Aku di rumah sakit cukup lama. Namun teman temanku selalu ada mendampingiku. Dalam waktu 2 minggu aku memasuki sekolahku kembali. Lama kelamaan aku sembuh total dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Aku mendapat lebih banyak teman dari pengalamanku.
"Zakka, karena kau sudah sembuh. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat?".
"Kemana San?".
"Udah, ayo ikutin kami berdua" aku mengikuti mereka. Mereka mengajakku ke suatu tempat yang dipenuhi bunga dan rerumputan.
"Zakka, tutup mata kamu" aku mulai curiga dengan mereka.
"Ada apa emang?" tanyaku.
"Udah, ikutin apa yang kami suruh" aku dituntun Ikhsan dan Zia ke tempat yang tidak ku ketahui.
"Sekarang buka mata kamu!".
Aku mulai merinding, "Wah, Ini rumah pohon?".
"Ya, ini rumah pohon untuk team7. Di depan rumah pohon ini ada taman yang indah. Kita juga bisa berlatih disini. Nanti jika kita sudah berpisah atau sudah dewasa kita bisa berkumpul disini untuk mengenang masa lalu kita. Umm, karena kita adalah team7".
"Ya, dan jangan lupakan aku" aku mendengar suara itu dari rumah pohon, dan aku melihat keatas.
"Sensei, kau ada disini".
"Naiklah, aku bawa makanan untuk kalian".
"Yeah, tau aja kalau kita lapar" aku Ikhsan dan Zia naik kerumah pohon. Kami menghabiskan waktu bersama disana dengan cerita, bercanda, dan tertawa bersama sampai akhirnya sore.
Kita kembali kerumah masing-masing. Besok aku harus sekolah, aku memiliki tanggung jawab disana. Ujian nasional sudah dekat. Sekolahan kami mengadakan try out dan pondok belajar. Jadi kita akan menginap di sekolah untuk belajar dan siangnya melaksanakan try out.
Tak terasa waktu sangatlah cepat berlalu dan setelah ini akan ada ujian ketulusan. Hari ini pondok belajar ini mulai diberlangsungkan. Aku harus menginap disana selama 1 bulan dan bertemu sensei hanya 1 minggu sekali. "Payah, kenapa kita harus melakukan pondok belajar ini. Kita jadi tidak bisa berkumpul bersama sensei".
"Zakka, kita begini agar nilai di ujian kita akan bagus. Dan kita akan lulus dari sini" ujar Zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE MY FRIENDS!
Adventure"Itu hanyalah impian, kau tidak akan bisa mewujudkannya. Sadarlah akan dirimu yang sekarang, kau tercipta bukan untuk itu, melainkan untuk hal yang hina". "Aku sadar akan diriku, memang aku sempat mengecewakan kalian, tapi percayalah aku akan ada be...