Chapter 5

619 93 61
                                    

Harry Potter © J. K. Rowling
Dia Gadis Berjilbab Hijau © MsLoonyanna
(Ms. Loony Lovegood)

.

Warning!
This is AU (Alternate Universe) a.k.a. Muggle World

• Spiritual-Humor-Romance •
[Cocok dibaca kapan saja; pada saat sahur, berbuka, ngabuburit, etc. LOL]

•••

Sorry for the typos and all mistakes (if I did). Happy Reading!
.
.
.

Pertemuan Draco Malfoy dengan Hermione Granger beberapa waktu lalu ternyata banyak membawa dampak dalam kehidupan pemuda platina itu. Entah mengapa selepas malam ketujuh belas Ramadhan, ia tak lagi gencar menjelajahi masjid-masjid untuk melaksanakan salat tarawih sebagaimana hobinya dua minggu belakangan. Namun, sekarang fokusnya hanya satu: Masjid Al-Malikul Mulk.

Hampir setiap saat dalam sehari ia selalu tersenyum-senyum sendiri. Bahkan H. Lucius dan Hj. Narcissa pun terkadang bergidik, mengira putra kesayangan mereka itu telah hilang kewarasannya. Well, tentu kalian sudah mengerti dan bisa menebak dengan pasti apa yang menyebabkan pemuda pirang itu menjadi seperti ini.

Dia. Si Gadis Berjilbab Hijau a.k.a. Hermione Granger.

Draco berbaring terlentang di atas kasur empuknya dengan kedua tangan yang dilipat di belakang kepala. Bibirnya menyunggingkan seulas senyum, sementara atensinya terfokus memandangi langit-langit kamarnya—hm, sebenarnya tidak benar-benar fokus, sebab pikirannya melanglang buana hingga ke Gryffindor Residence.

Hari ini ia merasa sangat senang lantaran acara buka puasanya akan menjadi buka puasa yang teramat istimewa untuknya! Untuk kali pertama dalam hidupnya, ia akan berbuka puasa bersama sang gadis berjilbab hijau yang telah mencuri hatinya. Siapa lagi kalau bukan Hermione Granger. Ya, meskipun Draco agak sebal dengan kakaknya, Harry, tapi toh, ini semua karena izin dari pemuda bersurai hitam itu juga, 'kan? Dan oh, berterima kasih jugalah kepada Blaise Zabini, orang yang telah menjadi biang utama dari munculnya semua ide buka bersama ini.

Beberapa saat kemudian, sorot fokus kelabu Draco bergulir ke arah jam besar yang bertengger manis di dinding kamarnya. Pukul 05.10 P.M.. Atensinya membeliak selama beberapa saat sebelum akhirnya ia meloncat bangun dari kasurnya dan buru-buru merapikan rambutnya lalu kemudian menyambar kunci mobilnya kilat.

Sangat aneh. Ia memikirkan Hermione Granger dan acara buka puasa mereka secara non stop, tapi bagaimana ia sendiri bisa lupa kalau ia sudah berjanji untuk menjemput gadis itu dan juga kakak galaknya, Harry? Demi baju pink Umbridge! Ini gawat!

•••

"Assalamualaikum!" Draco memberi salam setelah berhasil mengatur napasnya yang memburu, mengetuk pintu di depannya sembari sesekali melirik ke arah secarik kertas di tangannya.

Alamatnya benar, batinnya.

Sudah sekitar tiga menit ia berdiri di depan sebuah pintu besar berwarna cokelat dengan ukiran-ukiran rumit di beberapa bagiannya, tapi belum ada tanda-tanda seseorang untuk segera membukanya. Well, setidaknya ia masih bersyukur karena ia dibukakan gerbang oleh sang satpam beetubuh besar yang ber-name tag 'Hagrid' di depan sana tanpa usaha keras.

Draco sudah akan mengetuk pintu kolosal di hadapannya lagi sebelum akhirnya pintu itu mengayun terbuka dan membuatnya nyaris saja mengetuk wajah orang di hadapannya itu.

Dia Gadis Berjilbab HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang