Open My Memory

495 25 0
                                    


Hai ini FF lama yang aku taruh disini

semoga suka..


'Aku tidak tahu jika apa yang selama ini aku lakukan padanya lebih dari sekedar seorang teman yang ingin menjagaku. Hingga akhirnya aku pergi jauh darinya dan aku terlambat menyadari jika aku bukan hanya ingin bersamanya sebagai teman.' 


****


 Angin musim panas bertiup kencang, membuat seluruh kulit terbakar, banyak orang memilih bermalas-malasan di bawah pohon rindang yang banyak terdapat di sudut taman, berbeda dengan seorang yeoja manis yang terlihat senang berkejaran dengan beberapa anak-anak yang sesekali menarik rok dressnya. Tapi yeoja itu sama sekali tidak terganggu dengan aktivitas nakal yang di lakukan anak-anak itu. Dia terlalu menikmati kebersamaannya bersama anak-anak itu, aktivitas yang hanya bisa ia kerjakan seminggu sekali karena harus di sibukan dengan beberapa pekerjaannya di kantor, pekerjaan di kantor memang baru saja ia kerjakan beberapa bulan terakhir, tapi kebiasaannya bermain dengan beberapa anak panti asuhan ini membuatnya tidak bisa lepas begitu saja. Selain bermain seminggu sekali dengan anak-anak itu, dia hanya bisa menyumbangkan sedikit uang gajinya untuk anak-anak. Walaupun dia terlahir sebagai anak orang kaya dia tidak pernah menggunakan fasilitas yang di berikan padanya. Lebih menikmati apa yang memang dia dapat dari hasil kerja kerasnya sendiri.

"Yaak, chagia?" Gadis itu berbalik ketika seseorang yang sudah sangat ia kenal memanggilnya, dengan senyum indahnya gadis manis itu berlari kearah namja yang menjadi kekasihnya memeluk namja itu erat-erat.

"Oppa bogoshippo... kenapa lama sekali baru pulang eoh? Kau bilang hanya seminggu? Tapi ini sudah sebulan." Hyunmie merajuk sedih ketika Eunhyuk masih memeluknya erat, rasanya sesak sekali harus berjauhan dengan gadis di dalam pelukannya itu.

"Mianhae... Leeteuk Hyung meminta oppa menghendel kekacauan di perusahaan yang kita punya di Jepang, jadi setelah dari China oppa terbang ke Jepang." Hyunmie mengangguk pelan dalam dekapan Eunhyuk, membuat Eunhyuk bernafas lega, berarti tidak ada pertengkaran sepulang dinas panjang.

"Oppa?"

"Hmm?"

"Kapan kita menikah?" Eunhyuk melepas pelukan Hyunmie, menatap tidak percaya dengan ucapan gadisnya, selama ini Eunhyuk tidak berani melamar Hyunmie, masa lalu masih terus menghantuinya hingga sekarang. Tapi gadis ini bertanya seolah mengajukan permohonan padanya agar menikahinya.

"Kau yakin ingin menikah denganku?" Hyunmie tersenyum kecil lalu mengangguk pelan, ia merasa sudah tidak ada lagi yang ingin ia capai, Eunhyuk sudah lebih dari cukup untuk melengkapi hidupnya nanti. Dengan perasaan gembira Eunhyuk memeluk Hyunmie semakin erat.

"Tentu, tentu saja secepatnya sayang." Hyunmie memeluk Eunhyuk mempererat pelukan yang Eunhyuk berikan padanya. Tanpa mereka sadari anak-anak yang melihat mereka menaburkan bunga-bunga kearah keduanya. Membuat Hyunmie dan Eunhyuk kembali tersenyum senang.

***

Leeteuk memijit kepalanya pusing, beberapa kali ia mengusap wajahnya gusar. Entah keberapa kali dia melakukannya, yang jelas setelah keluar dari ruang rapat wajahnya tidak tenang sama sekali, appanya belum kembali dari Thailand, tapi para investor sudah menarik sahamnya dari semua perusahaan Rage Coorp, hanya karena korupsi yang entah bagaimana bisa tersebar luas di media masa, padahal baru saja Eunhyuk menanganinya di Jepang dan China. Tapi semua sia-sia jika akhirnya para investor menarik semua sahamnya. Dan bisa di pastikan perusahaan turun temurun itu akan bangkrut. Jika appanya tahu bisa di pastikan appanya itu terkena serangan jantung, dan entah kenapa Leeteuk merasa gagal menjadi seorang pemimpin. Walaupun kesalahan di lakukan oleh bawahan kepercayaannya, tetap saja Leeteuk merasa salah memilih orang. Sesaat matanya tertuju pada map hijau yang satu jam lalu masuk kekantornya, sekali lagi Leeteuk membuka map hijau di tangannya, keadaan begitu mendesak apa perlu dia menerima bantuan dari pengusaha muda ini?.

Always save In My Heart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang