Morning...
Hello all, ini lanjutan untuk kalian. Keep reading.
***
"Jangan bilang Tuan Cornel meninggal karena jatuh?" Tanya George langsung pada Dionnel.
Dionnel mengangguk padanya dan menundukkan kepala, sehingga dirinya menatap lantai tempat yang dipijaknya.
"Tuan Cornel memiliki penyakit riwayat jantung, bukan?" Tanya Pete memastikan.
Langsung saja Dionnel menatap Pete dengan tanda tanya dipikirannya, "Benar, bagaimana kau bisa mengetahuinya?"
"Biasanya jika seseorang memiliki penyakit gangguan riwayat jantung tidak bisa dikagetkan secara tiba-tiba. Karena jantungnya yang lemah dapat bekerja lebih cepat dari pada jantung yang normal. Itulah penyebab kematian yang dapat dikatakan secara cepat dan tiba-tiba." jawab Pete menjelaskan secara rinci.
Dionnel yang mendengarkan penjelasan panjang lebar dari Pete mengangguk dan dilihatnya langit senja yang terlihat kuning-orange.
Look amazing and beautiful.
Namun, pemandangan yang ditatapnya tidak dapat menyurutkan kesedihan dirinya. Walaupun, sosok itu seorang penjaga gedung pameran milik keluarganya.
Dick menepuk bahunya pelan, "Hei, dia telah tenang disana. Selama dia tenang pasti dia tidak ingin kau sedih karenanya."
Dionnel mengangguk, beralih menatap Pete yang tersenyum. Dia pun tersenyum kecil mendengarnya.
'Benarkah perkataannya, paman?' Tanya Dionnel dengan ragu dalam hati.
-----
Keesokan paginya, Bob membuka kedua matanya dan duduk ditempat tidur. Beralih menatap ke samping.
Kosong.
Dia menatap jam tangannya, waktu menunjukkan pukul enam pagi. 'Kemana dia?' batinnya penasaran.
Namun, saat dia mendengar suara seperti pancuran air dikamar mandi pada kamar tempat mereka menginap membuat dia kembali merebahkan dirinya ke tempat tidur.
Dia menatap pintu kamar mandi yang terbuka, terlihat Anne dengan handuk yang terlilit pada tubuhnya.
"Kau tidak mandi?" Tanya Anne sambil mencari pakaian yang akan dia gunakan dilemari, tanpa menatapnya.
"Nanti saja, lebih baik kau tidur lagi." Ucap Bob dengan menepuk tempat tidur disebelahnya yang sekarang kosong.
Alis kirinya terangkat, "Tidak, aku berencana keluar untuk olahraga. Kau tidak ikut?" Tanya Anne menatapnya sambil menutup lemari.
"Tidak." Jawab Bob tersenyum menatapnya. Walaupun wanita dihadapannya terlihat tubuhnya sedikit lebar, kecantikan Anne tidak pudar. Malah terlihat seksi menurutnya.
Anne menatap Bob yang sedang memandang dirinya lama. Hal itu membuatnya merona tipis dan segera masuk ke ruang ganti dikamar tersebut dengan cepat tanpa memperdulikan tatapannya.
Bob menggeleng-geleng melihat Anne yang terlihat merona dan segera masuk ke ruang ganti.
"Kau benar-benar tidak ikut?" Tanya Anne sekali lagi pada Bob yang tertutup dengan selimut lagi setelah dia berpakaian.
"Tidak." Jawab Bob.
"Baiklah, jangan cemburu jika aku dengan Dion." Ucap Anne masa bodoh.
Segera Bob duduk ditempat tidur, "Tidak, Anne. Aku ikut denganmu, jadi tunggu aku."
Anne mengangkat bahu, "Cepatlah, mandi." Perintahnya lalu duduk dikursi dengan cermin dihadapannya.
Sebenarnya dirinya malas olahraga pagi, tapi karena tidak ingin Anne dengan pria lain membuatnya mau-tidak mau mengikutinya.
Berbeda dengan Julian yang tampak semangat berolahraga pagi. Hal itu menjadi kebiasaannya sejak kecil. Namun, karena kesibukan dia dan orang tuanya saat dia remaja membuat aktivitasnya tidak pernah dilakukannya lagi.
Dia tersenyum menatap Jane yang sedang berbicara dengan Anne didepannya, berkat kehadirannya kenangan tersebut bangkit kembali.
Sadar akan Jane yang menatap minuman yang berjejer ditaman tempat mereka berlima olahraga membuat Julian bertanya padanya, "Kau ingin membelinya?"
Jane mengangguk pelan padanya membuat Julian tersenyum kecil, "Baiklah, ayo beli." ucapnya sambil mengulurkan tangan padanya.
Tersenyum, Jane menerima uluran Julian dan mereka berdua membelinya.
"Kalian mau juga?" Tanya Bob pada Dion dan Anne.
"Ya." Jawab Anne.
"Tidak perlu, Bob. Aku tidak haus." Jawab Dionnel menolak.
"Tidak apa, aku tahu kau ingin membelinya." Kata Bob menatapnya.
"Tapi-"
Bob segera memegang lengan Anne dan merangkul bahu Dion, "Ayolah, jangan menolak." Lalu membuat mereka mengikutinya.
***
Oke, readers sorry kalo nyambung. Ini aktivitas mereka yang lain-lah ceritanya Sampai jumpa lagi. Please jangan bosan untuk yang ini.
23/05/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eight Detectives | Revisi ✅
Mistero / Thriller1⃣ ⚫The First Stories, have done to reviewed. The Eight Detectives adalah perkumpulan dari kasus-kasus yang dipecahkan oleh delapan detektif itu sendiri. Di dalamnya, juga terdapat cerita kehidupan dari mereka. Apa saja kasus yang ada dalam kehidupa...