K E - E N A M

804 37 5
                                    

Waktu istirahat telah tiba. Skaneisya, Yuza, dan Namira berjalan bersama menuju kantin.

"Ska, lo seneng nggak sih punya fans kaya Ifan?" tanya Yuza sambil tertawa kecil.

"Gila ya, Ifan tuh ganteng tapi lebay nya nggak nahan sumpah," ucap Namira.

"Lo aja yang liat nggak nahan, apa lagi gue." Skaneisya merapihkan rambutnya.

"Tapi kalo gue, bakal seneng deh kayanya kalo Ifan suka sama gue," kata Yuza.

"Itu mah lo aja," ucap Skaneisya, "Eh, kalo gue ngalakuin cara yang ke-dua, enaknya gue nge-gaet siapa ya?"

"Hmm, kak Revano aja Ska." Namira memberi usul.

"Nah iya bener tuh. Lo tenang aja Ska, kita berdua yang bakal bilang ke kak Revano. Lo tau beres aja," ucap Yuza bersemangat. Revano adalah kakak kelas Skaneisya dan teman-teman. Ia juga salah satu pria tampan di sekolah ini.

"Udah, pokonya besok malem jam 7 lo dateng aja ke cafe Diamond. Kita berdua jamin, kak Revano pasti udah ada di sana nanti." Namira dan Yuza akan merencanakan dinner spesial untuk Skaneisya dan Revano.

"Hmm, oke deh." senyum Skaneisya mengembang. Sudah lama ia ingin dinner bersama Revano. Namun, ada satu hal yang Skaneisya lupa tentang Revano.

Yuza, Namira, dan Skaneisya melewati lapangan sekolah mereka untuk bisa ke kantin. Tiba-tiba, dari belakang ada yang mendorong Skaneisya, sehingga ia tersungkur di lapangan.

"Gwinda, lo apa-apaan sih?!" Yuza langsung memarahi orang yang mendorong sahabatnya itu. Sementara Namira menghampiri Skaneisya yang masih duduk di lapangan.

"Biasa ya!" Gwinda dan kedua temannya meninggalkan Yuza, Namira, dan Skaneisya begitu saja.

Ntah datang dari mana, Ibay langsung menggendong Skanesiya ala-ala Bridal Style menuju UKS. Apa yang dilakukan Ibay itu membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian satu sekolah.

Sementara Yuza dan Namira mematung di tempat. Ia tak menyangka bahwa Ibay akan menggendong Skaneisya.

"Tenang lah tuan putri, aku akan menyelamatkan mu!" Ibay berlari sekuat tenaga menuju UKS.

"Ibay turunin gue!!!" teriak Skaneisya saat mereka sudah memasuki ruang UKS, "Ibay!!!"

Ibay melepaskan gendongannya di atas tempat tidur yang berada di UKS, "Kau akan baik-baik saja tuan putri. Aku akan menolong mu!" Ibay mengambil kotak obat.

"Ibay plis ya, gue cuman luka di lutut sama siku doang. Lo nggak usah lebay deh!" Skaneisya mengambil obat merah dan kapas dari tangan Ibay, "Gue bisa obatin sendiri!"

"Lo pergi aja sana! Ada Yuza sama Namira disini," ucap Skaneisya begitu melihat kedua sahabatnya itu memasuki ruang UKS. Ibay menuruti perintah Skaneisya, "Semoga cepat sembuh tuan putri ku," ucapnya sambil tersenyum manis dan pergi keluar UKS.

"Nggak apa-apa kan Ska?" tanya Namira khawatir.

"Gwinda tuh apa-apaan sih? Ngapain coba dia dorong-dorong lo?" tanya Yuza emosi.

"Gue nggak apa-apa ko," Skaneisya mengobati lukanya, "Udah lah Za, biarin aja."

Yuza dan Namira pun membantu Skaneisya mengobati lukanya.

***

Setibanya di rumah, Skaneisya melihat Ibu nya sedang menonton film India sambil bercucuran air mata. Sepertinya Ibu terbawa perasaan. Skaneisya langsung menghampirinya dan duduk di samping Ibu nya.

"Ibu kenapa?" tanya Ska kepada Ibunya yang terlihat masih menangis.

"Itu, dia jahat banget Ska. Masa nuduh yang nggak-nggak, padahal kan dia yang salah." Ibu menunjuk-nunjuk ke arah televisi, ingin memberi tahu tokoh yang antagonis kepada Skaneisya.

"Ish, si Ibu," ucap Skaneisya sambil memutar bola matanya malas.

"Kamu kenapa? Lutut kamu? Siku kamu?" tanya Ibu panik.

"Tadi Ska jatuh Bu," jawab Skaneisya.

"Tapi baik-baik aja kan? Ngga harus diamputasi kan Ska?" tanya Ibu semakin panik.

"Aduh Ibu, plis deh, nggak usah lebay. Ska nggak kenapa-kenapa Bu," jawab Skaneisya yang sebal melihat Ibunya berlebihan seperti itu.

Ibu pun melanjutkan kegiatannya, yaitu menonton film India.

"Ah! Ibu nggak kuat lagi! Ibu mau ke kamer aja!" Ibu langsung beranjak dan berjalan menuju kamarnya dengan air mata yang masih menetes.

"Ebuset ya Ibu gue." Skaneisya mengganti channel televisi.

Tak lama, ada seseorang yang membuka pintu rumah dengan kasar. Ia langsung masuk dan duduk di samping Skaneisya. Ia adalah adik perempuan Skaneisya, yang bernama Shevara.

Shevara terlihat sedang sedih. Sepertinya ia sedang menangis. Skaneisya tidak tahu apa yang membuat adik nya itu menangis. Makin lama, tangisan Shevara semakin kencang, membuat Skaneisya tak tahan lagi.

"Kamu kenapa sih? Dateng-dateng ko nangis?" tanya Ska kepada adiknya itu.

"A-aku takut kak!" ucapnya sambil terisak.

"Takut apa?" Skaneisya semakin penasaran.

"Kak, apakah aku harus meninggalkan kota ini?" tanya Shevara yang masih terisak tangis. Sungguh, Shevara sangat dramatis kali ini.

"Apa sih? Kakak nggak ngerti?" Skaneisya menjadi bingung. Ia bingung, apa yang sebenarnya terjadi pada adik dan ibunya?

"Aku mutusin ran-rante sepedah temen aku," tangis Shevara semakin kencang, "Aku takut dia marah kak! Apa aku harus tinggalin kota ini?"

"Eh sumpah ya, kamu lebay banget sih! Au ah serah kamu." Skaneisya pergi ke kamarnya. Sungguh, ia heran, mengapa ibu dan adik nya menjadi berlebihan seperti ini?

Begitu masuk ke dalam kamar, Skaneisya langsung mengambil buku Diary miliknya.

Dear Diary,

Niat awal, gue mau ngelakuin pengamatan yang ke-tiga. Tapi, ga perlu cape-cape gue buat muterin ini kota, kerena gue udah dapet dampak dari drama/sinetron.
Dampak nya itu cuma satu kalo menurut gue. Yaitu, LEBAY.

Udah itu aja, cuma LEBAY. Mulai dari tadi pagi ampe gue nyampe rumah lagi, gue baru nyadar kalo orang-orang di sekeliling gue itu pada lebay gara-gara keseringan nonton sinetron. Ga ngerti lagi gue Ya Tuhan.

But, gue juga seneng banget! Asli deh! Bsk gue bakal dinner sama kak Revano! Omg, sumpah ya!
Ah udh ah, bay!

Sebenarnya, Skaneisya sudah lupa dengan Qori. Saat ini pikirannya sedang dipenuhi oleh Revano. Bagaimana besok malam, apa yang akan ia lakukan besok malam, ia harus memakai baju apa agar tampak cantik di depan Revano, semua itu kini sedang memenuhi otak Skaneisya.

Usaha Skaneisya untuk melupaka Qori sebentar lagi akan 100% BERHASIL. Dan setelah besok malam, usahanya pasti akan BERHASIL.


A/N: Maap ya bep syarasefika, gue jadi ngingetin l sama satu hal wkwk:v pis bossq muah:v

Oya, btw ini part terpanjang loh di GMO ehe.

DiktaKA

Gagal Move On  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang