[ Part 12 ] Mom Fate

7.8K 796 31
                                    

"Tuan, maafkan saya."

"Tidak apa Yoo, ayah mengerti kondisimu sekarang jadi kamu belum bisa menceritakan tentang kita pada Bundamu."

Yoora tersenyum canggung pada Hyukjae yang berjalan disampingnya setelah keluar dari ruang rawat Seulri.

"Dan terimakasih tuan sudah mengatarkan saya kemari."

Hyukjae kembali mengangguk sambil memperhatikan anak kesayangannya kini.

"Yoo, boleh ayah melakukan sesuatu?"

Yoora ikut berhenti menatap Hyukjae yang juga telah berhenti.

"Biarkan ayah yang membayar pengobatan kakakmu."

"Tidak tuan, jangan. Tidak perlu." Yoora terkejut menatap Hyukjae.

"Tapi Yoo.."

"Tidak tuan, jangan. Saya tidak mau membebani anda. Meski saya baru saja mengetahui status saya, tapi saya baru sehari mengetahuinya. Saya tidak mau membebani anda."

"Ayah sama sekali tidak terbebani."

"Tidak tuan, saya mohon."

Hyukjae menghela napas dan tersenyum kecil. Tangannya terulur mengacak rambut anak gadisnya itu.

"Kamu memang anak ibumu. Tidak ada beda sama sekali."

Yoora tersenyum memandang Hyukjae.

"Tapi kalau ada kesulitan jangan ragu hubungi ayah, ya? Ayah akan sangat sedih jika orang lain yang membantumu bukan ayah."

Yoora mengangguk dan tersenyum pada Hyukjae. Keduanya kembali berjalan ke arah keluar rumah sakit.

"Yoo, lelaki tadi, Park Jimin? Sepertinya dia mempunyai perasaan lebih padamu?"

Yoora yang tersentak dan menatap ayahnya terkejut.

"Kenapa tuan bisa berpikir begitu?"

"Ayah memperhatikannya, dia sangat perhatian padamu. Sorot matanya padamu sama seperti punya ayah dulu, dan kamu tau? Dia tak hentinya menatap ayah dengan penuh curiga semenjak ayah masuk ruangan bersamamu."

Yoora tertawa bersama dengan Hyukjae yang tersenyum mengingat bagaimana Jimin tadinya menatapnya.

"Benarkan? Dia kekasihmu?"

"Iya tuan, dia kekasihku. Sebenarnya kami kakak adik angkat. Tapi ternyata kami mempunyai perasaan berbeda. Jimin tidak pernah melihatku bersama lelaki lain selama di seoul. Dan tadi dia sebenarnya sangat penasaran dan curiga dengan keberadaan tuan."

"Aaahh, jadi pemikiranku benar. Sepertinya Jimin orang yang baik karena dia yang menjaga mu semenjak kecil. Ayah setuju dengannya."

Hyukjae melirik Yoora dengan satu alis terangkat ke atas meledek anak semata wayangnya.

"Ahh, terima kasih tuan. Lain kesempatan akan saya kenalkan anda dengannya."

"Aku menunggunya. Aku ingin mengenal calon menantuku."

Yoora tak mampu menjawab, matanya menatap lelaki yang menjadi ayahnya itu dengan terkejut. Baru sehari kenal Yoora sudah mengetahui banyak sifat Hyukjae yang Yoora yakin sangat disukai Ibunya.

"Ayah-"

Hyukjae menghentikan langkahnya dan terkejut menatap Yoora yang juga menatapnya.

"Pantas ibu sangat mencintai ayah, jadi seperti ini sikap ayah pada ibu juga?"

Hyukjae tersenyum bahagia setelah mendengar Yoora memanggilnya ayah, sifat hangat yang Hyukjae miliki selalu muncul hanya pada orang yang benar benar dekat dengannya.

DEAD AT HEART ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang