1

604 27 1
                                    

Kriiiiiiiing~

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh penghuni kelas bersorak karena jam pelajaran terakhir yang membosankan sudah usai dan berita menyenangkan lainya 2 hari kedepan adalah libur sekolah.

Kelas hampir kosong hanya tinggal beberapa orang murid yang masih tinggal di kelas.

"Ah aku lelah." gadis bernamtag Choi SeungHee menggeliat mengulur otot-otot tegang pada tangan kaki dan kepalanya setelah beberapa jam tidur di kelas.

"Aiguuu. Kerjaanmu hanya tidur saja lelah ya.." cibir namja berkulit gelap yang duduk sebangku dengan Seunghee.

"Cih. Aku tidur karena kelelahan. Kau lupa tadi aku di hukum membersihkan toilet sekolah karena ulahmu." Seunghee mempoutkan bibirnya.

"Kan aku sudah mengirimu pesan kalau aku berangkat lebih dulu. Siapa suruh kau tidak membawa ponsel dan asal datang ke rumahku." Mingyu membela diri.

"Tetap saja kau salah. Kau seharusnya tau aku aku ini pelupa" Sunghee pun menbela dirinya

"Kau yang pelupa kenapa aku jadi yang di salahkan" dengus Mingyu.

"Yaa. Itu memang salahmu"

Tzuyu sebagai teman sekelas sekaligus sahabat dekat Seunghee dan Mingyu hanya bisa menggelengkan kepala setiap melihat mereka berdua bertengkar. Ada ada saja masalah yang selalu membuat mereka bertengkar, entah itu masalah sepele seperti sepatu yang mereka pakai sama atau hal lainnya.

Begitulah mereka, tiada hari tanpa beradu mulut dan tidak ada yang mau mengalah apa lagi Choi Seunghee. Kaum hawa tidak pernah salah, itulah teori yang di anut Seunghee. Lucunya sering bertengkar tapi jika sehari saja tidak bertemu mereka saling mencari. Beruntung Tzuyu selalu jadi penengah mereka.

"Yaa sudah. Kalian berdua jangan mulai bertengkar. Aku bosan melihat kalian bertengkar terus." lerai Tzuyu yang duduk di depan mereka.

Seunghee membuang mukanya begitu pun Mingyu.

"Aku duluan ya" Kata Tzuyu
"Pelatih pianoku sangat galak jika aku telat. Bye Mingyu-ya. Bye Seunghee-ya. Jangan bertengkar terus." Tzuyu meraih tasnya kemudian berlalu dari kelas.

"Eoh, hati hati Tzuyu-ya" ujar Mingyu sebelum Tzuyu menghilang dari pintu kelas.

Sekarang tinggal Seunghee dan Mingyu yang masih tinggal di kelas. Seunghee masih menyalin catatan pelajaran pelajaran pertama dan kedua dari buku Mingyu. Ia tidak sempat mengikuti pelajaran pertama dan kedua karena terlambat ditambah  kena hukuman membersihkan toilet disekolah.

"Oiya Seunghee-ya, kau ingat kan kita janjian belajar nanti malam ?"

"Hmmm. Aku ingat" jawab Seunghee malas.

"Bagus, ku pikir kau lupa lagi"

"Kenapa kau tidak belajar sendiri saja, kenapa harus denganku."

"Aku hanya punya kau, aku tidak mungkin lah meminta tolong Tzuyu kan."

"Terserah. Bukankah kau ada latihan basket.?

"Ah iya. Aku kelapangan dulu ne. Bye Chingu-ya" Ujar Mingyu sembari mengacak-acak poni Seunghee

Seunghee menghela nafas panjang menatap punggung Mingyu yang menjauh kemudian hilang menghilang di balik pintu.

Seunghee tersenyum miris "Apakah selamanya aku hanya akan menjadi chingumu ?? Tidak bisakah aku mengharap lebih ?" Gumamnya lalu kembali fokus menyalin catatannya

-----

Hanya cerita Fiksi dari khayalanku sendiri

Kalau ada kesamaan cerita mungkin kita jodoh 😁😁 #TimpukKulkas

PROMISE || Kim Mingyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang