day 4

956 29 1
                                    

Hinata hanya bisa diam dan tidak berkutik saat dirinya dicap pembunuh ibunya ' hinata, kau sangat lemah begitu saja kau hanya diam, lemah! ' batin hinata, kalau dipikir pikir, sasuke bilang kedia saat itachi akan menikah dia menangis, lalu saat kedua orang tuanya sudah mengetahui hal itu dan berbincang dibelakang hinata dia menangis, kepergian ibunya dia menangis dan lain sebagainya ' hinata kau harus bisa menahan air matamu tidak perlu menangis kau sangat lemah ' batin hinata lagi, hinata melirik ino " ehm ino, kau tidak apa apa? Wajahmu seperti orang sebal " ino memutar bola matanya lalu menatap hinata tajam " hinata.. Bagaimana aku tidak sebal? Kalau orang baik seperti kau dinodai dengan kata kata menjijikan seperti itu? Seharusnya kau tidak membela mereka, kau tau? Apa yang mereka bilang tadi? Dia menuduhmu dengan seenak jidadnya itu, dengar hinata kau tidak membunuh ibumu, ini sudah jalan takdir, jadi kumohon kau jangan menangis kalau sudah dirumah, aku tidak bisa berada disampingmu setiap saat, jadi cobalah lebih keras walaupun sedikit jika ada yang mau melukaimu, jangan terlalu lembek " ini sambil megang bahu hinata, hinata tersenyum tulus mendengar ino ngomong " iya, akan ku usahakan semampuku " ino berhafas lega " jangan pikir kan yang mereka katakan " hinata mengangguk lalu melihat buku di tasnya dan mengecek apa ada pr " ehm ino apa kau sudah kerjakan pr biologi? " hinata menatap prnya yang sudah dia kerjakan semuanya, ino melotot lalu mengecwk buku biologinya " oh tidak hinata aku pinjam bukumu ya " ino mengambil buku hinata dan langsung menyalin prnya, hinata hanya menggeleng " bagaimana jika ada pr kita kerjakan bersama? " ino mengangguk lalu kembali mengerjakan prnya itu.
Skip
Hinata dan ino pulang bersama hari ini sai tidak bisa pulang bareng ino karena ingin kerja kelompok dengan teman sekelasnya, ino dan hinata berbincang dan tertawa bersama ino selalu menampilkan ekspresi lucu dan itu membuat hinata tertawa " oh iya hinata, kota kan ingin membeli batik " hinata menepuk jidadnya " oh iya hampir saja lupa, ehm yasudah, kau kerumahku duluya, kita makan dulu lagi pula ini hampir malam, kita makan malam di rumahku " ino mengangguk, tin tin suara klakson mobil milik neji  " itu dia, ayo ino masuk " hinata menarik tangan ino masuk kedalam mobil kakanya itu  " hai ino apa kabar? Kau semakin hari makin cantik, apa kau menjaga adikku? " neji menggoda ino sedikit dan mendaptkan pukulan dari tenten yang duduk disebelahmya, neji dan tenten ingin makan malam bersama " neji kau sudah punya kekasih! Jangan menggoda ino seperti itu " cetus tenten pada neji " hahah kau cemburu hime? Kan aku hanya bilang kalau ino cantik, tapi tidak bilang kalau nama yang terukir indah dihatiku ini siapa " hinata dan ino hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka berdua " memangnya siapa? " tanya tenten penasaran, neji hayan tersenyum " nanti setelh makan malam akan kuberitahu " neji pun melajukan mobilnya kearah mansion hyuuga " hinata, apa kau tadi bertemu dengan sasuke? " neji melirik dari kaca kearah hinata, hinata hanya menggeleng " tidak, memangnya kenapa? " neji mengangkat alisnya  " tidak apa apa " jawab neji enteng, hinata hanya ber-oh ria " jinata kau sudah tau kalau sakura menyukai sasuke? " giliran tenten membuka suaranya, hinata yang tadinya tersenyum dalam sekejapan senyumnya itu luntur " eh? Sakura menyukai sasuke? Taoi kenaoa dia tidak bilang? " ino mengangkat alisnya " sakura tidak bilang? " hinata dan ino mengangguk tenten hanya tersenyum kecut, dan sekarang keadaan didalam mobil sangatlah hening, mereka semua memikirkan masalahnya masing masing
'Sakura menyukai sasuke, apa mungkin dia berubah karena waktu itu aku dan sasuke pelukan? Jangan jangan yang kemarin aku lihat di tembok tidak salah?' batin hinata.
' hm, jadi apa ini alasan sakura menjauhiku dan hinata? Kenapa dia tidak bilang kalau dia menyukai sasuke? Cerita pun tidak pernah, dasar si forehead itu' batin ino
' sakura, pantas saja mereka hanya berdua dari kemarin, mungkun sakura sedang bertengkar dengan mereka ' batin tenten
' dasar perempuan itu memang susah ditebak, sasuke apa kau menyukai hinata? ' batin neji.
Mereka larut dipikiran masing masing dan tanpa sadar mereka sudah sampai di mansion hyuuga. Ino, hinata, dan tenten memasuki mansion hyuuga lebih dulu dan berjalan kekamar hinata untuk sekedar bercanda candaan perempuan sesekali tenten menggoda hinata kalau sasuke memeluk nya kemarin dan dijawab oleh rona merah dipipi hinata " hinata apa yang terjadi padamu saat itu aku yakin kau pasti deg degan iyakan? " tenten sesekali meyiku lengan hinata lembut " a-ah itu tidak benar, aku diperlakukan seperti itu karena aku sedang menangisi ita-kun " tenten tertawa terbahak bahak melihat ekspresi malu hinata " tenten-cham sebaiknya kau mandi ini baju milikku, kau ikut kan  bersama, ino-chan kau juga  mandi dan ambil bajuku dilemari aku akan mandi setelah kalian " ino pun mandi dan bergantian dengan tenten lalu hinata. Saat makan malam suasannya hangat semua tertawa lepas, mereka begitu bahagia" hahaha oh iya kak neji2 hari lagi ulang tahun kan? Aku ino dan tenten pergi beli batik duluya " hinata ini dan tenten berdiri lalu pamit pada ayahnya hinata " hn hati hati dijalan " hinata mengangguk lalu keluar dari mansionnya
Di toko batik
Hinata sedang memilih baju batik tenten dan ino memelas " hinata disini tidak ada bayik yang bagus, bagaimana kita tidak usah pakai baju batik? Kita pakai baju pesta saja " ino memasang pupy eyesnya untuk merayu hinata, hinata hanya pasrah saat melihat mata ino " haha baik lah, di depan toko ini ada toko baju sebaionya lita berbelanja disana " tenten menunjuk dimana ada toko menjual baju pesta, dan mereka pun berganti tokom disana hinata membeli satu kimono dan satu dres pesta, ino membeli satu kimono, dan tenten membeli satu kimono setelah  mereka  pulang kerumah masing masing.

Cinta Yang Salah (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang