day 5

831 28 4
                                    

Hari ini hinata dan kawanannya membagikan undangan acara ulang tahun neji, mereka membagikannya keseluruhan orang terdekatnya terlebih dahulu lalu sisanya dibagikan ke orang orang yang ingin menghadiri acara tersebut. Setelah selesai hinata dan kawananya duduk dibelakang sekolah " hei ino apa kau capek? Arigatou sudah ingin membantuku " ucap hinata sambil tersenyum tulus, ino mengibas ibaskan tangannya " aha hinata sebagai sahabat yang baik tentunya aku akan selalu bisa membantumu, tapi aku tak selalu bisa menjaga mu " ino tersenyum hangat kearah hinata " ah, disini kau rupanya" suara berat milik sasuke mengejutkan keduanya " ah sasuke-kun? Em ada apa? " sasuke menghampiri hinata dan ino dengan wajah hangatnya itu " hinata, nanti sepulang sekolah apa kau ada waktu? Jika ada aku ingin kau menemaniku membeli kado untuk neji " sasuke duduk ditengah tengah hinata dan ino, ino hanya tersenyum kecut lalu meninggalkan hinata dan sasuke berdua " hinata aku ingin bertemu sai-kun, kalau begitu aku duluan yaa jaa " hinata mengangguk, sasuke tersenyum kearah ino ' perempuan itu peka ' sasuke melihat kearah hinata yang sedari tadi diam menataoi pohon besar " hinata, apa kau masih menyukai nii-san? " hinata tersenyum kecut " sedikit, aku tidak bisa langsung menghilangkannya begitu saja " sasuke tersenyum simpul dan mengambil tangan hinata " hinata, cobalah untuk mencintaiku, aku janji akan membuatmu melupakan dia" rona merah menghiasi wajah hinata yang membuat dia makin imut " i-iya, a-aku akan berusah untukmu " sasuke tersenyum bangga dengan jawaban yang diberikan hinata, dia melihat kearah bibir ranum milik hinata dan mendekatkan wajahnya, hinata menutup matanya dan merasakan benda lunak menempel pada bibirnya. Tanpa mereka sadari ada sepasang emerald sedang menatap meraka
Dengan tatapan mematikan kearah wanita berambut indigo itu " tch, awas kau.. " geram sakura sambil menggertakkan giginya, lalu berjalan menuju toilet wanita, karin dan shion mereka sedang menyiapkan sesuatu yang tidak akan hinata lupakan mereka berdua sudah geram melihat pujaan yang mereka dambakan dalam diam di ambil alih oleh wanita yang jauh dari kata kejam dan sadis itu. Sasuke menggenggam erat tangan hinata dia tak mau kehilangan sang pujaan hatinya untuk yang kedua kali nya, hinata berjalan sambil menunduk karena dia tidak ingin melihat tatapan mematikan dari fans sasuke itu. Setelah sampai dikelas hinata melihat ino dan sai sedang bercanda dan tertawa bahagia, hinata sedikit iri pada mereka berdua, kalanya dia mengingat bagaimana dia dan itachi bercanda seperti itu, terlihat sai yang sedang menyuapi ino dengan es krim tapi dengan sengaja sai menjatuhkan es krimnya di pipi dan hidung ino begitu juga ino, hinata tersenyum miris mengingat kejadian bahagia bersama itachi

"Hahah ita-kun, kau tau badut itu wajahnya seperti apa? Dan lihatlah wajahmu itu, sangat mirip seperti badut hahah" gadis bersurai indigo tertawa lepas dihadapan uchiha " hei hinata kenapa kau melakukan ini? Apa kau suka badut? " itachi menempelkan es krimnya diwajah hinata, hinata yang tadinya sedang tertawa berganti manyun lalu mengejar itachi merwka tertawa bahagia.

"......ta"
".....nata"
" hinata "
Hinata terkejut dengan panggilan sasuke, dia melamun. " a-ah iya? Ada apa? " hinata melihat kearah sasuke, sasuke mengernyitkan dahinya " seharusnya yang bertanya seperti itu aku. Kau kenapa? Melamun? " hinata menggeleng, lalu menarik lengan sasuke duduk dikursi sasuke, ino melihat hinata sudah kembali lalu mwnghampiri hinata dan sasuke yang diikuti sai. " hai hinata aku duduk disini ya? " hinata mengangguk, ino duduk dibelakangnya " hei sasuke, sudah berhasil? " sai menwpuk bahu sasuke, sasuke tertawa sedikit mendengat penuturan sai, dan dua cewek hanya menaiki alisnya.

Sakura tersenyum seakan akan dia akan menang dalam permainan " hinata.. Permainan ini akan semakin menyenangkan " karin dan shion bergedik ngeri ngeliat sakura tertawa seperti iblis " karin.. Sudah selesai? " karin mengangguk " sudah " " bagaimana denganmu shion? " " jawabannya sama dengan karin "

Hinata yang tadinya biasa saja, kali ini dia mempunyai firasat yang sangat buruk entah itu apa dan sekarang wajah hinata menjadi pucat hatinya gelisah " hinata kau kenapa? Wajahmu pucat sekali, kau sakit? " ino memegang kening hinata karena cemas melihat wajah pucat hinata, hinata menggeleng " aku ketoilet duluya " hinata bergegas ke toilet, ino menatap kepergian hinata dengan cemas juga, dia ingin mengikuti hinata tapi sai dan sasuke menahannya ingin berbicara dengan ino jadi dia urungkan niatnya itu.

Hinata berlari kearah toilet sudah beberapa kali hinata menubruk orang, dia berlari sambil menunduk. Sesampainya ditoilet dia membasuh wajahnya di wastafel dan menatap dalam wajahnya " apa yang terjadi denganku? Firasatku kali ini benar benar buruk " hinata mencoba menenangkan dirinya KRIET suara pintu toilet, hinata menoleh kearah pintu toilet yang terbuka dan mendapatkan tiga iblis berdir disana, dia melihat tangan kanan karin yang dia sembunyikan dibelakang punggungnya, shion mengunci pintu toilet, hinata menvoba keluar dari toilet sebwlum akhirnya tangan mungilnya diambil paksa oleh sakura " AW, ah, sa-sakura kau ke-kenapa? Hinata meringis kesakitan, kuku tajam sakura nempel dikulit mulus hinata, sakura tak menghiraukan ringisan hinata " kau tadi bilang kenapa? Seharusnya ku yang bertanya seperti itu, kenaoa kau dan sasuke bisa sedekat itu? Apalagi tadi aku lihat kau bercumbu mesra didepanku! Ingat gunting ini baik baik hinata, kau sangat busuk! Aku jijik meoihat wajahmu itu! Enyahlah kau darisini! " sakura memoerluhatkan benda yang dibawa oleh karin, hinata menahan air matanya tangannya berdarah kuku tajam sakura seperti pisau dan itu membuatnya tersiksa, tangan kiri hinata dipegang oleh shion, dia sudah berkali kali mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan sakura " kenapa hinata? Kau takut? Aku beritahu kau jauhi sa.su.ke! Kalau tidak kau akan menyesal " sakura melepaskan genggamannya dan berlalu meninggalkan hinata yang terduduk sambil menangis, oerih tangannya apalagi ditambah saat sakura bilang jauhi sasuke hatinya semakin memburuk rasanya akan ada sesuatu yang akan ada kejadian dimana dia harus menangis lagi. Hinata bediri mengelap wajahnya dan merpihkan rambutnya yng berantakan, dia mepihat tangan kanannya dan membasuhnya dengan air " AH " pekik hinata kesakitan, setelah selesai hinata menutupi lukanya dengan beberapa obat luka dan hasilnya seperti tak pernah terjadi apa apa padanya. Hinata berjalan santai dia tidak ingin orang lain melihat lenguhan sakitnya, saat berpapasan dengan seseorang berambut merah, mata jafe, dan ada tanda ai dibagian keningnya. Hinata seperti mengenalinya tapi dia tak menghirauknnya dia mengira itu hanya perasaannya saja.

gaara berjalan diramainya koridor dia seperti melihat lihat perempuan. Dia terus mencari dan akhirnya bertemu oleh gadis yang selama ini dia cari

   ' akhirnya aku temui kau hime '

Aha, makin gaje ya? Authornya lupa sama alur ceritanya jadi ya gini deh makin gak jelas. Kasih voted and followme ya buat penghargaan ajah buat authornya  biar makin semangat lanjutin cerita ini. See you next time

Cinta Yang Salah (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang