14

110 16 5
                                    

* Di Rumah Zayla *

"Hallo,,, semua ! Aku pulang " ucap Zayla saat tiba di rumah.
"Selamat datang, nona. Mari, saya bantu bawakan tas nya " ucap pembantunya Zayla.
"Tidak perlu repot-repot, bi. Aku bisa bawa sendiri. Oh iya, dimana mom, dad atau ka Charlie ?" balas Zayla.
"Mereka sedang di halaman belakang, nona " ucap pembantunya Zayla.
"Ohh... kalau begitu aku ke kamar dulu deh bi, mau ganti baju. Baru ke halaman belakang " balas Zayla.
"Baik, nona. Kalau begitu, saya pergi ke dapur yaa " ucap pembantunya Zayla.
"Oke oce, bi. Hehehe " ucap Zayla.

Zayla langsung menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Tokk...tokk...tokk...

"Masuk ! Pintunya tidak di kunci " ucap Zayla.

Ceklek...

"Kau ?? Mau apa kau kesini ?" tanya Zayla sambil mengangkat satu alisnya.
"Ayolah,,, my honey ! Aku hanya ingin mengajak mu ke taman. Apa kau mau ?" ucap Charlie.
"Aku tidak mau kalau ke taman tidak jajan apa-apa, ka. Lebih baik, aku tidur " ledek Zayla.
"Memangnya kau ingin apa ? Ice cream, balon, gulali atau bunga ?" tanya Charlie.
"Aku tidak yakin kau akan membelikannya untukku, ka " balas Zayla.
"Ayolahh,,, aku serius Zayla. Cepat atau aku akan berubah pikiran " ucap Charlie sambil membuka pintu kamar Zayla.
"Baiklah,,,tunggu aku 5 menit lagi dibawah " ucap Zayla.
"Good girl " balas Charlie.

Zayla segera mengambil dompet kecilnya dan juga ponselnya.
Lalu, dia segera turun dan menemui kaka nya, Charlie.

"Ehemm ! Ayo kita berangkat, aku sudah rapih " ucap Zayla.
"Oke. Let's go !" ucap Charlie.
"Mom and dad,,, aku pergi yaa dengan ka Charlie " teriak Zayla kepada kedua orang tuanya.
"Baiklah sayang. Hati-hati dijalan " teriak ibunya Zayla.


Zayla dan Charlie segera menaiki mobil mereka.
Lalu mereka menuju taman yang dimaksud Charlie.


"Zay, aku dengar kalau Evelyn sudah punya pacar. Apa itu benar ?" tanya Charlie dan itu berhasil membuat Zayla membulatkan matanya.
"Emm,,,aku kurang tau. Lebih baik kau tanya sendiri ke Evelyn. Aku takut salah informasi saja " balas Zayla berbohong.
"Oke " ucap Charlie santai.
"Memangnya kenapa kalau misalkan Evelyn sudah punya pacar, ka ?" tanya Zayla.
"Tidak apa-apa. Asalkan dia bahagia, yaa aku akan bahagia juga. Karena, aku tau pasti pria yang dipilih Evelyn bukanlah pria yang suka macam-macam " jawab Charlie.
"Ohh,,,seperti itu. Tapi, kau harus tetap berteman dengan Evelyn yaa ka. Kau kan sudah berjanji, kalau kau akan terus disamping Evelyn " ucap Zayla.
"Tentu. Pasti akan aku lakukan " ucap Charlie.

*****

Zayn kini sudah sampai di apartemen miliknya. Yaa,,walaupun sebenarnya Zayn juga sudah punya rumah sendiri. Namun, rumahnya itu berada lebih jauh dari tempat dia bekerja sedangkan apartemen nya berada lebih dekat dari tempat dia bekerja.

Zayn sedang merebahkan dirinya di sofa lalu, dia meraih ponselnya yang dia taru di nakas samping sofa.
Kemudian dia menelpon Perrie, kekasihnya.

Tutthh...tutthh...tutthh...

"Hallo, sayang " ucap Zayn.
"Hei, babe. How are you ?" ucap Perrie .
"I'm fine, honey. Apa kau sudah pulang kerja ?" tanya Zayn.
"Sudah. Sekarang aku sudah dirumah. Kenapa memangnya ?" ucap Perrie.
"Tidak, sayang. Aku hanya kangen denganmu. Aku ke rumah mu yaa sekarang " ucap Zayn.
"Zayn, aku minta maaf. Kau tidak bisa ke rumah ku. Karena, rumahku belum aku rapihkan. Mungkin next time, babe " ucap Perrie.
"Yasudah, kalau begitu. Kau jangan lupa istirahat, sayang. Dan jaga kesehatan mu dan ohh iya, apa kau besok pulang bekerja ada waktu ? Aku ingin mengajak mu menjenguk Lottie " tanya Zayn.
"Aku tidak bisa, babe. Besok aku sepertinya pulang lembur " balas Perrie.
"Ohh,,,sepertinya kau sangat sibuk sayang. Kalau begitu sudah dulu yaa, aku ingin mandi. I love you, Perrie " ucap Zayn.
"I love you too, Zayn " balas Perrie.

That Teacher Change MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang