Berawal dari kebiasaan ngerumpi Mami Tasya dengan adek perempuannya alias Tante Tas ya yang sekarang ini tinggal di Hongkonb, Akhirnya Maminya terpikir untuk bisnis online underwear impor dari Hongkong. Tanpa buang waktu, si Mami langsung ngirim sejumlah uang ke adeknya untuk modal belanja
Seminggu Kemudian..
Paket kiriman datang Mami girang bukan kepalang, tapi sayang Papi malah meradang. Uang yang digunakan untuk modal belanja sama Mami merupakan uang untuk biaya hidup sebulan. Tapi Mami nggak mau tau, yang penting bisa buka toko online.
Setelah Papi, selanjutnya giliran Tas ya yang ikut meradang. Karena ruangan yang akan jadi mini butiknya belum beres, untu sementara Mami nitip dagangannya di kamar Tasya.
"Aduhh, Mami kamar aku kan jadi sempit," protes Tasya pas pulang sekolah tiba-tiba nageliat Maminya lagi masukin satu demi satu kardus kedalam kamarnya.
"Sabar ya, Sayang. Mami juga bingung mau disimpan dimana lagi. Lagi pula kan cuma untuk sementara. Tolong dong, kamu angkatan kardus yang itu Mami udah capek nih kerja sendirian dari tadi." Perintah Mami sambil mengatur posisi kardus
"Yeee... Mami malah minta bantuin. Kardus-kardus ini kan bisa disimpan di kamar Mami sendiri. Atau diruang mana kek, asal jangan di kamar aku."
"Eeehhh... Cuma dikamar kamu yang paling aman. Papi kamu nggak bakalan berani masuk kamar ini terus ngacak-ngacak dagangan Mami."
"Hah, Mami ini ada-ada aja deh. Masa iyah Papi mau ngacak-ngacak dagangan Mami?? Papi kan nggak pake underwear perempuan?
" eehh... Bisa aja kan dia tuh kasih ke sekretarisnya yang genit itu, hih!"
Jadi Mami cemburu?? Ujar Tas ya
"Ini bukan masalah cemburu ya, tapi masalah untung dan rugi. Mami nggak mau ada yang maling dagangan Mami, termasuk kamu."
"Hih, siapa juga yang mau maling! bagus juga nggak! Ujar Tasya kembali
Pada akhirnya Tasya bernapas lega setelah ruangan yang dulunya sebuah gudang yang penuh dengan sarang tikus akhirnya disulap menjadi mini buruknya Mami.
" Mami kan cuma buka online shop, kenapa juga harus mendekor se heboh ini sihh?? Lagi-lagi Tasya protes, diiringi anggukan Papi yang sebenarnya setuju atau nggak untuk mendukung Mami bisnis pakaian dalam.
Di satu sisi, Mami udah ngabisin uang Papi, tapi di sisi lain Papi seneng karena bisa ngeliat banyak model underwear wanita tanpa harus pergi ke mall.
"Eehhh... Kalau Mami nagadain arisan sama geng rumpi mami, nanti kan mereka bisa diundang untuk liat-liat dagangan Mami. Pasti mereka suka," balas Mami sambil terus merapikan ruangannya.
"Bener, Mi Papi aja suka banget liat-liat dagangan Mami. Biar pun sambil ngintip-ngintip, takut ketauan sama Mami," sahut Papi sambil ngelap iler yang ketiga kalinya, tanpa buang kesempatan untuk terus menatap dagangan Mami yang mejeng dengan anggun di dalam etalase.
Sebuah lap handuk yang penuh debu mendarat dengan sukses di muka Papi. Tasya nyengir ngeliat Mami melototin Papi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.The End part 1
#note: Bagi yang setuju untuk ngelanjutin ini cerita tolong komen "Lanjut"
Bagi yang tidak setuju untuk ngelanjutin ini cerita tolong momen
"Tidak"Terimakasih bagi yang sudah membaca ini aku harap kalian suka dengan cerita ini
Sekian dan Terimakasih😇