The Red Dragon

374 7 0
                                    

“ she’s special and different, im really a lucky man “

            Sekarang aku berada di sebuah acara pemakaman, dibawah hujan yang sangat lebat aku melihat peti mati itu dengan rasa berduka cita yang sangat dalam. Ya dialah ibuku yang sama sekali tak pernah kukenal. Aku diserahkan kepada nenek dan kakekku sejak bayi, sungguh miris. Aku melihat sekeliling, banyak orang yang menangisi kepergian ibuku tetapi hanya aku yang hanya berdiri diam dengan tatapan kosong, entah apa yang perlu kutangisi. Tetapi didalam hatiku ingin sekali aku menemui wanita itu walaupun hanya sekali saja dan aku tidak pernah sama sekali berbicara dengannya, walaupun begitu aku sangat menyayanginya. Aku ingat nenekku pernah bercerita bahwa ibuku sangatlah baik dan sabar dalam merawatku walau hanya sebulan dan setelah itu dia hanya meninggalkanku begitu saja tanpa alasan yang jelas.

             Setelah acara pemakaman tersebut aku kembali ke rumahku. Aku tinggal di sebuah kota terpencil di GreenWood. Mungkin kalian tidak akan tau aku berada dimana, kota kami sangat terpencil dan tersembunyi. Hari ini tidak ada pekerjaan yang bisa kulakukan selain hanya duduk diam diatas sebuah pohon sambil menikmati angin semilir sampai suara seorang pria terdengar memanggilku

“ hei L turun kau dari sana dan bantulah aku! “ ya itu adalah kakekku Thomas

“ apa tidak ada kerjaan lain selain memotong kayu ini hah? “ aku menggerutu.

“ ha? apa yang kau katakan? “

“ lupakan saja “ kataku

“ dasar anak muda “ celetuk kakekku.

            Setelah melakukan semua pekerjaan itu saatnya tubuhku beristirahat, kurebahkan badanku dibawah pohon rindang sebelah rumahku dan itu membuat sekelebak masa lalu muncul dalam benakku seperti waktu saat aku masih di sekolah dasar, menyendiri dan tak punya teman satu pun, bisa dibilang aku kurang pergaulan dan aku yang tidak mau bergaul dengan mereka.  Aku meringis menahan tangis saat aku mengingat kembali acara pemakaman ibuku tadi pagi, ingin sekali aku menghidupkan arwahnya agar aku bisa merasakan bagaimana rasanya mempunyai seorang ibu.

            Dan tiba-tiba aku teringat sesuatu, pernah ada suatu mitos yang mengatakan jika kau mencampurkan tulang orang mati dengan darah red dragon atau naga merah kau akan bisa menghidupkan kembali raga yang telah mati. Entah aku ingin percaya atau tidak tapi aku sangat ingin mencobanya dan katanya beratus ratus tahun yang lalu terjadi perburuan besar besaran untuk membunuh naga merah dan mengambil darahnya untuk melakukan ritual tersebut dan kemungkinan naga merah itu sudah punah dan tak tersisa lagi. Tapi aku bertekad akan mencari naga itu dan menghidupkan kembali ibuku walaupun itu terdengar tidak masuk akal.

“ L masuklah langit semakin gelap dan cuaca semakin dingin jangan buat dirimu sakit lagi “ teriak nenekku dari dalam rumah.

Dengan gontai aku berjalan malas ke dalam rumah dan duduk di depan tv dan mengganti ganti saluran

“ ini sangat membosankan lebih baik aku tidur “

            aku berjalan menuju kamarku dan tidur. Tengah malam, aku terbangun dari tidurku akibat mimpi buruk, aku masih mengingat jelas apa yang aku mimpikan aku bermimpi diterkam seekor naga merah yang sangat marah dan aku tidak tau apa yang membuatnya sangat marah. Aku berusaha menghindari semburan api dari mulutnya dan tidak sengaja membuat luka bakar di lengan kananku. Aku seperti merasakan sakit dan panas di sekitar tangan kananku, seperti terbakar.

            Aku memegangnya dan masih baik baik saja tapi mengapa aku merasakan bahwa semburan api itu terasa sangat nyata? Mataku terasa sangat berat sekarang mungkin kantung mataku mulai menebal, aku berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahku, waktu menunjukkan pukul tiga dini hari. Aku sudah tidak mengantuk lagi, aku mengambil mantel dan berniat untuk jalan jalan sebentar. Hutan dibelakang rumahku terasa sangat sunyi dan menyeramkan, lampu jalan redup redup memberi sedikit pencahayaan, suara burung hantu terdengar jelas di telingaku. Aku merasa seperti orang bodoh sekarang, aku masih memikirkan apakah aku benar benar ingin melakukan ritual tersebut untuk menghidupkan kembali ibuku? Kata kata “ Red Dragon “ masih saja terngiang ngiang di kepalaku. Aku tidak tau dimana aku harus mencari naga itu, aku buntu sekarang aku tidak bisa berpikir dengan jernih.

“ Pagi mulai tiba, aku harus kembali ke rumah sekarang, kalau tidak orang tua itu akan membunuhku “

aku melangkahkan kaki kembali ke rumah dan mendapati nenekku sedang menyapu halaman

“ dari mana kau? Kau habis dari klub malam? Awas kalau mengulanginya lagi! “ marah nenekku

“ tenang saja aku tidak akan seperti itu nek “ jelasku

“ haha iya aku tau kau tidak akan seperti itu, makanlah dulu makanan ada di meja makan “ kata nenekku sambil tersenyum.

Aku berjalan masuk ke dalam rumah, aku melihat bermacam macam makanan di meja makan, tapi entah kenapa nafsu makanku hilang begitu saja.

“ L bantulah aku memperbaiki ini! “ teriak kakekku dari dalam garasi

“ hoam oke sebentar “ dengan malas aku mendekati kakekku

“ bantu aku membersihkan oli oli ini “ “ oke “

aku berasa seperti sebuah montir yang bekerja dalam bengkel yang sempit dan pengap. Tak terasa aku berada di dalam garasi itu hampir 6 jam lamanya dan perutku mulai lapar

“ kek aku sudah selesai aku mau makan dan membersihkan badanku “ kataku

“ oiya tolong kau bilang pada nenekmu bawakan aku segelas kopi “ kata kakekku yang berlumuran oli

“ siap “

aku meninggalkan ruangan itu dan mencari nenekku yang ternyata sedang membaca majalah di teras

“ nek, kakek menginginkan segelas kopi “

“ astaga kau kotor sekali bersihkan badanmu cepat! Setelah itu makanlah dari tadi pagi kau belum makan “ omelnya.

            Aku segera menuju kamar mandi dan membersihkan segala oli yang menempel pada badanku, setelah itu aku melahap makanan yang telah disiapkan nenekku. Senja datang, aku tiba tiba penasaran tentang hutan dibelakang rumahku, aku berniat mencari tahu apa isi hutan tersebut. Aku mengambil lampu minyak dan hendak menelusuri hutan itu, sepertinya salah jika aku ke hutan itu pada waktu seperti ini. Setelah beberapa meter aku masuk ke hutan itu aku menemukan sebuah pohon yang sangat besar dan aku heran kenapa ada bekas cakaran pada batang pohon itu dan cakaran itu sangat besar, tetapi aku tidak terlalu memikirkannya.

“ sepertinya enak kalau aku beristirahat sebentar di bawah pohon ini “

            hobiku memang tidur kapanpun dimanapun, walau ditempat seperti ini aku masih bisa saja tidur. Aku pun tertidur, sampai sebuah suara raungan sangat keras membangunkanku. Kucari asal suara itu disekitar hutan hingga akhirnya aku menemukan sebuah naga berwarna merah yang sangat besar, aku terkejut bukan main karena naga merah hanyalah sebuah tahayul dan dikabarkan telah punah beratus ratus tahun yang lalu. Kulihat baik baik apa yang telah kulihat, apakah ini mimpi atau memang benar-benar nyata? Apakah ini kesempatan emas bagiku? Aku harus mendapatkannya. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Authors Note : maaf kalo ada typo atau salah kata:( aku masih pemula masih butuh banyak pengalaman, jangan lupa vote sama comment ya hehehe :D

The Red DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang