"Kak Vallen." Cekat Alice saat tiba tiba tangan Alfa bergerak memegang tangannya.
Teringat waktu masih kecil dulu
" Kak Alfa panas, bisa minta tolong ambilkan kompres gak aku lagi nete'i Vannesa ini." Ujar Alice yang saat itu tengah menggendong Vannesa di pangkuannya.
Vallen yang tampak sibuk dengan lembaran lembaran di meja kerjanya hanya menatapnya sekilas. Lalu..." Letakkan Vannesa sebentar, aku sedang menyiapkan soal untuk diuji besok." Jawabnya membuat Alice mengembungkan pipinya kesal
" Kakaaaak dia anakmu, bukan kertas kertas itu. Taru sebentar kertasnya tu kertas juga gak bakalan kena step kan. Kompresin Alfa sebentar gih." Tekan Alice kesal
Vallen meletakkan kacamatanya lalu menatap Istrinya lekat.
" Ngerti kata sibuk?
" Lama lama gw tete'in juga kamu kak biar peka." Alice menghentakkan kakinya kesal
" Sudah sering kan?" Seringai Vallen lalu kembali memakai kacamatanya dan melanjutkan melihat soal soal ditangannya.
" Dasar Vallentino Abigail." Alice pun beranjak
Disana...
Ia meletakkan Vannesa lembut di ranjangnya,
" Sebentar ya nak, ibu mau ke kakak dulu." Ciumnya sayang lalu berlari kearah kulkas, mengambil kompres otomatis disana. Lalu menemui Alfa. Anak 3 tahun itu tampak memerah menatapnya diatas keranjangnya. Bola mata ambernya tak hentinya meneteskan air mata. Ia selalu diam saat sakit, diam didalam selimutnya dan tak pernah menangis.
" Cup cup cup anak mommy yang ganteng, pinternyaaaa..." Puji Alice lalu menempelkan kompres itu di dahinya.
" Cepat sembuh ya nak." Alice menyeka air matanya tak tega. Tapi tiba tiba...
Deg.
Alfa menahan jari jarinya. Seolah ingin mengatakan
Aku baik baik saja, jangan sedih ibu...
" Huaaaaaa huaaaaa." Sekarang giliran Vannesa yang menangis.
Alice merapikan selimut Alfa lalu menepuk nepuk singkat badan mungilnya." Sebentar ya nak. Adikmu menangis." Ucapnya kerepotan. Namun....
Deg
Saat ia menoleh... Vallen tampak tersenyum menggendong Vannesa dibelakangnya.
" Rawat saja dia, biar aku yang mengurus Ines." Ujarnya membuat Alice tersenyum senang.
Saat inipun sama...
Saat Alice menangis sedih.. tiba tiba...
Alfa memegang tangannya lembut.
" Dokterr!" Teriak Vallen
Dan Dokterpun bergegas memeriksa tubuhnya.
" Dia masih tidak sadarkan diri tuan, mungkin reflek jari. Semoga kondisinya semakin membaik. Sebaiknya untuk berjaga jaga kita coba untuk mencocokkan darah semua keluarga anda dan nona Alice. Meskipun darahnya sangat langka mungkin ada salah satu keluarga yang memilikinya." Ujar Dokter itu serius.
Alice menatap Alfa getir
" Jangan khawatir nak, ibu disini." Bisiknya lalu mencium kening Alfa sekilas
***
Kabar sakitnya Alfa sudah meluas di seantero keluarga Abigail dan Alvaro, tak disangka banyak juga keluarga dan kerabat jauh yang datang untuk mencoba mencocokkan darah mereka dan berniat mendonor. Entah mereka benar benar simpati atau memang cari perhatian saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...