Biasanya kalo yang ngidam itu ibu hamil, tapi di kasus gue kebalik. Gue gak ngidam apa-apa, tapi Jonghyun yang suka ngidam aneh-aneh. Sebenernya gak aneh dan masih gampang dicari, cuma jam nyarinya itu yang gak manusiawi.
Seringnya tuh bangunin gue jam 1 pagi atau jam 2 pagi cuma buat bilang, "laper. Ngebakso yuk."
Atau gak, "Phina, ayo makan nasi kuning."
Sampai penjualnya hafal sama muka gue dan Jonghyun karena munculnya hampir tiap hari dan palingan ntar gue denger pertanyaan semacam, "mbak, ini beneran masnya yang ngidam bukan mbak?*
Maaf, gue juga mau bertanya ini yang hamil siapa sebenernya?
Terus abis makan begitu besok paginya dia yang morning sickness. Ini berasa gue ngurus orang hamil deh daripada gue yang hamil.
"Yeu bersyukur aja gak merasakan morning sicness dan yang nanggung Jonghyun," omel Feli dari telepon dan samar bisa denger suaranya Daniel sama Dongho lagi debat sesuatu. Heran berdua itu suka banget berkompetisi cuma buat ngurus anak piyik juga.
"Tapi gue capeeek."
"Yang bilang jadi orang tua itu bakalan gampang siapa?"
"Maksudnya gue, capek ngurusin Jonghyun macam orang hamil."
"Masih mending dia cuma begitu. Apa kabarnya dia yang rela nahahin diri hampir tiga tahunan buat gak minta anak sama lo?"
Di sekak memang gue sama Feli. Dongho ngajarin apa sih sampe ini anak demen mereceh sekarang omongannya suka bener gitu?
"Lagian menurut artikel yang gue baca pas hamil, kalo suami lo yang morning sickness itu tandanya dia cinta banget sama lo."
"Gak logis."
"Meski gak bisa dibuktikan secara teoritis, tapi kenyataanya emang gitu," gue mendengarnya hanya menghela napas. "Oh iya, selain suka ngajain makan di jam gak manusiawi, ngapain lagi dia?"
"Itu aja sih."
"Yakin? Gak kayak dia nempel sama lo macam koala atau lo yang ogah deket-deket sama dia gitu?"
Gue diam dan mencoba mengingat-ingat lagi. Iya sih, setelah dipikirkan lagi suami gue menel banget kalo hari libur. Kalo bisa seharian gue ditahan di atas ranjang, beneran ditahan gue sama dia dan dijadiin bantal hidup.
"Yaudah Sera, tinggal tujuh bulan lagi kok. Tahanin aja suami lo makin random kalo pas hamil."
Gue dengernya cuma ketawa garing. "Dongho gitu juga pas lo hamil?"
"Gak, gue yang aneh-aneh."
"Ah iya, gue dipaksa lo bawa ke tempat pemancingan dan gamau pulang sebelum dapat 9 ikan," ingat banget gue kejadian ini sampe ujungnya malah nginep di tempat pemancingan yang untungnya punya kamar buat disewakan.
"Itu masih mending," Feli mendengus. "Gue malah gamau dekat-dekat Dongho pas hamil. Tapi kalau dia jauh, mewek."
"Anjir lo labil amat sih?!"
"Woi mulut! Anak lo mau diajarin ngomong kasar dari dini hah?!"
Feli semenjak sama Dongho makin galak. Kayaknya ketularan sama suaminya dan gue ketularan naifnya Jonghyun.
Suami itu emang cerminan diri kali ya makanya modelannya gak jauh-jauh dari sifat asli kita.
"Eh udah ya, anak gue nangis lihat bang Aron mau pergi sama adek lo. Posesif amat dah anak gue sama Om-nya."
Sambungan telepon terputus dan gue lanjut baca buku tentang ikatan kimia avtur. Tapi sampai jam menunjukkan 4 sore, Jonghyun belum pulang juga padahal biasanya kalo hari libur begini mana mau dia keluar dari rumah.
Gue baca buku aja diambil, cemburu dia sama buku. Gue udah gatau lagi harus berkata apa di level ini.
Buku woi ... masa dicemburuin?!
Akhirnya gue nelpon dan pas diangkat, "kamu di mana sih? Jam segini kenapa belum pulang?"
Ya gimana, dia perginya dari jam 7 pagi sampe sekarang belum pulang juga.
"Di jalan."
"Jam 2 aku nelpon kamu jawabannya sama juga. Spesifik jalannya di mana."
"Kilo 23."
Gue diam dia memijit pelipis. Ngapain coba sampe nyasar di sana?
"Phina, kamu marah ya sama aku? Maafin aku."
Hggg, kebayang muka melasnya pas ngomong ini sambil nyetir mobil. Dia pake wireless earphone kok, aman angkat telepon sambil nyetir.
"Lagian kamu ngapain sih sampai bisa nyasar di sana?"
"Ke kebun buah naga."
Jangan bilang....
"Kamu ngidam buah naga atau gimana?"
"Soalnya aku kepo pohonnya kayak gimana. Tahunya itu pohonnya masih satu keluarga sama kaktus, untung gak ajak Minhyun atau ntar dia gak mau diajak pulang buat belajar nanamnya."
Kepala gue mendadak pusing denger ceritanya Jonghyun soal dia ngapain aja seharian di kebun buah naga.
Feli, gue gak yakin masih sanggup ngadepin kelakuan ajaib suami gue selama 7 bulan yang akan datang. Soalnya ini yang hamil siapa yang kelayapan nyari hal-hal karena ngidam siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' | Kim Jonghyun ✔
FanfictionWe're not forever But why my heart filled with you again And those word, keep it to yourself ⭐ Alternative universe ⭐ Story in Bahasa Indonesia [Fallin' © 8 Juni 2017]