Episode 6 : Terror Dungeon Tenggara

38 4 0
                                    

Niken POV

Kami bertiga pun berpencar guna mencari tuan Abe. Aku berharap kalau ia baik-baik saja, karena hanya dialah yang mengetahui tentang kejadian ini, dan kami perlu informasi darinya.

Tolooong...! tolonggg aku...!!

Terdengar dari dalam dungeon suara jeritan yang amat keras. Kami bertiga yang sedang berpencar memutuskan untuk segera masuk ke dungeon, berharap kalau tuan Abe masih bisa kami selamatkan.

Di dalam dungeon terlihat semakin banyak mayat prajurit yang tergeletak kaku. Kami menduga kalau mereka sudah mati lebih dari tiga hari, itu berdasarkan baunya yang sudah menyengat dan wajahnya tidak dikenali lagi.

"Tyre, Kachie.. apakah kalian pikir kalau tuan Abe masih hidup?" tanyaku yang terlihat sudah mulai putus asa.

"Jangan katakan hal itu, Ken! Kita harus tetap yakin kalau tuan Abe masih hidup. Dan kita akan memastikan hal itu akan terjadi," jawab Kachie yang sama seperti biasanya, selalu menyemangatiku. "Lagipula, kami juga ada di sini untuk membantumu, Ken. Iyakan Tyre..?"

"Eh.. iya, benar kata Kachie!" sahut Tyre setuju.

Tak berselang lama kemudian, datanglah segerombolan Ork. Melihat mereka, aku yakin kalau mereka bukan berasal dari ras Ork Faring yang baik. Mereka adalah ras Ork pembunuh, Ork Oxc.

"Hehe.. ternyata ada santapan baru buat kita! Kita beruntung kalau kita memakan daging anak-anak yang masih lembut tidak terlalu keras ini!" seru salah satu dari empat ork yang menghadang kami. "Bos pasti menyukainya."

Bangsa Ork merupakan salah satu ras tertua. Mereka ada sejak Guardian Madivh membuka Great Hell Gate 5000 tahun yang lalu. Semenjak era Raja Rhobar III dan era Dewi Shela, mereka bisa ditaklukkan.

"Sial! Ternyata yang menghuni dungeon tenggara ini adalah bangsa Ork Oxc. Sebaiknya kita lari, Ken. Kita tak akan mampu untuk melawan mereka!" ujar Tyre yang sudah ketakutan itu. "Ini.. ini sudah berakhir. Nyawa kita akan..."

Mendengar suara Tyre yang sudah ketakutan itu, aku pun mencoba untuk menegarkannya.

"Tidak usah takut, Tyre. Kita adalah murid dari akademi Asharmnoor yang begitu terkenal di benua ini. Bangsa Ork yang merupakan primitif bukanlah lawan yang sulit buat kita,"

"Niken.."

"Betul Tyre, dengarkan ucapan Niken tadi. Lagipula kalian masih mempunyai penyihir seperti aku, jadi ini akan berjalan lancar. Itu pasti!"

"Hahaha.. kalian pikir kami ini apa, he? Bangsa primitif katamu!? Kami adalah bangsa Ork Oxc yang sudah terlatih untuk bertarung dan membunuh. Jadi sudah tidak ada harapan lagi buat kalian untuk menang!" ejek captain Ork yang tiba-tiba muncul di belakang mereka.

"El-Fostra..!" aku merapalkan mantra untuk memanggil pedangku. Meskipun aku merapalkan mantra, tapi ini bukanlah sihir.

"Hahaha.. ternyata kau itu benar-benar adik dari Spellblader itu yah? Kalau begitu kita tak bisa membiarkan kalian untuk hidup lebih lama lagi!"

Ketua Ork langsung mengambil kapak yang ada dipunggungnya. Kapak besar yang berwarna hitam, itu sudah jelas menunjukkan dari clan mana Ork itu. Clan BlackAxe.

"Ternyata kalian kelompok Ork dari clan BlackAxe rupanya? Mengapa kau menghabisi seluruh manusia ini, he?" tanyaku sebelum memulai pertarunganku dengan ketua Ork itu. Sementara kedua temanku lagi bertarung dengan bawahan Ork itu di tempat yang agak jauh dari kami.

"Mengapa? Tentu saja untuk bersenang-senang gadis kecil. Ha ha ha..!"

"Bangsat!"

Kami pun betarung, menggunakan senjata kami masing-masing. Sungguh tak bisa dibayangkan kalau kami akan bertarung dengan makhluk ras yang hampir terlupakan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Niken Prida van Melody (ニッケン・プリダ・バン・メロディ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang