001

47 4 0
                                    

aku menepikan mobilku ke samping jalan, aku menangis histeris karena hidupku yg selalu di tekan oleh kedua orang tuaku.

mengapa aku harus lahir menjadi anak dari kedua orang tuaku? kenapa? aku tahu ini takdir tapi kenapa takdirku buruk seperti ini.

apalagi aku dipaksa buat nikah sama orang kaya yg tak lain adalah anak dari teman papa dan mamaku.

aku sudah menolak, tapi apa yg terjadi? aku malah kena hempasan tangan kekar papa, sepertinya aku sedang hidup di jaman siti nurbaya.

"aaaaaaaaaaa"aku berteriak sejadi jadinya meratapi nasibku yg seperti ini, aku menangis hiateris memukul mukul kepalaku sampai ada pemikiran untuk loncat dari jembatan tersebut.

"astagfirullah al'adzim, maafkan aku ya allah"aku menyebut nama allah berkali kali.

flasback on

"kau harus menerima raka, lana pokonya papa gamau tahu, kau harus menerimanya"ucap papaku, mampu membuatku diam tak mampu bicara sepatah kata pun.

"baiklah, diammu adalah jawaban iya untuk papa"lanjut papaku lagi dengan tatapan tajam kepadaku.

'prang' aku membanting sendok dan garpu pada piring, aku berhenti memakan makananku, aku mendongakan kepalaku agar dapat melihat papaku.

"kenapa pa,? kenapa memaksa aku terus terusan menikah? apalagi harus dijodohkan, ini bukan jaman siti nurhaliza pa, ralat maksudnya siti nurbaya, aku tidak mau dijodohkan titik!!"ucapanku mampu membuat mata kedua orang tuaku menatapku tajam.

"MEILANA AZAHRA"teriak papa dan mama.

aku langsung menundukan kepalaku, karena bagaimanapun juga mereka tetap orang tuaku, yg mengandung, menjagaku dan merawatku sampai sekarang.

"mama harap kamu menerimanya lana"ucap mamaku sedikit memohon.

aku pun menarik nafasku kasar "hufttt.... baiklah jika ini yg terbaik lana mau dijodohkan dan siap untuk menikah" aku pun pasrah dengan jawabanku, dan benar saja orang tuaku tersenyum mendengar perkataanku.

apa yg tadi aku katakan? iya? aku mau dijodohkan? aku mau menikah? padahal dalam hati, ya allah jawabanku sungguh sangat berbeda 360 drajat, karena kenyataannya aku tidak mau dijodohkan apalagi menikah.

sekarang apa yg harus aku lakukan? kabur? atau bagaimana?? aku tidak tahu

"yaudah kalau begitu lana permisi pa ma"ucapku setelah makananku sudah habis.

flasbac off

setelah aku tenang dan lelah karena sudah teriak teriak tidak jelas, akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang.

aku memasuki mobilku dan langsung melajukan mobilku dengan kecepatan sedang.

dret....dret...

aku mengambil ponselku yg berada di saku celanaku dan membuka kunci ponsel dengan pandangan ke arah depan karena aku sedang menyetir.

"papa, tumben dia meng-kontaku"batinku heran.

from: papa
kau dimana lana? cepatlah pulang papa tunggu sekarang!!

aku mengernyitkan dahiku aneh, tumben tumbenan papa menyuruhku untuk cepat pulang.

to: papa
lana sedang di jalan pa.

setelah mengirimkan pesan singkat pada papa aku langsung fokus pada jalan, aku menaikan kecepatan mobilku agar cepat sampai.

tiba tiba ada 3 buah motor yg menghadang mobilku untuk maju, aku pun menghela nafasku karena hampir saja aku celaka.

"arghhh.. siapa lagi yg nyimpan motor ini di tengah jalan begini"ucapku kesal masih dengan raut wajahku yg tak menentu ini.

"cepat keluar!!!"perintah penjahat itu kepadaku.

aku pun turun dari mobil, aku melihat satu persatu penjahat itu membawa senjata tajam, takut? iya aku sangat takut.

"cepat keluarkan barang barangmu"teriak penjahat 1 kepadaku.

"tidak! aku tidak akan pernah menyerahkan barang barangku kepada kalian para pencuri"ucapku so berani padahal dalam hatiku yg paling dalam aku takut sangat takut.

"baiklah kalau kau tidak mau menyerahkan barang barangmu"ucap penjahat 2 melihat intens padaku "kau cantik, siapa duluan yg mau memakainya?"tanyanya kepada 2 teman penjahat.

2 penjahat pun menggelengkan kepalanya, "baiklah kalau kalian  tidak mau aku akan menghabisinya sendirian saja"ucapnya sambil mengelus pipi mulusku.

aku menutup mataku, alam hati aku berteriak meminta tolong agar para manusia iblis ini pergi, tapi mau bagaimana? jalan ini memang tidak ada yg lewat dan disini pun sangat sepi.

entah dari mana pahlawan itu datang, dia langsung menghantam para penjahat dengan secepat kilat sehingga membuat para penjahat itu langsung berlari dengan sekencang kencangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POWER OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang