FOREVER MORE PT.28

1K 116 17
                                    

Sehun mendekati namja berambut hitam itu. "Gwaen---"

Ucapan Sehun terhenti tatkala ia melihat pemandangan nanar di depan matanya.

Kris

Namja itu sedang menarik nafas sebanyak-banyak nya seperti kehilangan oksigen.

Hal itu membuat Sehun merasa menyesal akan sesuatu.

Jika ia membunuh Kyungsoo, Takdir penggantinya akan merasakan hal yang sama dengan apa yang Kyungsoo rasakan.

Karena sebenarnya, tanpa mereka sadari, mereka terhubung lewat batin.

Kyungsoo yang ingin hidup abadi dan Kris yang ingin memiliki Sehun, tanpa sadar mereka membuat hubungan tersendiri karena berurusan dengan pasangan Takdir seperti ia dan Jongin.

"Yifan, maaf---" Nafas Sehun tersendar di tenggorokannya.

Maaf, aku benar-benar ceroboh, Yifan.

Maafkan aku.

Ia dengan segera menghampiri Kris dan menggigit kulit lengannya sendiri.

"Minum ini, kau akan segera baik-baik saja jika---"

"Aniyo." Jawab Kris. Lelaki itu tersenyum kecil.

Tangannya terulur untuk mengusap lengan Sehun yang bercucuran darah merah segar.

"Jangan sakiti dirimu, hm? Aku sudah baikan. Mungkin karena kau di sini." Ujarnya.

Sehuh hanya bisa terdiam. Tertegun dengan sikap namja berambut hitam di hadapannya itu.

Bahkan, ketika ia sudah melukai Kris---meskipun tidak secara langsung---namja berambut hitam itu masih saja memprioritaskan hidupnya.

"Yifan, maaf---"

"Aniyo. Jangan minta maaf, aku terdengar sangat menyedihkan jika begitu." Ujarnya sembari terkekeh kecil.

Tidak papa jika ia terluka, karena ia bisa menatap wajah Sehun sedekat ini seperti sekarang.

Dalam hati Kris berucap maaf pada Jongin. Karena ternyata, ia belum sepenuhnya merelakan Sehun untuk namja tan itu.

***

Sehun meletakkan sebuah lap ke dahi Kris. Namja itu demam, suhu tubuhnya bahkan lebih dari suhu manusia normal.

Sehun menghela nafas bersalah. Kenapa ia sangat ceroboh?

Bagaimana nanti jika Kris---

"Sehunna?"

Sehun menoleh. "Hm?"

"Maaf karena aku egois."

Ya, kau memang egois. Kau bilang merelakanku, tapi kenapa sekarang kau malah bersikap seperti seakan enggan melepaskan?

"Untuk apa?" Tanya Sehun tak mengerti.

Lebih tepatnya pura-pura.

Kris menggeleng. "Aniyo. Lupakan." Jawab Kris.

Namja tinggi itu menyamankan posisi tidurnya. Tubuhnya merasa sangat lemas sekarang.

Maaf karena ternyata aku masih tidak bisa melihatmu menjauh dariku.

Maaf karena ternyata aku masih ingin menggapaimu meski aku tahu kau takkan bisa untuk ku raih.

Sehun menggaruk tengkuknya ketika mendengar suara hati Kris. Urusannya akan semakin rumit jika terus seperti ini.

"Yifan, minumlah darahku. Syarafmu akan kembali normal jika---"

"Ku bilang tidak, Sehun. Jangan lukai dirimu sendiri hanya karena aku, hm? Aku tidak papa. Besok juga sembuh, lagi pula, kenapa harus minum darahmu, eoh? Asma ku yang kambuh, tak usah bersikap seakan kau yang bersalah. Aku tak suka itu." Potong Kris lirih.

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang