Ini bukan Jonghyun banget, karena dia kalo udah bilang mau pulang ya pasti pulang.
"Kita kenapa gak pulang?" akhirnya gue nanya juga karena penasaran.
"Aku gak mau kamu pulang," hah? Apa yang barusan gue dengar? "Kalau aku antar kamu pulang, aku udah gak bisa ketemu kamu lagi."
"Yaelah. Kalau mau ketemu ya ketemu aja, kenapa repot banget?"
"Tapi aku bukan siapa-siapa lagi," perkataan Jonghyun buat gue terdiam. Ah, gue lupa kita udah putus. "Jadi bagaimana aku punya hak buat ketemu kamu lagi?"
Gue diam, Jonghyun diam dan cuma suara lagu yang lagi diputar aja yang buat mobil ini gak suram. Tapi kalau lagunya macam Raisa yang judulnya Kali Kedua mah gue ya merasa suram.
"Harusnya hari ini aku ngucapin 'happy anniversary ke empat dan makasih udah mau jadi pacarku selama itu' tapi kayaknya itu cuma tinggal rencana aja."
Hari ini udah empat tahunan? Kenapa gue lupa padahal biasanya gue sangat ingat soal beginian?
"Aku sadar kamu gak bahagia sama aku dan aku juga gak bisa dibilang sebagai cowok baik," Jonghyun lanjut ngomong dan mobilnya berhenti karena lagi di lampu merah. "Jadi seengaknya, aku pikir sebelum kita beneran jadi orang asing aku harus nepatin janjiku yang terakhir."
Lampu lalu lintas sudah menjadi hijau dan Jonghyun sudah menjalankan mobilnya. Terus gue mendadak nangis dan dia nginjak rem mendadak. Di belakang kita pada rame klaksonin dan gue natap dia kesal.
"Kamu kenapa nangis?"
"Jalanin mobilnya."
"Tapi kamu...."
"Jalan aja dulu!"
Jonghyun mendecih dan dia memang lanjut jalan, tapi ngebut. Sampe gue terempas ke kursi karena kecangnya dan gue natap dia yang mukanya kayak sebal. Akhirnya kita berhenti di sebuah rumah makan tapi parkirannya langsung menghadap ke pantai.
"Maafin aku," dia natap gue sedih padahal gue itu juga gak mau nangis.
Ya lagian kenapa ini lagunya semua yang diputer Raisa sih? Udah tadi Kali Kedua di lampu merah eh abis itu malah dilanjut sama Mantan Terindah. Kan bangsat sekali radio ini.
"Kalau maaf itu berguna, buat apa ada penjara?" masih sempat aja gue sinis di saat kayak gini sementara Jonghyun sibuk nyari kotak tisu di belakang lalu pas ketemu langsung narikin buat menghapus air mata gue.
"Jadi aku harus masuk penjara abis antarin kamu pulang ke rumah?"
Ini gue harusnya nangis karena baper tapi malah ketawa karena lihat ekspresinya Jonghyun yang kayak mau beneran nurutin perkataan gue. Kebayang gak sih orang yang air matanya masih ngalir tapi ketawa-ketawa? Iya itu keadaan gue sekarang.
"Ngapain harus ke penjara coba?"
"Biar kamu mau maafin aku."
"Memangnya lo tahu salahnya apa?"
"Jangan ngomong pakai lo gue," protes Jonghyun dan narik tisu lagi buat hapus air mata gue. "Iya aku tahu, makanya aku minta maaf."
"Terus kalau tahu kenapa masih dilakukan?"
"Biar aku tahu sayangnya sama siapa," jawab Jonghyun dan natap gue cukup lama. Tapi gue tahu, dia kalau natap gue begini gak bakalan kepikiran nyari kesempatan dalam kesempitan seperti yang Zico lakukan beberapa hari belakangan. Membuat gue akhirnya hilang respek sama cowok itu. "Tapi kamu minta putus, jadi aku harus nerima bukan?"
"Tapi kata Dongho, kamu gak muncul di kampus semingguan karena galau."
Dan gue emang berharap emang itu jawabannya. Ah ini gue kok jadi bangsat sih? Gue yang minta putus, gue juga yang minta dikangenin. Maunya apaan sih?!
"Gak sepenuhnya salah," jawabnya sambil senyum, tapi gak secerah biasanya. Kayak ada beban gitu. "Tapi ada alasan lain juga."
"Hah?"
"Aku ditonjok sama Dongho karena ganggu Feli."
"...."
"Phia, gak. Jangan nyari Dongho terus menghajar dia. Cewek gak boleh kasar."
Oh pantes aja Dongho semingguan ini rese banget dan Feli kayak mau ngomong sesuatu. Oh ternyata ini alasannya. Minta ditampol sama laporan Komprehesif 300 halaman memang si Dongho ini.
"Jadi...," gue memecahkan keheningan dan gue matiin radio karena anjir keputernya lagu galau semua. Gue sama Jonghyun aja yang baper, gak usah suasananya ditambah sama lagu galau. "Kamu maunya gimana?"
"Gimana apanya?"
"Kita putus?"
"Aku gak mau, tapi kamu bilang putus. Aku bisa apa?"
Kenapa sih gak pernah mau berusaha keras kepala dikit ini orang? Gue juga capek lihat Jonghyun yang kelewatan mengalah sama orang lain.
"Tapi kalau dibolehin...," ucapannya digantung dan natap gue sambil senyum. "Aku mau balikan lagi."
"Yaudah."
"Yaudah apa?"
Gue cuma senyum. "Mau balikan gak?"
Jonghyun ngangguk dan gue gak tahan nyubitin pipi dia yang gak adak enaknya buat ditarik karena gemes. Dia meringis sih, iyalah gue kuat betul nyubitnya.
Tapi gemas, hggg.
"Terus sekarang telepon Zico," kita akhirnya turun dari mobil buat makan malam dan udahlah gue gak peduli mata merah ini abis nangis. Jonghyun gandeng gue--tapi nanya dulu sih tadi boleh apa gak--dan gue mandang dia bingung.
"Ha? Kenapa?"
"Bilang sama dia kamu minta maaf ninggalin dia," masih ingat orang aja sih cowok ini. Heran, pacarnya siapa sih ini? "Dan juga bilang, kamu gak bisa jalan lagi sama dia untuk seterusnya."
Gue diam beberapa saat dan pas Jonghyun duduk di depan gue, akhirnya gue nyadar ini maksudnya apaan. "Kamu cemburu?"
"Iya," dia nganggukin kepalanya dan kepengen sih nyubitin pipinya lagi, tapi kasihan. "Aku akhirnya ngerti kalau kamu marah lihat aku jalan sama Feli."
"Terus ini bisa dihitung merayakan anniversary gak?" gue nanyanya sambil ketawa dan dia langsung kebingungan gitu.
"Eum ... itu. Itu...."
Gue paham apa yang mau diomongin Jonghyun dengan muka panik-panik ajaibnya itu--ini gue keturalan bahasa Selena deh--dan cuma ketawa pelan. "Gak usah mikirin kado atau apa. Kita barengan udah cukup."
"Tapi dulu kamu marah aku gak kasih apa-apa."
"Itu kan dulu," gue ngucapin makasih ke pelayan yang nganterin minuman tapi Jonghyun tumben banget gak senyumin pelayannya sebagai bentuk keramahan. Dia cuma natap gue seolah gue bakalan hilang kalau gak digituin, "Kenapa lagi sih aku ditatapin begitu?"
"Kangen."
Dan gue ambyar di tempat. Awas aja ntar dia macam-macam lagi, gue lempar ke penangkaran buaya di Teritip pokoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' | Kim Jonghyun ✔
FanfictionWe're not forever But why my heart filled with you again And those word, keep it to yourself ⭐ Alternative universe ⭐ Story in Bahasa Indonesia [Fallin' © 8 Juni 2017]