"Ah, Quella!! Ada apa dengannya?" tanya nya panik. Jordan segera masuk dan membopong tubuh Quella diatas tempat tidur nya.
"Dia.. Dia diserang oleh anjing liar, Mrs. Bouwie. Luka dibahu nya masih basah. Kau harus segera mengobatinya."
"Baiklah. Terimakasih sudah membawa nya pulang."
Jordan mengangguk dan melihat Quella sebentar kemudian pergi dari rumah Quella.
•••
Quella duduk santai di perpustakaan sembari membaca kembali buku perihal werewolf yang sempat ia baca kemarin. Ia masih penasaran, apakah benar Gerald salah satu dari mereka? Atau ia hanya salah dengar dan lihat?
"Argh!" gerutu Quella kesal. Kesal karena ia masih penasaran.
"Quella." panggil seseorang. Quella mencari-cari asal suara namun tak ada seorang pun disini. Hanya dia seorang. Quella semakin panik dan cepat-cepat ia menutup buku yang ia baca.
"Quella tunggu!" Quella berhenti. Ia tak berani melihat kebelakang karena merasa takut.
"Quella.." panggil orang itu sekali lagi. Quella memberanikan diri memutar badannya. Dan ya. Tidak ada seorang pun disana. Quella semakin panik tak karuan ia berlari menuju kelas dengan wajah pucat.
"Apa yang kau lakukan!" teriak Jordan kesal. Gerald tak kalah kesal karena Jordan menggagalkannya.
"Aku? Aku hanya ingin memberitahu nya bahwa dia tidak boleh memberitahu tentang malam itu kepada siapapun. Kau tau? Disini ada beberapa hunters dan Bella salah satunya. Kau tau kan, Bella dan gadis itu sangat dekat?" Jordan menghela nafas panjang sembari mengusap wajahnya gusar.
"Ini bukan cara terbaik, Gerald. Aku akan memastikan bahwa dia tidak akan membocorkan pada siapapun, oke?" Gerald berdecak kesal. Ia menatap Jordan dengan tajam, "Kau harus segera membuatnya bungkam, Jordan. Atau tidak, kita akan mati di tangan para hunters sialan itu atau ditangan Peter karena kita sudah membuat perangkap untuk mereka juga." Gerald pergi meninggalkan Jordan yang masih diam disana.
***
"Whooo!! Apa kau senang, huh?" Bella tengah mabuk saat ini. Disebuah pesta ulang tahun Garry, salah satu teman sekelas nya. Hampir satu high school diundang oleh Garry yang memang cukup terkenal dikalangan mereka semua.
"Bella, kau mabuk?" Quella menampar kecil pipi Bella yang sudah sedikit merah karena mabuk. Quella menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Ia tak berminat untuk mabuk malam ini.
Daniel berjalan dengan senyum miring nya, "Hay, sayang. Apa kau mau berdansa denganku, hm?" Quella mendengus kasar. Ia bersusah payah membantu Bella untuk dibawa nya kedalam mobil.
"Quella.. Ki.. Ta.. Mau kemana, hmm?" Bella berucap saja sudah terbata-bata tidak jelas karena terlalu banyak minum. Aroma tubuhnya juga membuat Quella pusing menciumnya.
"Biar aku membantumu, Quella." Daniel yang memiliki niat baik, ditepis begitu saja oleh Quella. Ia tau jelas apa maksud dari niat Daniel barusan. Ada niat busuk nantinya jika ia menerima bantuan Daniel.
Daniel tertawa sinis, "Kau menolak bantuanku, huh? Aku sudah baik padamu, dan kau? Kau mencampakkan ku begitu saja, bitch!!!" Daniel sudah tak bisa menahan ini semua. Ia sudah lelah dengan sikap penolakan oleh Quella.
Daniel menarik rambut Quella sehingga rangkulan Quella terhadap Bella terlepas begitu saja, "Aw.." erangan pelan Bella keluar begitu saja saat tubuhnya runtuh dilantai pub. Daniel menarik Quella keluar untuk segera masuk kedalam mobil dan menuju kesuatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Werewolf [END]
Loup-garouCOMPLETED✔ 🚫DON'T COPY MY STORY!🚫 ✨Cek profilku untuk lihat ceritaku yang lain ya✨ --- Dia murid baru. Dia membuatku tertarik. Dia pria tampan. Dia sombong. Dan akhirnya aku tau.. Dia Jordan Houstin dan dia adalah seorang werewolf.