Penghianat Ulung

140 18 6
                                    

Malam ini,Hyunsik mendapat berita bahwa ada pihat pemberontak yang kembali menampakan dirinya.
Bahkan kali ini tak tanggung-tanggung.
Penghianat tersebut membawa pasukan yang hampir setara dengan pasukan kerajaan Embun.

Hyunsik berjalan cepat untuk menuju halaman depan Istana.
Benar saja.
Disana sudah ada pihak Istana dan pihak penghianat.

Hyunsik berjalan menuju ruang Raja.
Sungjae duduk dengan resah dengan Eunkwang yang mencoba menenangkan sang Raja.

"Hyungnim....!" serius Sungjae melihat Hyunsik datang.

"Kau tenanglah dan tetap didalam" ucap Hyunsik kemudian memberikan katana pada Sungjae dan Eunkwang.

"Untuk apa?" tanya Sungjae tak mengerti.

"Kalau terjadi sesuatu,kau bisa melawan mereka.Eunkwang, jaga adikku yang jadi Raja mu!" ucap Hyunsik ber pesan.

Hyunsik keluar dan memerintah 5 pengawal berjaga diluar,kemudian 10 pengawal didalam ruang Raja.
Untukk jaga-jaga kalau penghianat berhasil masuk.

Hyunsik menaiki kudanya dan memacu menuju halaman depan.
Dia berhenti didepan barisan pasukan kerajaan.
Dia sudah tau siapa yang membawa pasukan.

"Bagaimana kabarmu?" Changsub tampak tersenyum cerah dan menyapa Hyunsik.
Dia juga menaiki kuda dan berhadapan dengan Hyunsik.

Hyunsik ikut tersenyum.
Dia bisa membuat siapapun terpesona melihat senyumnya.
Tak ada yang tau seorang Hyunsik memiliki senyum memikat yang mematikkan.

Changsub diam melihat Hyunsik yang tersenyum.
Changsub baru melihat senyum Hyunsik.
Dia tenggelam pada permainan Hyunsik.

"Jadi.....kau mau melawan kerajaan? Atau berdamai dan mematuhi kerajaan?" tanya Hyunsik mencoba menenggelamkan Changsub pada senyumnya.

"Menyingkir dan buat aku jadi Raja. Maka semua akan selesai" jawab Changsub mencoba fokus.

Tanpa diduga,tanpa disangka.
Pasukan Changsub rupanya lebih cerdik.
Mereka menyerang dari belakang.
Lalu ada yang dari depan.

Peperanganpun terjadi dan Hyunsik harus mampu mengimbangi permainan Changsub yang rupanya mahir bermain katana.

Jadi semua ini sudah ada rencana sejak lama.
Dia lebih licik dari kelaurga Farista rupanya.

Hyunsik sadar kalau pasukan kerajaan semakin terkalahkan jumlahnya.
Jadi dia memacu kudanya menuju ruang Raja.

Hyunsik semakin gencar berpikiran negatif.
Dengan sepenuh hati,Hyunsik menjalankan kudanya menerobos pintu ruangan tersebut.

Benar!!!!
Eunkwang dan para penjaga yang menjaga ruang Raja tewas.
Bahkan katana yang ditinggalkan untuk adiknya tergeletak.

Hyunsik menitikan air mata,saking takutnya.
Kalau Sungjae terbunuh?
Lalu dimana jasadnya?

Hyunsik memacu kudanya mencari Sungjae.
Kemana adiknya?
Apa dia baik-baik saja?
Apa dia telah mati?
Kenapa dia bodoh sekali?
Seharusnya dia menjaga diruang Raja.

Hyunsik terus menyisir sepenjuru Istana.
Tak perduli pada peperangan yang terjadi di halaman Istana.

"Sungjae!!!!" triak Hyunsik frustasi karena tak juga menemukan adiknya.

"Hyungnim....." Hyunsik menajamkan pendengarannya saat sayup-sayup mendengar sahutan yang bergetar.

"Sungjae!!!" ulang Hyunsik memastikan pendengarannya.

"Hyungnim aku takut...." itu suara Sungjae.

Tapi dari mana asalnya?
Tidak ada cahaya selain cahaya bulan yang tertutup awan mendung.
Kemudian Hyunsik melihat ada seseorang yang pastinya Sungjae didepan rumahnya.

(BTOB) Tak lekang oleh WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang