MINE

1.2K 150 19
                                    

by lawliet144

Untuk SHUN_Exo0612 dan reader-san yang mungkin minta sequelnya.
Semoga tidak mengecewakan ya!
Hehehe...

Happy reading and enjoy!
☺☺☺

~•°•~

Seorang gadis mungil bersurai indigo tengah berjalan menghentak di sepanjang jalan menuju taman kota.

Pukul masih menunjuk pada angka tujuh lebih lima belas pagi. Hari ini akhir pekan, banyak orang yang memanfaatkan waktu bersantai ini dengan berolah raga bersama kawan bahkan pasangan.

Sayangnya, si mungil ini memilih berolah raga seorang diri.

Entah karena apa, si mungil ini mengerucutkan bibir mungilnya dan terus menggumam tak jelas. Pipinya yang bulat bewarna kemerahan karena udara yang lumayan dingin. Surai sewarna indigo yang kadang biru gelap dan kadang ungu gelap itu di kuncir ponytail dengan menyisakan anak rambut yang membingkai sisi kanan dan kiri wajahnya.

Pakaian olah raga yang pas di tubuh mungil namun berisi itu menarik beberapa pasang mata kaum adam yang kagum melihatnya.

Si mungil itu dari sisi manapun terlihat imut dan manis meski ia tengah asyik dengan dunianya sendiri sehingga tidak peka jika tengah diawasi oleh beberapa laki-laki yang siap mendekati.

Kelihatannya, laki-laki yang akan mendekati si mungil harus berpikir dua kali, karena si mungil ternyata tidak sedang sendiri.

Dari jarak beberapa meter, terlihat seorang pemuda bersurai merah tengah mengikuti.

Pemuda merah itu memakai kaos olah raga lengan pendek dominan hitam dan bergaris merah disetiap ujungnya. Memakai celana training bewarna senada degan kaos yang ia kenakan.
Senada pula dengan yang tengah dipakai si mungil.

Bisa dibilang si mungil dan si merah memakai pakaian olah raga yang sama alias couple.

Si pemuda merah berjalan santai dengan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana. Angin terkadang nakal dengan memainkan surainya yang merah.

Ugh,,, terlihat keren dan menawan. Tidak percaya?
Coba tanyakan pada perempuan perempuan yang mimisan saat melihatnya.

Pemuda merah aka Akasuna Sasori tengah mengawasi si mungil Hinata.

Hinata itu layaknya kelinci dengan pipi tembem kemerahan, bisa menarik serigala-serigala lapar mendekat, termasuk dirinya.

Maka dari itu, Sasori membuntuti si kelinci manis agar aman dari serigala selain dirinya.

Sasori akan memelototi bahkan menatap tajam siapapun laki-laki yang berani mencoba mendekati kelincinya, Hinata.

Sasori terkekeh ringan saat melihat Hinata menggumam tak jelas, kadang menggeleng, mengangguk, atau mengepalkan tangan entah karena apa.

Sasori hampir saja tertawa kencang saat Hinata tersandung sesuatu dan hampir jatuh. Bukannya menyalahkan diri sendiri, malah menyalahkan jalan yang sedikit menyembul. Padahal, jalan itukan tidak salah apapun. Sasori hanya bisa menahan tawanya yang menawan.

Langkah Sasori berubah cepat kemudian berlari saat melihat Hinata akan jatuh terjerembab untuk kedua kalinya karena lubang kecil di pinggir jalan yang belum dibenahi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang