketahui bernama Dara itu berbicara lagi.

"Silahkan anda menuju lantai 30 tepatnya kantor manajer disini, terima kasih," tersenyum ramah.

" Sama-sama dan terima kasih mba Dara," melirik tag nama dan tersenyum. Dia menaiki lift dan menekan angka 30, namun di tengah perjalanan itu lift berhenti lalu terbuka hingga menampilkan seorang pria yang berkacamata di temani wanita yang menikutinya di bagian belakang. Dia hanya diam dan menatap kebawah lantai sepertinya lebih menarik daripada melihat ke arah pria yang sungguh menarik perhatian itu. Hingga suara wanita itu terdengar.

"Tuan setelah ini kita harus pergi ke Italia untuk mengamati proyek disana," menutup agenda kerjanya.

"Baiklah."

Pintu pun terbuka sehingga keluarlah kedua orang tadi. Tak ada yang menyadari apa yang terjadi pada wanita yang satu ini. Matanya membulat sempurna seperti mengingatkannya pada seseorang

"Apa kah itu kamu?"

🍒🍒🍒

to be continue..
Coment dan like ya!!

Hope And ...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang