「Prologue」

18 2 1
                                    

"Woah,lihatlah! mereka sangat tampan! aku pikir ulzzang-ulzzang di instagram itu hanyalah efek kamera. ternyata pria di korea memang tampan semua! Ya,kan Christ!"
seru gadis muda itu kepada sahabat pria nya dengan mata berbinar.

"Terserah kau saja,aku tidak perduli."  ucap Christ dengan wajah datarnya.

"Ah, hari ini kau senang senang saja sendiri ,aku akan membereskan beberapa barang dirumahmu"

"Terimakasih Christ! kalau begitu aku pergi dulu . bye christ~!"

Morri ,nama gadis muda yang berasal dari Irlandia itu sudah menghilang entah kemana meninggalkan Christ seorang diri.

"Memangnya dia ingat rumahnya? dia pasti akan menelponku jika tersesat kan? aku rasa dia akan baik baik saja" Christ menghela nafas panjang lalu kembali kerumah baru Morri.

*************


Morri terus menyusuri jalan tanpa tahu arah dan tujuan nya.

ia menghentikan langkah nya ,tepat di depan rumah sakit.

"Ini ya tempatnya? aku harus membeli bunga terlebih dahulu ~" ucapnya sembari berjalan kearah toko bunga terdekat.

"Paman,bisakah aku membeli bunga yang i—"

Morri diam seribu bahasa dengan mulut menganga saat melihat penjual bunga di toko tersebut.

Lalu...

"Sialan! bahkan paman penjual bunga ini sangat tampan!! aku ingin tinggal di korea saja selamanyaa .. huhuhu"

Penjual bunga itu menatapnya dengan penuh keheranan, entah karena ia tidak mengerti apa yang morri ucapkan atau karena sikapnya yang berteriak tiba tiba dengan bahasa yang tidak ia mengerti?

Entahlah..

Morri tersadar dia harus bergegas.
Ia pun dengan cepat membayar bunga tersebut dan berlari ke rumah sakit.

****************

Morri berlari di lorong rumah sakit dan berhenti tepat di depan kamar di kamar B023 .

Ia melihat ke arah arloji nya lalu menganggukan kepala sambil menggenggam bunga yang ada ditangannya.

"Maafkan aku... aku tidak bisa menolongmu - hanya ini yang bisa kulakukan untuk keluargamu.." ucapnya lirih sambil menyanyikan sebuah lagu .

air matanya menetes ,ia tetap berdiri sambil bernyanyi dengan lirih didepan pintu itu .

tidak lama,ia mengusap air matanya dan meletakkan bunga yang sedari tadi ia genggam ditangannya.

"Permisi,nona"'

Gadis itu tersentak kaget dan menoleh kearah sumber suara.

"Y-yes ?" jawabnya ragu ragu

Ia membulatkan kedua matanya saat berbalik ke arah pria itu.
ditatapnya lekat lekat pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Tinggi.. dan lagi tatapan matanya.." gumam gadis itu dengan serius dengan bahasa irlandia.

"Dia benar benar tipe-ku!!!"

Pria itu terlihat kaget saat morri berteriak sambil menunjuk dirinya.

"Maaf, aku tidak mengerti apa yang kau katakan nona. bisakah kau berbicara dengan bahasa inggris?"

"Ah,maafkan aku!! aku lupa sekarang aku berada di korea.. perkenalkan namaku Morri! " sambil mengulurkan tangannya.

pria itu menyambut uluran tangan morri.

"Namaku Mingyu, Kim Mingyu. ngomong-ngomong ada perlu apa kau datang ke kamar Ibuku nona?"

"Ibumu? benarkah? a-ah, sepertinya aku salah kamar. aku pikir ini kamar temanku.. m-maafkan aku!" ucap morri lalu berjalan pergi

"Nona! maksudku morri! " cegah mingyu

"Ya,mi..ngyu?"

"Aku tidak tahu sakit apa yang dialami temanmu itu sampai membuatmu terlihat begitu sedih.. tapi kau harus tetap tersenyum dihadapan temanmu nanti ya? Smile!" ujar mingyu sambil tersenyum lebar.

"Pfftt.. hahaha begitukah? apakah aku terlihat begitu menyedihkan? Terimakasih mingyu , aku akan selalu tersenyum! lain kali kita pasti akan bertemu~ Bye!" ucap morri sambil setengah berlari meninggalkan mingyu.

"Lain kali... ya?" senyum mingyu lalu masuk ke kamar tempat Ibunya dirawat.

"Eomma, malam ini aku tidur dirumah .. eomma tidak apa apa kan jika aku tinggal sendiri? nanti aku akan suruh suster untuk menjaga eomma~" senyum mingyu sembari mengelus rambut ibunya yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

******************

08.45 , Seoul. Korea Selatan.

"Eomma~ sebentar lagi aku akan kesana .. tapi aku ingin makan ramen dulu .kkk~" gumam mingyu sambil memasuki sebuah mini market.

ia membeli sebuah ramen lalu duduk di kursi didalam mini market itu.

"Hei.. mingyu! tidak menyangka kita bertemu lagi!!"

mingyu mengingat suara yang semakin mendekat kearah nya.

suara itu!

"hei morri.. dan—" mingyu melirik kearah pria disebelah morri.

"Siapa pria itu? apa dia kekasih morri? tatto nya banyak sekaliii.
aku jadi merinding melihatnya"batin mingyu

"Ah, dia Christ! sabatku dari irlandia.. hari ini dia akan pulang . aku akan mengantarnya ke bandara "

"hello, christ. aku mingyu~ "

"hello mingyu." jawab christ singkat

"Lalu,kau tidak ikut pulang Morri?"

"aku? tentu sa—"

"dia akan menetap disini " kata christ memotong pembicaraan morri.

"kau ini! aku kan belum selesai bicara! ah sudahlah ,ayo cepat nanti kau ketinggalan pesawat!" gerutu morri sambil berjalan meninggalkan christ dan mingyu

"sudah dulu ya mingyu, aku duluan" ucap christ sambil berlari kecil menyusul morri.

"ah .. ya.. hati hati dijalan kalian berdua~"

mingyu pun memakan ramen nya .

Sebelum ramen masuk kedalam mulutnya .
ada sesuatu yang membuatnya terkejut setengah mati.
ia menoleh kearah televisi secara perlahan sambil menahan air mata.

"Telah terjadi pembunuhan yang mengejutkan di RS Seoul ,lebih tepatnya dikamar B023 . Di duga pembunuhan dilakukan pada malam hari . polisi masih terus mencari cari bukti di tempat kejadian. korban nya adalah wanita paruh baya —"

"E---eommaaaaaa" mingyu segera berlari keluar dan mendatangi RS tempat ibunya dirawat.

Ini cerita pertama gue disini gaes, jadi masih amatiran . hehe

kalian tertarik sama kelanjutan kisahnya ?

mohon kritik dan sarannya yaa~

Terima kasih!

-BabyF

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She is my "Banshee"!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang