"2 Moons" - Chapter 1B

1.4K 83 4
                                    

Chapter 1B

Di kedai kopi campus..

" Aku tidak tahu. Kau tahu aku kan. Aku selalu menceritakan tentang dia. Misalnya, ah aku ingat hari itu, dia tidak mencuci rambutnya, itu membuatku seperti orang gila karena aku menyukainya. Aku merasa itu adalah style rambut yang sempurna. Atau saat dia datang terlambat, aku menjelekkan dia, padahal nyatanya dia terlihat sangat sexy saat berlari ke sekolah seperti itu. Dia terlihat sangat menawan. Aku seperti merasa aku tahu cukup banyak untuk bisa berbicara dengannya seperti itu."

" Ya ampun bro. Kau benar-benar gila.." Ming tidak bisa berkata-kata setelah mendengar ceritaku. Teman baikku ini sama seperti magnet. Terlihat beberapa wanita datang ke kedai kopi hanya untuk melihat ke arah teman baikku, si lelaki tampan yang tinggi.

" Fuck.. Aku tidak tahulah." Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Aku menghancurkan kesan pertamaku dengannya kan?

Tak ada orang yang melakukan hal ini. Menjadi orang yang menyebalkan ke orang yang sangat kamu sukai.

Wayo.. Apa yang sudah kamu pikirkan?

" Mungkin ini juga ide yang bagus. " tambah Ming ketika dia meminum cokelat dingin.

Aku menjauhkan tanganku. " Bagaimana bisa? "

" Ya, dia kan sekarang sudah ingat dengamu. Jadi hubunganmu bisa tetap berjalan."

" Kau ngomong apa sih? "

" Kau itu tidak akan bisa menjadi orang yang manis dalam berbicara. Jadi kenapa? " Ming menjalaskan. " Apa yang ingin dia dengar darimu? Kak Pha, Aku benar-benar menyukaimu. Maukah kamu pergi denganku? Kak Pha, selamat malam. Kau tidak akan melakukan hal itukan? Atau kalaupun kau cukup gila untuk melakukannya.. Kau pasti harus menyiapkan dialog itu selama tiga hari. Benarkan?"

" Aku... "

" Percakapan seperti itu membuat kau mampu untuk berbicara dengannya dengan lancar. Walaupun dia akan berfikir kamu adalah mahasiswa baru yang kurang ajar. Tapi percayalah.. Dia akan melihatmu dari dirimu yang sesungguhnya. Apa kau mendengarkanku? "

" Atas dasar apa kau bisa berkata seperti itu? "

" Ya.. intinya jika nantinya kau menikah dengannya, kau harus memberiku hadiah."

Bagaimana bisa dia begitu percaya diri? Aku menggelengkan kepalaku mengingat percakapanku dengan Kak Pha tadi. Tidak peduli apapun yang terjadi, aku tetap harus melihatnya lagi. Dan pemikiranku sudah benar bukan?

Kira-kira, apa yang harus aku bicarakan dengannya ketika bertemu di apartement nanti?

" hey, apa kabar? Tinggi, belajar dengan giat? "

Kalimat seperti itu? Ah, kalimat yang benar-benar buruk.

***

Sore harinya, aku mengikuti pertemuan pertama di universitas. Aku bisa mengingat beberapa teman, tapi tidak semuanya. Aku bisa dengan jelas melihat bahwa lebih banyak perempuan daripada lelaki di fakultas ini. Lebih dari setengahnya, terlihat sedikit feminine ( waria )

Aku duduk di zona untuk jurusan biologi, yang mana adalah jurusanku. Ini adalah pelajaran favoriteku. Universitasku sangat besar, dan ribuan mahasiswa yang duduk hampir memenuhi seluruh bagian gedung ini. Ini adalah pertemuan mendadak. Tapi tidak terlalu formal, beberapa dari kami bahkan memakai baju yang biasanya dipakai. Aku bisa melihat seseorang yang memakan celana pendek dan kaos.

" Halo mahasiswa baru fakultas Mipa."

" Halo juga."

" Mohon maaf karena diadakannya pertemuan yang mendadak hari ini." Ketua Mahasiswa jurusan Mipa memulai pembicaraannya. Dia adalah lelaki chubby dan pendek dengan gaya yang sedikit feminine.

DUA BULAN KAMPUS [ INDONESIAN VER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang