Aku melirik ke arah Laura yang kini sedang asik membaca sebuah buku yang ia dapatkan dari Kak Adi, kakakku tersayang yang sudah mau berbaik hati membelikan Laura buku-buku islami.
"Ih cengeng banget sih, Ra," ledekku, aku lemparkan bantal kearah wajahnya yang ia tutup dengan buku.
"Sedih banget, Shi... ini lebih sedih dari pada kisah cintanya Romeo dan Juliet, Jack and Rose juga kalah pokoknya," ucapnya dengan suara yang tersendat-sendat.
"Masa sih?" aku ikut berbaring di samping Laura, "kisah apa memang?"
"Kisah laki-laki tampan yang sangat dermawan, saking dermawannya meski ia telah meninggal ratusan tahun yang lalu ia masih memiliki aset kekayaan di bank Arab Saudi, dan asetnya di pergunakan untuk bersedekah pada kaum muslimin sampai detik ini... benar-benar mengagumkan."
Aku sangat tahu siapa yang Laura maksud, Beliau adalah seseorang yang tampan rupanya, mulia akhlaknya, dan sangat pemalu, saking pemalunya ia hingga malaikatpun malu padanya. Beliau adalah Utsman bin Affan, salah seorang dari sepuluh sahabat yang diberitakan masuk surga dan salah seorang anggota dari enam orang anggota Syura serta salah seorang dari tiga orang kandidat khalifah dan akhirnya terpilih menjadi khalifah sesuai dengan kesepakatan kaum Muhajirin dan Anshar, Utsman رضي الله عنهم juga merupakan khulafaur Rasyidin yang ketiga, imam mahdiyin yang diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka.
Siapa yang tidak mengenal sosok Utsman bin Affan رضي الله عنهم? Laki-laki tertampan, kaya, mulia akhlaknya dan yang membuat beliau istimewa adalah karena rasa malunya yang besar hingga malaikatpun malu kepadanya.
"Pasangan paling indah untuk di pandang adalah Utsman bin Affan dan Ruqoyah binti Muhammad saw, Utsman yang sangat tampan sangat serasi bersanding dengan Ruqoyah putri Rasulullah yang sangat cantik," ucap para penduduk Mekah saat melihat Utsman dan Ruqoyah bersama, itu membuktikan kalau seorang Utsman bin Affan memanglah sangat tampan. Namun yang kini di baca Laura bukanlah kisah cinta antara Utsman bin Affan dengan Ruqoyah bin Muhammad saw, melainkan kisah cinta antara Utsman bin Affan dengan Nailah. Sebuah kisah cinta yang sungguh demi apapun berhasil membuat Laura menangis tersedu-sedu, sebuah kisah yang Allah jaga keaslian kisahnya untuk menjadi sebuah pembelajaran untuk kita.
Apakah kalian ingin tahu seperti apa kisahnya? Aku harap jawaban kalian iya, oleh karena itu akan aku bagi kisah cinta suci antara Utsman bin Affan dan Nailah yang sedang Laura baca kepada kalian... aku harap kalian tidak berkata aneh saat membacanya.... tidak ada kata aneh kalau cinta itu dilandasi oleh kecintaan kita kepada Al-Wadûd, Allah Yang Maha Mencintai hambanya.
Kisah Cinta Sejati, Utsman bin ‘Affan dan Gadis belia, Naila binti al-Kurafashah
Saat Utsman bin ‘Affan menjadi Khalifah Rasul yang ketiga, menggantikan posisi Amirul Mukminin Umar bin Al Khathab yang syahid di tangan kafir Majusi. Kala itu ia memutuskan untuk menikahi seorang gadis muda belia. Saat itu, ia telah berusia sekitar delapan puluh tahun. Rambutnya telah memutih dan kekuatan jasadnya tidak lagi seperti pemuda sedangkan gadis yang ia nikahi usianya baru delapan belas tahun. Gadis itu bernama Nailah binti Al Qurafashah atau Nailah binti Al Farafishah Al Kalbiyah, seorang gadis cantik dari negeri Syam. Bukan hal mudah bagi keduanya untuk saling membersamai dalam singgasana pernikahan mengingat usia mereka yang terpaut sangat jauh, delapan puluh dan delapan belas. Namun, keduanya telah memutuskan untuk mencintai.
“Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang kamu temui di sini,” kata Utsman tatkala pertama kali menyambut Nailah.
“Apakah engkau tak keberatan menikah dengan seorang pria tua bangka?”“Aku termasuk perempuan yang lebih suka memiliki suami yang lebih tua,” jawab Nailah sambil tertunduk. Rasa malu menggelayuti hatinya.
“Namun, aku telah jauh melampui ketuaanku,” kata Utsman kembali. Ia seakan menguji kesungguhan keputusan gadis cantik yang mau dinikahinya itu, menelisik kesungguhan keputusannya untuk mencintai lelaki tua seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laura | END
SpiritualUntuk sahabat terbaikku Laura. Yang Mencintai Allah dan Rasulnya melebihi cintanya pada apapun. Yang menjadikan Maryam, Asiyah, Khadijah dan Fatimah sebagai panutan. Yang memakai jilbab untuk berusaha menjadi wanita akhir zaman yang dapat menjaga ke...