THAT'S DREAM

48 3 0
                                    

"Aaaa... Helppp me please!! Aaaa", Emily tersentak dan bangun dari tidurnya.

"Sial.. Kenapa aku memimpikan hal itu terus" gumam Emily pelan.

Saat masih dalam lamunannya, Ia melihat ke arah jam di samping nya dan terkejut melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul enam.

Ia pun bergegas ke toilet untuk mandi dan berganti pakaian dengan pakaian casual.

Saat ia hampir selesai memakai pakaian nya, suara ibunya seketika terdengar memanggil dia

"Emily..!! Go down now!! You almost late honey" Ibunya yang berada di ruang makan berteriak memanggil Emily.

"I'm coming mom" jawab Emily sambil bergerak turun ke bawah menuju ruang makan menghampiri ibunya.

Emily menghampiri ibunya dengan langkah gontai,

"Emily Chrystal Madison what's going on? You look terrible honey" Tanya ibunya melihat wajah Emily yang masih ditekuk.

"Mom, Emily mimpi buruk lagi" jawab Emily sambil mengoleskan selai pada rotinya.

"Emily, it's only dream don't too thinking about it" Jawab Ibunya memberi nasihat pada Emily.

"Yeah I know but mom.." saat Emily masih ingin membantah ibunya, ibunya terlebih dahulu memotong ucapannya,

"Udah cepat habiskan susu kamu dan pergi ke sekolah sekarang" perintah ibunya agar ia segera berangkat menuju sekolahnya.

"Allright mom" Jawab Emily yang kemudian segera menghabiskan roti dan susunya.

"Mom, where is Dad?" Tanya Emily yang baru menyadari ayahnya tidak ada semenjak ia sarapan.

"He in his room now. You know.. why?" Jawab ibunya dengan sebuah pertanyaan.

"Nope. Aku berangkat sekarang ya mom" Emily kemudian pamit dan berangkat menuju sekolahnya.

Emily Chrystal Madison adalah anak tunggal yang memiliki darah campuran.

Ibunya, Christien Tikamahu adalah orang Indonesia dan Ayahnya, David Newt Madison adalah orang Amerika asli. Hal ini lah yang membuat Emily juga menguasai bahasa Indonesia selain bahasa Inggris.

Keluarga mereka tinggal di negara terkecil di benua itu. Ayahnya adalah seorang penemu sekaligus profesor di Universitas terkenal.
Kesibukan ayahnya membuat Emily sangat jarang bertemu dengan ayahnya, ia tau ayahnya sangat sibuk dan dia memahami itu. Hanya saja...

Di tengah lamunannya itu tanpa sadar mobilnya sudah memasuki kawasan sekolahnya. Jarak antara rumah dan sekolahnya memang memakan waktu setengah jam apabila dengan menggunakan mobil.

Cypress Lowell High School, adalah SMA terfavorit di benua itu, untuk bisa menjadi salah satu siswa-siswi disana harus melewati seleksi yang sangat ketat. Namun, tidak bagi Emily dengan IQ nya yang tinggi mencapai 165 itu bukan menjadi halangan baginya.

Emily segera memarkirkan mobilnya di tempat dia biasa memarkirkan mobilnya. Meski usianya baru menginjak 15 tahun, Emily sudah belajar mengendarai mobil dari usianya 14 tahun. Karena IQ nya yang tinggi, ia mudah mempelajari sesuatu dan dengan cepat menguasainya. Oleh karena itu, sekarang Emily diperbolehkan membawa kendaraan nya sendiri.

Emily kemudian turun dari Mobilnya dan berjalan masuk ke koridor sekolahnya. Namun tiba-tiba saja...

"Doorrr..!!!!" teriak Janet dan Charlotte bersamaan yang membuat Emily terkejut,

Don't Open, Dead Inside! Where stories live. Discover now