" Kakaaaaaaak." Vannesa berlari memeluk sosok yang tampak tersenyum pucat itu. Ia menangis, menangis sekuat tenaganya.
" Ines sayang kakak, ines sayang banget sama kakak. Kakak jangan bikin ines takut, kalau kakak pergi, ines marahnya sama siapa? Ines berantemnya sama siapa." Isaknya mencium pipi Alfa penuh kasih lalu kembali memeluknya sedih.
" Ines." Ujar Alfa pucat.
" Aku baik baik saja."
" Gak mau, Ines mau kak Alfa sehat, ines gak mau kak Alfa sakit. Ines gak mau." Gadis itu benar benar menempeli Alfa. Dia sama sekali tidak mau lepas.
Hingga...
" Klek." Tampak seseorang masuk kedalam ruangan itu. Seseorang yang seketika membuat alis Alfa bertaut
Seolah ia baru saja melihat penampakan malaikat maut dengan sayap hitam dan sabit yang mengerikan didepannya
Dia seorang pria, sosok penampakan yang sama yang pernah Vannesa bawa tempo hari. Seandainya kondisi Alfa tidak selemah ini, mungkin dia juga akan tertawa.
Pria itu tampak seperti penjual bunga keliling,Topi lebar model pantai dengan bintang bintang kecil di pinggirannya, kaos putih longgar bunga bunga yang ketat bagian perutnya, kontras dengan kulit hitamnya yang mengalahkan priuk panci 24 tahun karat, senyum lebar dengan 2 gigi tanggal, juga mata yang entah terbuka atau tertutup "Sama saja".
Sepertinya Vannesa benar benar serius dengan pria yang dipanggil Mahmuddin sujono itu.
Dan....
" Nes, kamu bawa badut?
Jreeeengggg.
" Kakaaaak, itu pacar Ines, namanya Sujono. Dia datang kesini rapi rapi buat jenguk kak Alfa. Tolong jangan hina dia." Ujar Ines sesenggukan.
Alfa menarik napas panjang, sebelah alisnya terangkat. Sosok itu melangkah kearah Alfa malu malu, persis anak perawan yang baru akan dipinang.
" Sujono mas." Ujarnya mengulurkan tangan.
" Mas?" Alfa mengernyit
" Enjeh mas kanjeng kakak Ipar, saya Sujono, pacarnya neng Ines." Ujarnya malu malu.
Alfa menatap Vannesa yang mengangguk angguk penuh cinta
" Kau pacar ines?" Tanya Alfa mengangkat sebelah alisnya sexi.
" Enjeh mas, ini saya bawa bunga untuk kanjeng mas kakak ipar, saya petik sendiri dari kebun di belakang kandang macan." Senyumnya lebar menyerahkan sebucket bunga campur aduk kehadapan Alfa.
Alfa mengangguk dengan napas tertahan lalu mengambil bunga itu menghargai
" Sujono mas, kita belum kenalan." Sujono kembali mengulurkan tangannya
" Alfa, Alfa abigail." Ujar Alfa kemudian menjabat tangan pria itu.
" Mas kanjeng iki sakit opo to?"
" Kakakku mengalami kecelakaan, doakan dia ya bunny, kak Alfa ini kakak yang paling baik, dia satu satunya yang bakalan nerima hubungan kita apa adanya." Vannesa merangkul lengan Alfa penuh kasih sayang. Dan pemuda itu hanya menarik napas panjang terpaksa
" Waa untung sampiyan mukanya gak kebentur aspas yo mas, eman eman kasep iki lo.. samaan kayak neng ines, kayak bintang pilem, itu lhoo yang biasa nangkring di tivi tivi, kasep, ganteng." Sujono mencubit dagu Alfa gemas
" I..iya te..rimakasih." Ekspresi Alfa lebih mirip ketakutan sekarang
Ia mendekat kearah Vannesa lalu berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
Roman d'amourKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...