Tiga

1.6K 89 0
                                    

"kak..  Kak bangun..  Kak rey"  sudah sepuluh menit aku bangunin kak rey tapi ga bangun juga,  ya ampun dia dia tidur apa pingsan sih susah banget yang bangunin

"kak... Bangun ayo sholat subuh"

"hmm apa sih ran" akhirnya nyaut juga

"ayo sholat subuh kak,. Mau jamaah ga? " tanyaku,  ia. Mengerjapman matanya dan mengangguk

Aku yang sudah ambil wudhu menunggu rey berwudhu setelah selesai kami langsung melaksanakan ibadah bersama

" kak" panggilku rey menoleh dan aku memberikan tanganku tanda untuk meminta tangannya,  rey mengernyit

"apa? "

" tanganmu kak" ia kemudian memberikan tangannya dan aku langsung mencium punggung tangannya dan  sempat kulihat wajah kagetnya

Setelah selesai aku langsung turun ke bawah sedangnyak rey melanjutkan. Mimpinya_tidur

Aku langsung menuju dapur dan dapat kulihat beberapa pekerja mulai berkutik di dapur

"eh non,  ada apa,. Ada yang bisa bibi bantu"seorang wanita paruh baya mendekatiku

"tidak,. Malah aku yang ingin bantu,  ada yang bisa aku bantu bik? " bibi itu tampak mengerutkan dahinya tapi kemudian tersenyum

" walah ga usah non biar non rania duduk manis aja Biar bibik yang kerjain lagi pula udah ada juru Masaknya juga kok non" jelas bibi itu,  yahh kalo gini ga bisa masak. Donk padahal. Pingin masak

"ummm bik kak rey sukanya sarapan apa? " bibi terlihat tersenyum

" kalo den rey biasanya seneng makan roti non kalo sarapan tapi makanan kesukaannya itu ayam bakar,  cap cay sama rendang itu yang masakan indonesianya sih kalo yang luar bibi ga tau namanya non" aku mengangguk mengerti

"um bik bilang buat makan malam nanti aku bantuin masak ya,  mau bikin buat kak rey" mendengar itu bibi tampak senag

"iya saya bilangin nanti kejuru masaknya non,  mau masak apa non? " aku berfikir sejenak

" ayam bakar,  soalnya aku juga lagi pingin" bibi hanya mengangguk

"ya udah bik aku keluar dulu,  makasih ya bik"

"ya non sama sama" setelah mendengar itu aku keliling rumah ini sambil sesekali di sapa oleh para pekerja di rumah ini,  sungguh rumah ini sangat luas lebih luas dari rumah orang tuaku dengan arsitectur yang sangat elegan belum lagi taman yang sangat luas dan cantik

'Rani jangan banyak main kau punya banyak tanggunganujar seorang wanita dibalik kegelapan

"aku tau nia"  aku langsung kembali ke kamar,  mengambil laptopku dan langsung bergelut ke laporan yang baru kuterima setalah lama bergelut aku mendengar suara yang memanggilku aku mengalihkan pandanganku kearah sumber suara

"apa yang sedang kau lakukan? " tanya rey
Aku menutup laptopku setelah men save data nya

" hanya melakukan tugasku,  sudah jam berapa sekarang? " rey menunjuk jam dinding dikamarnya dan aku langsung kaget saat melihat angka jarum jam menjuk angka 7 tepat

" ya ampun aku terlambat" aku langsung berlari ke kamar mandi dan mengganti bajuku dengan seragam dan membereskan tasku kemudian langsung turun ke bawah

"rania"panggil mama,. Aku langsung memberhentikan langkah ku dan berbalik menghadap mama

"mau ke mana sayang? "

" sekolah ma" jawabku kan udah jelas banget aku pake seragam kenapa masih di tanya,  tapi kemudian ku melihat ke arah papa rey yang menggunakan baju santai dan menahan tawa

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang