Syafa POV
" Abang , kalau kawan sayang nak datang rumah kita boleh tak ? " pintaku .
" Kawan sayang ? Kawan yang mana satu ni ? " soalnya .
" Kawan baru sayang . Abang ingat tak , yang hari tu abang marah sayang sebab balik lambat tu ? Ha , kan sayang ada terlanggar seseorang . Orang tu sekarang dah jadi kawan sayang . " Adam menggeleng kepalanya .
Kenapa ? Aku ada buat salah ke ?
" Sayang ni kan , suka sangat percayakan orang . Sayang dah kenal dia luar dan dalam ke ? Mana tahu dia ada niat jahat dengan kita ke ? " ujar Adam .
" Ish , abang ni tak baik tau bersangka buruk dengan orang . Lagipun , dia baik lah abang . Sayang dah pernah jumpa dia hari tu . " jawabku .
" Hmm , lelaki ke perempuan ? " tanya Adam .
" Kalau sayang cakap lelaki ? " aku memandang wajahnya .
Nak tengok apa reaksi dia .
" What ? Lelaki ? Kalau macam tu , jangan jumpa dia lagi lepas ni . " aku tertawa .
" Abang ni , mestilah perempuan . Ish , cemburu lah tu . "
" Mestilah cemburu . Cemburu kan tandanya sayang . " Adam menghadiahkan ciumannya di pipiku .
" Abang tak jawab lagi soalan sayang . "
" Yelah , abang izinkan . " aku terus memeluk Adam .
" Thank you , abang ! Love you . "
" Eleh , sekarang baru nak love you bagai . "
" By the way , abang nak tengok gambar dia tak ? Kalau abang nak tahu , dia lawa sangat abang . Dah lah baik dengan sayang . " aku memuji Sofea di hadapan Adam .
" Tak nak lah . Tengok sayang lagi best. Boleh cubit - cubit , baru seronok . " Adam menarik kedua - dua belah pipiku .
" Abang ! Habis lah pipi sayang ni . " aku mengusap pipiku .
" Sayang , abang nak pesan ni . Jangan mudah percaya sangat dengan orang luar . Kita tak tahu apa niat sebenar diaorang . Abang nak sayang hati - hati , okay ? Orang yang paling kita percaya pun kadang - kadang tipu kita , apatah lagi kalau orang luar kan ? " pesan Adam .
Aku mengangguk .
" Okay , abang . Sayang akan ingat pesan abang tu sampai bila - bila . " kemudian , aku menyandarkan kepalaku di bahu Adam .
" Abang nak tahu tak , hari tu doktor kata baby kita sihat . Lepas tu , doktor suruh sayang makan makanan yang berkhasiat untuk baby . Nanti abang tolong belikan vitamin untuk sayang boleh tak ? "
" Mestilah boleh . Nanti abang belikan ya ? Sayang cakap je sayang nak apa , abang sanggup belikan . Abang harap sangat kali ni abang boleh jaga sayang dengan baby kita . " suara Adam kedengaran sayu .
" Abang , kenapa ni ? " aku memegang tangan Adam .
" Abang minta maaf sebab dulu abang lari daripada tanggungjawab abang . Abang sedar dulu abang jahat sangat dengan sayang sampai lahirnya Asha dekat dunia ni . Lepas tu , abang abaikan sayang . Biar sayang besarkan Asha sorang - sorang . Kalau lah abang boleh undurkan balik waktu , abang takkan sesekali buat perkara terkutuk tu dekat sayang . " Adam menundukkan wajahnya .
" Abang , dah lah tu . Kenapa abang cakap macam ni ? Sayang tak suka lah . Perkara yang lepas tu jangan lah dikenang . Sayang pun salah juga dulu , naif sangat sampai sayang ikutkan semua yang abang cakap . Kita sama - sama mentah kan dulu ? Dah lah tu , jangan lah cakap pasal ni lagi . " aku mencium tangan Adam .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...