[MENTORING TIME WITH SASHI KIRANA]
Udah pada tahu Kak Sashi Kirana, 'kan? Penulis novel "The Gamers" itu loh hehe. Jam 4 sore tadi, bertepatan dengan penyambutan member Dathors, diawali dengan mentoring dari Kak Sashi loh 😆 Penulis yang berusia 16 tahun dan akan menginjak jenjang terakhir di SMA ini, berbagi pengalaman menulisnya dengan para member Dathors! Penulisnya sangat ramah dan baik banget hehe 😄
Penasaran dengan hasil mentoring dengan Kak Sashi? Yuk, simak berikut ini.
1. Bagaimana sih kak cara buat alur yg benar dan bisa dimengerti oleh readers?
- menurutku, nggak ada alur "yang benar", mungkin adanya well-constructed. jadi kayak benar-benar tertata dan nggak ada plot hole. cara bikinnya ya, sebenernya dibayangin aja ceritanya dari awal sampai akhir mau kayak gimana. bisa sekalian dibikin outline biar nggak lupa. terus baru dilengkapi sama detail-detail lain, seperti scene apa aja yang bakal ada di cerita. terus kalau biar bisa dimengerti, menurutku itu dari segi penulisan sih. jangan terlalu belibet dalam nulis dan bikin orang perlu baca berkali-kali untuk paham maksud dari satu kalimat. pakai bahasa yang simple-simple aja2. Kalau supaya alurnya gak ngebosenin??
- bikin konflik utama yang rumit atau panjang. tambahin sama konflik-konflik kecil untuk bumbu dalam cerita. jadi jangan banyak chapter yang isinya adem ayem aja3. Gimana caranya menghindari kalimat tak efektif?
- banyak baca buku dan belajar ebi dengan benar. baca ulang chapter yang udah ditulis sebelum di-publish. siapa tau ada kalimat yang kedengerannya kurang enak. jangan gunakan kata-kata yang terlalu ribet dalam menulis4. Bagaimana kakak membuat pembuka yang membuat pembaca menjadi memiliki keinginan untuk terus membaca kelanjutannya?
- jangan banyak basa-basi. langsung to the point aja, kasih tau langsung konflik awal ceritanya apa, kasih tau hubungan tokoh-tokoh utamanya kayak gimana dan apa masalah yang lagi mereka hadapi5. Cara kk buat konflik yg keren dan bikin orng jdi baper?
- keren & bikin baper itu relatif. menurutku pribadi, ceritaku juga nggak bikin baper atau keren-keren banget gitu. mungkin pakai konflik yang biasa dihadapi di dunia nyata, jadi feel-nya lebih dapet. untuk keren, jangan overthinking sih. jangan maksa mau bikin konflik yang bagus dan seru atau sempurna banget karena nanti malah pusing sendiri mikirinnya6. Bagaimana cara membuat sebuah karakter hingga terlihat/terkesan nyata ketika pembaca membaca?
- jangan bikin tokoh yang terlalu sempurna karena itu nggak mungkin ada di dunia nyata. gambarkan watak tokoh dari perlakuan atau perkataannya, jangan blak-blakan ditulis dalam narasi. tonjolkan kelemahan tokoh agar tumbuh simpati/empati dari pembaca dan ceritakan juga bagaimana dia mengatasi kelemahannya itu7. Bagaimana suka duka kakak selama menulis?
- suka: aku seneng kalau baca comments dari pembaca-pembacaku. aku juga seneng kalau orang lain suka sama ceritaku. terus seneng aja sih kalau ceritaku menghibur orang lain, tapi ada pesan moralnya juga & pesan itu sampai di orang-orangduka: penulis di sini masih kurang diapresiasi. cont: masih banyak yang jual e-book bajakan
8. Apa yang menjadi kesulitan kakak dalam menulis?
- sulit nulis kalau pembaca udah berekspektasi macam-macam karena ceritaku yang sebelumnya (menurut dia) bagus banget. jadi ngerasa ada beban, ngerasa harus bisa setara atau melebihi karya sebelumnya9. Bagaimana cara menulis percakapan yang benar dalam monolog?
- monolog itu berarti dia ngomong sendiri 'kan? aku jarang banget (mungkin nggak pernah) masukkin monolog dalam ceritaku. kalau dia punya suatu pemikiran, biasanya aku tulis dalam bentuk narasi karena ceritaku juga sudut pandang orang ketiga serbatahu. kalau ceritanya si tokoh lagi ngebatin gitu, mending ditulisnya pakai italic dan nggak usah pakai tanda petik
KAMU SEDANG MEMBACA
Menthoring bareng Penulis Kece
RandomKumpulan hasil menthoring dari berbagai penulis, baik yang sudah menerbitkan buku maupun yang masih proses penerbitan. Ada banyak pelajaran dari para penulis berpengalaman yang pastinya dapat kita terapkan dalam proses menulis kita. Untuk yang penas...