Sahur

850 155 175
                                    


"Jaehyun bangun, sahur!"

Chaeyeon bangunin gue buat sahur.

"Bentar lagi chae"

Masih ngantuk gue.

"CHAE SIAPA?! BANGUN WOY!"

Kok suaranya jadi suara cowok ya? Ah bodo masih ngantuk.

"Bangun gak lo?! SAHURR!"

Ah telinga gue!
Seketika rasa ngantuk gue hilang karena teriakan di telinga gue cuy.

Gue nengok ke samping, ternyata taeyong. Kok tadi di mimpi gue jadi chaeyeon ya?

"Berisik lo! Gak usah pake teriak napa" sungut gue sebelum bangun dari tempat tidur terus ke kamar mandi dulu.

"Jangan lama lama, udah mau imsak nih" kata taeyong sebelum pergi dari kamar gue.

Gak lama kemudian gue susul taeyong ke bawah. Di meja makan udah ada ayah sama taeyong. Mereka cuma diem aja, kayaknya habis berargumen deh. Mukanya taeyong sebel gitu.

"Ayo sahur kok malah diem?" Ajak gue sambil duduk di samping ayah. Mereka berdua masih diem aja cuy.

Pas gue udah duduk di samping ayah dan melihat pemandangan di meja makan yang gak ada apa apa, gue baru tau alasan mereka terdiam. Gak ada yang bisa dimakan cuy. Meja makan nilil makanan.

"gimana mau sahur kalo gak ada yang mau dimakan" kata taeyong.

"Ayah gimana sahurnya nih?" tanya gue.

"Ya gimana? Jam segini mana ada warung buka" kata ayah pasrah.

"Ada pasti yah, ayo keluar" ajak gue semangat.

"Keburu imsak, mabelas menit lagi imsak noh" sahut taeyong sambil menunjuk jam.

Haduh cuy, kita terancam gak bisa sahur ini :'(

"Aha! Kita masih punya makanan!" Seru ayah semangat.

"Ayo ikut ayah" lanjut ayah. Gue sama taeyong langsung mengikuti ayah di belakangnya.

Ayah berjalan ke arah dapur, ke arah kulkas lebih tepatnya. Tunggu, emang bunda ada simpan makanan di kulkas ya?

"Emang kita punya simpenan makanan yah?" Tanya taeyong heran.

"Ada, nih!" Jawab ayah sambil menunjukkan makanan kematian yang kemaren gue sama taeyong buat.

Kemaren kita bertiga sepakat kasih nama makanan itu makanan kematian cuy. Walaupun gue gak tau rasanya, tapi ayah bilang rasanya luar biasa. Luar biasa mematikan.

"Maksud ayah kita sahur pake itu?" tanya gue.

Gue gak mau demi apa gak mau pokoknya gak mau makan makanan yang gue buat sendiri itu.

"Iyalah" jawab ayah enteng.

"Gak! Gak mau, mending gak sahur aku yah" kata taeyong sambil menyahut sekotak susu dari dalam kulkas kemudian berlalu ke meja makan lagi.

"Aku juga mending gak sahur yah" kata gue sebelum nyusul taeyong ke meja makan.

"Bagi dong" kata gue sambil menyodorkan gelas ke arah taeyong.

Taeyong pun menuangkan kotak susu yang dia pegang ke dalam gelas gue. Tapi cuma diisi setengah gelas cuy. Kan mulai lagi usilnya.

"penuhin dong" perintah gue.

"Gak mau" balas taeyong sambil meluk kotak susu itu.

"Pelit lo dasar"

"Biarin"

Ramadhan JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang