2 jam lamanya hal ini berlangsung...
Dan dia sudah benar benar kesal sekarang" Kaki." Tekan Izika saat memapah Alfa menuju kursi rodanya. Alfa menggeleng enggan, ia masih membekukan kakinya mengait sisi ranjang rawat.
" Kakak jangan nyusain ah, nurut aja napa." Tekan Vannesa yang ikut berusaha mengangkat kaki Alfa.
" Gak mau, aku betah disini. Aku gak mau pulang atau diterapi!" Tekan Alfa kekeh.
Izika menghembuskan napasnya berat.
" Gak mau pulang yaa, alasan saja." Tekannya. Lalu...
" Aawwwh." Alfa mendelik saat Izika mengetok kepalanya yang diperban.
" Vannesa cepat angkat kakinya, anakan banget sih jadi cwo." Izika kemudian mendorong kursi roda Alfa kasar.
" Lo kalau mau bunuh gw, bilang!" Teriak Alfa kesal.
" Dih GR amat kamu ya, rugi di aku kalau sampe rela bunuh kamu, punya anak saja belum jadi janda iya." Balas Izika
Alfa mencibir
" Dasar tante tante bawel." Celetuknya
Vannesa memijit pelipisnya pusing
" Terserah kalian deh maunya apa, ines mau ketemu bunny ines saja. Kalian Nyebelin." Celetuknya lalu beranjak begitu saja. Dan...
" Brak".
Gadis itu membanting pintunya kasar
" Eh kenapa jadi dia yang marah?" Alfa mendengus.
" Tahan tahanin punya sodara kayak kamu, malaikat juga bisa jadi iblis saking keselnya." Gumam Izika pelan.
Alfa tersenyum mengangkat sebelah alisnya. Dan...
" Minggir"
" Awww." Izika mendelik setelah tangannya mendapat tepisan kecil dari Alfa.
" Aku bisa jalan sendiri!" Ujarnya santai lalu berdiri dari duduknya di kursi roda.
" Naaaah tadi kenapa bilangnya gak bisa jalaaaaaannn!!!" Teriak Izika mengejar.
" Heeeeiiii tuan muda Abigaaaaiiil tunggu!" Teriaknya
Sementara itu....
Vallen benar benar harus menahan emosinya sekarang. Pascanya, sejak tadi ia berdiskusi dengan pria didepannya seolah semua ucapannya diputar balikkan. Jika bukan karna Alfa, Vallen tak akan membiarkan satupun giginya utuh. Dan gilanya, ia terlihat sangat akrab dengan Alice.
" Aku bisa saja merestui rencana pernikahan ini, menjadi keluargamu benar benar sebuah kehormatan nona Alice, tuan Vallen. Tapi....." Sekali lagi, ia menyeringai melirik kearah Vallen, kemudian menatap Alice lekat.
" Ale, apapun yang kau inginkan pasti kami penuhi, kalau kau mau kami akan kembali menanamkan saham diperusahaanmu, benar kan kak Vallen." Alice memegang tangan pria itu meyakinkan. Dan Vallen, ia menatapnya tajam. Urat lehernya sudah mencuat tegang, dan sorot matanya memerah. Jari jarinya mengepal kuat menahan emosi.
" Nona, saya benar benar bahagia. Tapi selama ini, saya tidak memiliki banyak waktu dengan adik saya. Saya hanya punya satu permintaan. Yang pertama, jika diizinkan.. saya ingin tinggal di kediaman anda selama beberapa hari sebelum pesta pernikahan Izika dan Alfa. Saya ingin bersama dengan adik saya lebih lama. Hanya itu." Ujar Aleandra memegang tangan putih Alice dengan tatapan setulus mungkin.
" Kak Vallen, dia diizinkan kan?" Tanya Alice menatap wajah suaminya yang sama sekali tidak mengatakan sepatah katapun.
Dia menatap mata Aleandra yang juga menatapnya penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...