"2 Moons" - Chapter 1A
Hanya tinggal 2 minggu lagi sebelum kuliah dimulai. Sekarang, aku adalah seorang mahasiswa baru di fakultas MIPA. Ming, teman baikku juga merupakan seorang mahasiswa baru di fakultas teknik. Ming masuk di fakultasnya melalui jalur penerimaan langsung. Sedangkan aku melalui jalur reguler. Bagaimana dengannya? Ya, dia adalah mahasiswa kedokteran tingkat 2.
Jujur saja, aku benar-benar semangat untuk melihatnya lagi. Aku bahkan sudah jatuh cinta dengannya sejak SMP. Dia satu tahun lebih tua dariku, tapi sangat sulit bagiku untuk memanggilnya dengan sebutan kakak. Sebenarnya, kami belum pernah berbicara secara langsung. Ya apa yang akan aku katakan? Dia tidak memiliki rasa simpati, dia juga adalah seorang pengganggu, Gangster, dan murid yang nakal. Tapi tidak ada yang mengetahui bahwa dia sebenarnya cukup pintar untuk dapat diterima di fakultas kedokteran.
Aku sudah jatuh cinta dengannya sejak aku berada di kelas 8, sedangkan dia dikelas 9. Sekarang aku adalah mahasiswa baru, dan dia mahasiswa tingkat dua. Aku adalah pengagum rahasia terbesarnya, dan satu-satunya alasanku untuk masuk ke universitas yang sama dengannya adalah untuk melihatnya.
Aku benar-benar semangat sekaligus gugup sekarang. Hari ini adalah hari dimana aku pindah ke apartement baru yang dekat dengan kampus. Tapi aku belum melihatnya sampai sekarang.
Apakah kau ingat namanya? "Pha" yang berarti hutan. Nama aslinya adalah "Phana Kongtorranin".
***
"Paman, aku akan membawanya. " ayahku mengirimiku beberapa orang untuk membantuku pindah. Mereka benar-benar membantu, tapi yang tersisa hanyalah tas dan satu box comic "One Piece". Aku ingin membawanya sendiri dengan tanganku.
Aku sudah tumbuh besar, tapi ayahku kelihatannya masih tidak yakin dengan hal itu.
" Tuan muda, jika kau membutuhkan sesuatu, tolong jangan ragu untuk memberitahu saya. Telpon saya kapanpun anda mau."
" Baiklah, terima kasih banyak paman."
" Jangan lupa untuk menelpon ayah anda juga tuan."
" Baiklah."
" Mari saya antarkan tuan ke kamar."
" Tidak usah, tolong jangan khawatir."
Ayahku adalah orang yang tegas dan keras, itulah sebabnya mereka sangat khawatir mengenaiku dan menjagaku dengan sangat baik. Aku adalah satu-satunya anak ( lelaki ) di keluargaku. Ayahku dan aku hanya tinggal berdua saja sejak lama. Sangat normal jika dia menjadi over-protektif kepadaku.
Aku menunggu hingga para pekerja benar-benar pergi. Aku sedang memegang satu box comic One Pieceku. Aku tidak bisa percaya, Phana Kongtorranin sedang berjalan ke apartement ini dengan membawa sebotol minuman. Dia terlihat berkeringat.
Kak Pha, dia sungguhan... Misiku bahkan sudah terlaksana di hari pertama kehidupanku sebagai mahasiswa. Aku tidak berbohong, moment ini sudah aku tunggu sejak lama.
Hm.. Dia bahkan sudah lebih tinggi 10-20 cm sejak terakhir di SMA. Dia juga terlihat sangat maskulin dengan otot-ototnya. Kulitnya menjadi lebih putih, dan tentu saja bertambah tampan dari sebelumnya.
Aku hampir saja pingsan dan tidak bisa berdiri. Shocked. Aku tidak menyangka akan melihatnya secepat ini. Dan satu hal lagi, dia tinggal di apartement yang sama denganku.. OH MY GOD!! I'm crying.
"Benar-benar anak yang manja yang membutuhkan bantuan saat pindah." Aku fikir dia berbicara dengan dirinya sendiri, ternyata dia bicara tentangku.
Aku tahu dia sangat kurang ajar, si manis yang kurang ajar.
Aku selangkah lebih dekat dengannya, aku bahkan mencoba untuk menyembunyikan perasaanku yang benar-benar ingin bertemu dan berbicara dengannya.
" Kau bicara tentangku? " Aku ingin memberinya jawaban yang manis, tapi aku hanya memasang intonasi yang salah.
" Aku tidak tahu, mungkin aku sedang bicara dengan seekor kucing. Menurutmu? " dia menundukkan wajah tampannya kearahku. Aku fikir aku cukup tinggi, tapi ternyata berdiri di sampingnya membuatku sadar bahwa aku lebih pendek, bahkan sekitar 20 cm. Aku tidak tahu, tapi dia benar-benar tinggi.
" Kau terlihat seperti anak kecil yang manja. Aku sarankan untuk berhenti mengandalkan keluargamu mulai sekarang. Berdirilah sendiri." Bagaimana dia bisa mengatakan hal itu? Seingatku dirinya juga hanya seorang pemain basket yang payah dan maniac game saat SMA. Bagaimana bisa kau mengajarkanku soal itu.
" Ini bukanlah urusanmu. " dia berjalan kearahku dan hampir menjatuhkan boxku.
" Kau bilang apa? "
" Aku bilang, ini bukanlah urusanmu. " Dia benar-benar menjengkelkan. Aku akan melakukan hal yang sama kepadanya juga.
" Kau mencari masalah pendek. Bagaimana kau bisa berbicara dengan seniormu seperti itu? Dimana rasa sopan santunmu? Kau dari jurusan apa? Aku akan mendatangi fakultasmu. " aku tidak tahu jika dia berbicara serius atau tidak, tapi kelihatannya dia benar-benar marah. Tapi entahlah, bukannya takut, aku malah sangat senang sekarang. Dan maafkan aku karena tidak bisa mengatakan bahwa aku sangat merindukanmu.
Tapi tunggu dulu, dia tadi mengatakan aku.. Pendek?
" Hey, aku itu tidak pendek. Tinggiku 178 cm."
" Tetap saja, kau itu lebih pendek dariku."
" Trus kenapa? Aku masih bisa memukulmu." Mulut nakalku berbicara dengan cepat.
" Apa?" dia menaruh botol minumnya dan semakin mendekat kearahku. Jantungku berdetak dengan sangat cepat, tapi aku tidak akan membiarkan diriku tergoda dengannya. "Pukul aku."
Apa kau bercanda? Memukulmu? Tidak mungkinlah! Dia mendekatkan wajahnya kearahku, aku ingin berteriak. Aku bahkan bisa mendengar jantungku berdetak dengan cepat dan keras. Aku tidak ingin memukulmu. Tanganku sedikit bergetar. Aku menyukainya, sepertinya ini bukanlah awal yang baik untuk membuat hubungan baik dengannya.
Tapi aku punya alasanku sendiri.
"Aku tidak akan memukulmu. Menjauhlah!" aku mendorongnya dan berjalan ke kamarku.
"What the fuck?" aku bisa mendengar dia menyumpahiku. Setelah itu, aku tidak tahu apa yang terjadi, karena aku berjalan dengan sangat cepat ke kamarku dan berteriak diatas kasurku.
I talked to Phana Kongtorranin!!!
***
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BULAN KAMPUS [ INDONESIAN VER ]
Teen FictionOriginal Story by Chiffon_Cake Sesuai dengan chapter aslinya, tapi bakal di pisah-pisah. Per-chapter dibagi berapa sub-bagian. Happy reading~ AKU BAKALAN CEPAT UPDATE KOK