Sad ending

155 3 1
                                    

"Hallo dek, selamat pagi" sapanya.
"Hallo juga kak, selamat pagi juga" sahutku
"Dek, aku mau bilang kalo?"
Belum selesai omong sudah diputus "Omong apa kak? Jangan bilang kebelet boker lagi hehe" ejekku.
"Enggak kok dek, aku mau omong kalo aku sayang kamu. Kamu mau nggak jadi pendamping hidupku",katanya
Deg, jantungku lebih bedebar lebih kencang. "Hah?! Apa e kak? Bercanda pasti", jawabku
"Aku nggak bercanda dew"
Aduh gimana nih, aku kan nggak boleh pacaran. Apalagi kak galih agamanya beda sama aku.
"Eeee maaf kak, aku tanya mamaku dulu ya" jawabku.
"Kringgg" suara bel masuk sudah berbunyi. "Yaudah masuk kelas deh dew, entar jawabnya di telefon aja. Ku bergegas masuk kelas dengan muka murung.
"Kamu kenapa wol? Kok murung gitu kek orang kelaparan wlek"ejek gatata seperti biasa.
"Dah deh jangan bercanda, aku tadi di tembak sama kak galih tapi aku bingung harus jawab gimana. Aku sayang sama kak galih tapi aku kan nggak boleh pacaran, apalagi kak galih agamanya beda sama aku", jawabku dengan muka tambah murung.
7jam kemudian
"Kringgg" bel watu pulang sekolah berbunyi, ku segera ambil sepeda dan segera bertanya pada mama. Tiba di rumah "hallo ma", sapaku.
"Hallo juga kak, tumben nyapa. Ada apa nih?", jawab mamaku.
"Ma, aku ditembak sama kak Galih. Aku boleh nggak jadi pacarnya?" Tanyaku dengan suara lirih.
"Nggak boleh! Kamu masih kecil nggak usah pacar-pacaran. Galih kan agamanya juga beda sama kamu!", jawab mamaku dengan ketus.
"Yaudah ma", jawabku sambil segera lagi kekamar. Sesampai dikamar aku langsung ambil hpku buat telfon kak Galih, tanpa basa-basi aku langsung ngomong "Kak, maaf ya aku nggak bisa jadi pendamping hidupmu. Aku nggak boleh sama mamaku, maaf ya kak", ujarku sambil nangis ke kak Galih.
"Oiya dew, nggakpapa kok. Kita kan bisa jadi temen, udah nggak usah nangis" jawabnya.
"Tapi kak, aku sayang kakak"
"Udah mungkin kita belum jodoh, percaya sama tuhan kalo jodoh nggak kemana" jawab Galih sambil nenangin Dewi.
"Yaudah kak, iya aku percaya kok sama Allah SWT" jawabku sambil nangis lebih keras.

"Walaupun sad ending tapi kita bisa belajar dari ceritaku, mohon maaf kalo ada salah-salah kata yang menyinggung perasaan kalian semua. Ini hanya cerita, ini nggak sepenuhnya ceritaku hanya cuplikan aja dari cerita nyataku. Terimakasih, jangan lupa komen"

Kisah Di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang