Eray hanya bantu post ya...
Cerita ini milik dan ditulis oleh lontongsayur69Silahkan stalk / ikuti akun di atas untuk baca full ya..
Vote dan komen seikhlasnya 🤗
***
"Lo nggak salah dengar? Jadi tante Aida itu bukan Nyokap lo?" Adam masih belum bisa mencerna apa yang dikatakan oleh gadis bersurai panjang itu. Tante Aida yang selama ini Adam percaya sebagai orang tua Violet ternyata bukan orang tua kandung gadis itu.
"Gue nggak mungkin salah dengar, Dam. Jelas-jelas gue denger Mama bilang sama orang di telepon itu kalau gue bukan anaknya." Violet menundukkan kepala, menyembunyikan cairan bening yang akan keluar dari kedua sudut matanya.
Violet sendiri masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Tapi satu hal yang membuat Violet yakin adalah perlakuan dingin dan tidak peduli Mama kepadanya selama ini. Bahkan saat dirinya harus menginap di rumah sakit akibat DBD sang Mama hanya menemaninya sebentar lalu pergi, hanya Neneknya saja yang menungguinya selama di rumah sakit. Saat itulah Vio berpikir sekasar dan sepemarah apapun sang Nenek, dia peduli padanya. Hanya Nenek yang peduli padanya.
"Jangan sedih, lo nggak sendiri. Gue selalu ada buat lo." Ucap Adam lembut menarik Violet ke dalam pelukan hangatnya.
Adam sangat tahu bagaimana sosok Vio sebenarnya. Vio bukanlah gadis kaya yang manja dan cengeng. Gadis itu mandiri dan pemberani. Adam bahkan tahu sahabatnya itu tidak baik-baik saja sekarang, terlihat dari bahunya yang naik turun menahan luapan kesedihan.
"Nangis aja, Vio. Lo nggak perlu terlihat kuat di depan gue." Tangannya yang besar masih setia mengusap lembut bahu kecil Violet.
Tangisan yang selama ini di tahan oleh Violet akhirnya pecah. Violet tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dia tahu ini bukanlah dirinya yang cengeng. Tapi ini adalah sesuatu yang memang pantas untuk ditangisi. Jika Violet bukan anak mama lalu dia anak siapa? Apakah dia juga bukan bagian dari neneknya?
"Gue harus gimana Dam? Gue nggak tahu apa yang harus gue lakuin sekarang. Gue nggak siap buat nerima kenyataan kalau gue sebenarnya bukan bagian dari keluarga Bagaswara. Hiks ... hiks ..." masih dalam keadaan sesegukkan, Violet mengurai pelukan dan menatap Adam dengan pandangan kosong.
"Lo tenangin diri dulu, nanti kita pikirin gimana ke depannya. Gue yakin lo adalah bagian dari keluarga Bagaswara," Adam melihat wajah Violet dengan mengulum senyum lembut.
"Lihat. Wajah, kulit dan postur tubuh lo mirip sama Tante dan Nenek lo. Kalau lo bukan bagian dari mereka, nggak mungkin 'kan lo punya postur tubuh dan warna kulit yang sama seperti garis wajah mereka."
Violet mencerna perkataan Adam dengan perasaan yang mulai tenang, pasalnya apa yang di katakan Adam itu ada benarnya. Secara fisik, Violet memang mirip dengam Mama dan Neneknya. Mempunyai postur badan yang sempurna dan kulit yang putih bersih dengan hidung mancung yang tidak terlalu tinggi.
"Yaudah sekarang mending kita balik ke sekolah. Jam istirahat udah lewat gue yakin kita pasti bakalan di hukum lagi sama Pak Marjuki lari keliling lapangan." Violet bangkit dari duduknya yang lesu.
"Tenang aja. Lo larinya 'kan sama gue." Adam mengedipkan mata seraya merangkul leher violet.
Ucapan Adam membuat beban di hati Violet terangkat. Adam memang sahabat sejati yang selalu ada untuknya. Ketika Violet sedih, Adam rela meluangkan waktu hanya untuk membuatnya kembali ceria. Bahkan saat Violet menelpon dan ingin mencurahkan hati karena hal sepele, Adam rela meng-cancel jadwal latihan basketnya untuk Violet.
"Makasih ya, Dam." Violet mengangkat kepalanya untuk melihat wajah tampan Adam, lalu disambut dengan rangkulan lebih dalam cowok itu.
Violet bukanlah anak yang patuh dan teladan. Dia sering membuat masalah dan berulah, tapi di sisi lain Violet dianugrahi otak yang cemerlang sehingga dia masih di pertahankan oleh pihak sekolah.
Tak ada yang spesial baginya di sekolah ini selain kelas musik dan Adam tentunya. Cowok dengan tinggi badan di atas rata-rata itu adalah orang yang membuatnya nyaman dan semangat dalam menjalani hari-harinya.
Violet tahu diri. Violet bukan gadis yang di senangi banyak orang. Sikapnya yang jutek dan terkesan sombong membuat para siswi menjauhinya. Berbanding terbalik dengan para lelaki yang justru tertantang untuk meraih hatinya. Paras cantik dan otak cerdas menjadi hal mutlak yang bisa di ambil dari diri Violet.
-+
Cast :Violet :
Daisy :Maxim :
Adam :
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET STORY (17+)
RomanceVIOLET STORY / DAISY & VIOLET : TWO FLOWERS Kisah dua anak kembar tidak identik yang tak hanya beda rupa tapi juga kisah hidup dan cinta. Setiap anak mempunyai hak yang sama termasuk perihal perhatian dan kasih sayang. Terlahir dari orang tua yang...