Saking sejuknya oksigen dibawah rindangnya pohon mahoni depan gedung ini serasa membuat mengkerut tulang belulang yang masih labil ini, tak ada yang cukup menarik obrolan malam ini, hanya soal kasmaran seseorang yang tak menentu juga status kasmarannya. Kok bisa aneh seumurku tak laku soal cinta ? semacam penjual sayur, tak laku hingga senja busuklah esok harinya, kan rasa ini tak perlu laku, pun tak perlu ditawar, apalagi soal busuknya rasa sama halnya dengan busuknya sayur disenja hari. Mungkin kalau saja rasaku ini laku karena masih segar dengan harga yang sudah tawar justru akan tawar juga malah rasanya, kalau sudah tawar kan muak, kalau sudah muak memandang pun tak lagi enak, ujungnya sama halnya dengan sayur yang busuk disenja hari karena tak laku.
YOU ARE READING
HUJAN DEPAN FAKULTAS
RomanceAku dapat tumbuh dan berkembang sekalipun tidak dengan yang lain dan tetap kukuh pada kakiku sendiri. sama halnya dengan rasa ini, tak perlu diniagakan hanya untuk mendapat status laku maupun busuk sekalipun.