NEW STUDENT

20 3 0
                                    

[Eight Years Ago]
*di Indonesia*

"Emily Kenalin ini Geovan Ardio Johnson" Pinta mom pada Emily yang saat itu berusia tujuh tahun yang masih asyik bermain boneka baru miliknya yang dibeli oleh Dad

"Em.. Ayo kenalan dulu dong" Pinta Mommy nya sekali lagi pada Emily

Emily pun berhenti bermain dan dengan malu-malu mendekati Mommy nya sambil memeluk boneka kesayangannya.

"Ayo kenalan dulu.. Ini Geovan Ardio Johnson" Kata Mommy nya sekali lagi

Dengan malu-malu dan sedikit ragu Emily mengulurkan tangannya kepada anak sebayanya itu

"Emily Chlystal Madison" Kata Emily yang cadel huruf 'r' dengan suaranya yang pelan tapi masih bisa didengarnya

"Emily keluarga Johnson ini tinggal di sebelah rumah kita. Jadi selama satu tahun kita tinggal di Indonesia sambil menunggu Daddy menyelesaikan penelitiannya, kita akan bertetangga dengan keluarga Johnson." jelas Mommynya pada Emily kecil

Bocah yang berusia beberapa bulan lebih tua dari dia dengan berambut coklat dan iris mata berwarna hitam pekat yang sedari tadi hanya terdiam memberikan senyuman manisnya pada Emily dan dibalaskan senyuman oleh Emily dengan bibir mungilnya yang berwarna merah muda.

"Nah kalian main aja dulu ya Mommy sama Mamanya Geovan mau bikin kue dulu, karena nanti malam kita akan membuat jamuan makan sebagai lambang perkenalan keluarga kita kepada keluarga Johnson" Kata Mommy nya lagi dan mengajak wanita yang dibilang Mamanya Geovan ke dapur dengan meninggalkan Geovan dan Emily bersama.

"Oh Iya Em, ingat kata Dad kan? Jangan ke ruang bawah tanah ya.. Ada pekerjaan Dad disitu" pesan Mommy nya sebelum pergi ke dapur.

Sejak ditinggalkan Mommy nya dan Mamanya Geovan, Emily dan Geovan masih bungkam satu sama lain dan hanya duduk di bangku di ruang tengah

"Ah aku bosen nih.. Kamu gk ada mainan apa?" tanya bocah itu pada Emily

"Hmm ada di halaman belakang. Ada pelosotan dan ayunan" jelas Emily cadel dengan riangnya

"Yaudah kita ke halaman belakang aja yuk Em" ajak Geovan pada Emily kecil

Sambil menggandeng tangan Emily kecil, kedua bocah itu menuju ke halaman belakang rumah Emily. Di halaman belakang kedua bocah yang baru berkenalan terlihat sudah sangat akrab satu sama lain. Mereka tertawa dengan segala candaan yang mereka buat.

Emily dan Geovan di sekolahkan di satu sekolah yang sama, sehingga tiap hari mereka selalu berangkat sekolah bersama. Setiap di sekolah, keduanya tidak pernah lepas dan selalu bersama. Setiap kali anak lain mengganggu Emily, Geovan selalu datang untuk melindunginya. Pulang sekolah pun mereka pulang bersama, karena jarak antara sekolah mereka dengan rumah mereka cukup dekat.

Makin hari keduanya semakin dekat tidak hanya Emily dan Geovan, kedua keluarga pun sudah cukup dekat dan mengenal satu sama lain. Setiap akhir pekan kedua keluarga selalu mengadakan jamuan makan bersama. Terkadang jamuan makan itu diadakan di rumah Emily, namun tak jarang pula diadakan dirumah Geovan.

Karena kedua keluarga sudah sangat dekat, Munculah Ide untuk menyatukan kedua keluarga menjadi satu keluarga dengan menjodohkan Emily dan Geovan.

Don't Open, Dead Inside! Where stories live. Discover now