" Kalian sekamar?" Pertanyaan Aleandra membanting perasaan Izika seketika. Ia menatap Alfa yang hanya memalingkan wajah dengan kemeja kaos tanpa lengan yang mengekpose kulit putihnya tegas.
" Emm kak sebenarnya...
" Mom kenapa sih dia disini? Aku gak suka!" Celetuk Alfa berdiri juga akhirnya. Dia benar benar tidak menyukai sosok didepannya.
" Sayang jangan seperti itu, Ale maaf ya, Alfa memang terkadang tidak sopan sama orang."
" Bodo amat!" Celetuk Alfa melipat tangannya didepan dada.
" Aku mengerti Alice, dia masih muda."
" Daddy kenapa daddy diam saja, suruh orang ini pergi!" Tekan Alfa menatap Vallen yang hanya tampak memutar mutar majalah dimejanya. Ia sama seperti biasanya, tak peduli.
" Eh kenapa sih lo jadi orang nyolot banget sama kakak? Aku gak pernah ya gitu ke Gabriel atau Vannesa!" Izika berdiri menjajari suaminya.
Keromantisan mereka tadi seolah menguar entar kemana dan hanya menyisakan tatapan tajam permusuhan." Kak Aby dan Vannesa tidak seperti dirimu atau kakakmu! Ingat kalian numpang disini! Benalu!" Tekan Alfa memerah.
" Sudah cukup!" Alice mengangkat suaranya.
" Kak Vallen kenapa sih kakak diam saja. Ini anak anaknya berantem. Kasi penjelasan sama mereka." Alice menatap Vallen kesal. Dan Vallen, dia hanya berdiri, menatap malas kearah Aleandra, lalu...
" Dia kan temanmu, bukan temanku. Aku tidak akan ikut campur!"
" Eh."
Vallen sepertinya masih marah, ia menatap tajam Aleandra dan Alice lalu melangkah cepat menuju anak tangga.
Dan...
" Brak" Pintu kamarnya dibanting.
Alfa juga hendak bergegas. Namun...
" Minta maaf sama kakak sekarang." Izika menggapai lengannya. Membuat Alfa menatapnya getir.
" Lepas! Jangan sok akrab." Celetuknya
" Eh?
Alfa menghempas pegangan Izika lalu berlari menyusuri tangga. Sama persis seperti yang dilakukan ayahnya tadi. Kemudian...
" Brak" Bunyi pintu di banting.
" Alfaaaa!". Izika berlari mengikuti. Meninggalkan Alice yang tersenyum tak enak pada Aleandra
" Tolong maafkan sikap suami dan anakku. Mereka sama saja sih sifatnya, tapi mereka baik kok." Ujarnya tak nyaman
" Tidak apa apa Alice. Tenanglah. Aku mengerti, tapi.. apa Izika dan Alfa sekamar?" Pertanyaan Aleandra membuat Alice menarik napas panjang. Bagaimana caranya menjawab. Melihat raut gusar di wajah cantik pujaannya, Aleandra berdiri
" Sudahlah tak apa, tenanglah." Ucapnya memegang pundak licin Alice hangat.
Alice tersenyum" Ayo aku antar kamu ke kamar tamu kami. Kau pasti lelah kan?"
" Baiklah."
Aleandra mengikuti Alice dibelakangnya, menatap lekat lekuk tubuhnya yang tampak begitu indah melangkah
Alice benar benar menarik bagi Aleandra.
Dia benar benar cantik.Aku harus memilikinya dengan cara apapun...
Harus" Klek". Wanita itu membukakan pintu ruangan yang cukup megah di depannya.
" Ini kamarmu selama disini, semoga kau menyukainya, jika kau butuh sesuatu kau bisa panggil pelayan tapi pelayan akan pulang saat jam 16 sore. Setelah itu kau bisa memanggil siapapun dirumah ini, anggap saja rumah sendiri." Senyum Alice polos menyerahkan kunci kamar itu ketangan Aleandra.
Tapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...