◾Three➡murid baru

67 11 2
                                    

Happy Reading..

Brak..

"Lea, berisik!"

"Woy, anjing!! Ngagetin aja lo."

"Kodok. Pe'a lu ngagetin gue."

Begitu lah kira kira umpatan umpatan yang di berikan pada Lea, saat dia memukul meja dengan sangat keras.

Lea mendapat tatapan tajam dari teman teman nya. Lea yang menyadari itu hanya cengengesan tanpa dosa.

"Sorry." ucap Lea

"Ada apaan sih. Lo ganggu tau gak?" ucap Gita yang tidak mengalihkan pandangannya dari cermin bedak mahalnya.

"Ekhem..pengumuman semuanya, terutama buat cewek cewek rempong yang doyan sama cogan. Gue punya pengumuman, kalo kelas kita kedatangan murid baru cowok. Murid barunya ganteng abiss.. Pokoknya kalo kalian liat, kalian pasti langsung pada ngeces.. Oke, sekian pengumuman dari saya. Terima kasih.." setelah itu kelas langsung ricuh, membicarakan murid baru yang katanya ganteng.

Lea menghampiri kedua sahabatnya, ia duduk di dekat Zarra.

"Siapa namanya?" tanya Gita saat Lea sudah duduk di tempatnya.

"Siapa, gue? Kalo gue Le-"

"Bukan elo bego. Maksud gue si murid baru itu.." ucap Gita memotong ucapan Lea.

"Oohh.. Ngomong dong Ta, gue kan gak ngerti. Namanya... " Lea menjeda ucapannya "Gak tau." Zarra dan Gita yang tadinya penasaran dibuat melongo dengan jawaban yang di berikan Lea.

"Bego." Zarra menoyor kepala Lea.

Kelas yang tadinya ricuh, menjadi hening. Zarra mengalihkan pandangannya ke depan. Ternyata disana sudah ada bu Dina wali kelasnya. Tidak hanya bu Dina, disampingnya terdapat siswa.

Zarra sepertinya kenal siswa yang ada di samping bu Dina, tapi siapa.

"Al?" gumamnya.

"Perkenalkan, nama saya Ananda Alfa Putra. Saya pindahan dari Jakarta. Semoga kalian bisa berteman baik sama saya. Terima kasih." ucap Alfa.

"Ada yang mau bertanya?" Semuanya kompak menggeleng.

"Oke Al, silahkan kamu cari tempat duduk yang kosong." Alfa hanya mengangguk dan mencari tempat duduknya.

Ia duduk di belakang Zarra. Pelajaran pun di mulai.

***

"Baik anak anak, pelajaran ibu hari ini cukup sekian. Sampai ketemu minggu depan, terima kasih." bu Eva keluar dari kelas setelah mendengar bel istirahat.

Zarra membalikkan badannya menghadap Alfa.

"Ekhem.." Zarra berdehem dan sukses membuat Alfa menoleh. Alfa kaget saat menyadari siapa yang berdehem.

"Arra?" ucap nya antisias.

Zarra hanya tersenyum.

"Kapan lo balik, kok gak kabarin gue?" tanya Zarra.

"Dua hari yang lalu, sorry gue gak sempet kasih tau lo. Lo tau kan, gue harus urus berkas kepindahan gue."

Lea dan Gita hanya memperhatikan Zarra dan murid baru itu, mereka masih tidak mengerti kenapa Zarra bisa begitu akrab dengan murid baru itu.

"Ekhem.." Zarra dan Alfa menengok saat mendengar ada yang berdehem.

"Oh, iya. Kenalin ini sahabat gue."

"Lea"

"Alfa, panggil aja Al."

"Gita"

"Al"

"Yaudah yuk, kantin. Laperr..." Zarra jalan mendahului teman teman nya menuju kantin.

***

Zarra memasuki kantin sambil menggandeng tangan Alfa. Diikuti Gina dan Lea yang berjalan di belakang.

Mereka duduk di bangku yang kebetulan kosong.

Gina memesan makanan mereka. Zarra sangat asik bercanda dengan sahabatnya hingga tidak menyadari kalau Fasha dari tadi memperhatikannya.

Fasha menghampiri Zarra, ia mencium pucuk kepala Zarra sekilas membuat Zarra terkejut.

"Eh, kak? Kok ada di sini." Fasha hanya tersenyum.

"Ra, kan aku udah bilang gak usah panggil aku kakak lagi."

"Oh iya, sorry lupa. Hmm..Ca kenalin ini sahabat aku waktu kecil, namanya Alfa tapi kamu manggilnya Al aja. Dan Al , ini pacar aku namanya Fasha " ucap Zarra yang melihat sedari tadi Fasha terus memperhatikan Alfahqiw.

"Al."

"Fasha."

"Ca, kamu gak makan?" tanya Zarra.

"Nggak, tadi aku udah makan kok." Fasha mengelus pucuk kepala Zarra. "Eh, ada Lea. Tumben diem aja?" ucap Fasha yang melihat Lea yang biasanya nyerocos kini terdiam sambil terus memperhatikan Alfa.

Lea melebarkan matanya saat Zarra, Fasha dan Alfa menoleh padanya, membuat dia malu karna ketauan memperhatikan Alfa.
Zarra dan Fasha hanya tersenyum geli melihat Lea yang sedang salah tingkah saat ini.

"E-eh, kenapa tadi. Kakak nanya apa sama gue?" pipi Lea sudah mengeluarkan semburat merah karna malu.

"Tumben diem aja, biasanya kan lo nyerocos mulu."

"E-eh, enggak. Mm.. Gue dengerin yang kalian omongin aja."

"Tapi, tadi gue gak liat lo dengerin apa yang kita obrolin deh kayanya. Lo cuman diem sambil mandangain muka Oces." Alfa menoleh kearah Lea, semburat di pipi Lea bertambah. Saat ini dia hanya ingin menghilang saja dari sini. Ia sudah sangat malu.

Zarra dan Fasha tertawa melihat pipi Lea yang memerah. Sepertinya, Lea menyukai Alfa.

Lea menutup mukanya dengan kedua tangannya, membuat Zarra, Fasha di tambah lagi dengan Alfa yang ikut tertawa.

***

Fasha merapikan peralatan belajar nya. Ia menyampirkan tasnya di tangan di pundak.

"Lang, Ri. Gue duluan, kalo nanti sore kalian mau main, kerumah gue aja." Bima dan Amri hanya mengangkat ibu jarinya.

Fasha melangkahkan kakinya di koridor yang masih terlihat ramai oleh siswa siswi yang baru keluar dari kelasnya untuk pulang.

Fasha berdiri didepan pintu kelas Zarra, menunggu Zarra yang masih merapikan peralatan belajar nya.

Zarra keluar di ikuti Alfa di belakang nya.

"Al, gue titip salam buat mama lo. Kalo lo mau main kerumah gue, main aja.  yaudah gue pulang duluan ya." ucap Zarra.

"Iya, nanti gue salamin."

"Oke, gue duluan ya." ucap Fasha sambil menepuk pundak Alfa.

***

"Bim, itu makanan gue maen comot aja." Amri mengambil makanan nya yang sedang di pegang oleh Bima.

Saat ini mereka sedang kumpul di rumah Fasha, hanya untuk menghabiskan waktu mereka dengan bermain PS.

"Berisik! Ribet banget sih lo pada. Makanan masih banyak, gak usah rebutan." ucap Fasha yang masih serius dengan PS nya.

"Ca, malam besok ada balapan. Katanya sih si Ray yang mau balapannya. Dia nantang lo Ca." ucap Bima.

"Nantang gue? Haha..berani juga tuh orang. Oke, besok malam kita ke arena balap."

***

Bersambung..

Eaakk..

Vote, vote. Komen,komen...

Biar semangat next ceritanya nih..

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang